"Ken bangun, udah pagi"
Suara lembut keira ananda membangunkan seorang kenny stev di rumahnya.
"Kenny belum bangun kei?"
Tanya buk dewi pada nanda sambil melihat ken sedang tertidur pulas di ruang tengah. Karna semalam tante dewi tak tega membangunkan ken.
"Belum mah"
"Baik yah dia, kenny rela pundaknya di senderin kamu sampe dia juga ketiduran."
"Iya mah, kenny baik banget sama nanda."
"Yaudah mamah ke toko dulu yah, kamu jangan lupa sekolah"
"Iya mah"
Pukul setengah enam pagi buk dewi mamahnya nanda berangkat menuju toko kue miliknya.
Memang sudah biasa sang mamah berangkat masih sangat pagi begini tapi sudah menyiapkan sarapan pagi untuk anaknya dan bekal untuk nanda.
"Ken, kenny bangun ehh udah pagi ini"
Nanda menggoyang goyangkan tangan ken. Ken pun terbangun melihat nanda heran.
"Nan"
"Iya"
Senyum nanda tepat dihadapan ken.
Ken beranjak bangun dari tidurnya dengan perlahan.
"Tante dewi udah pulang?"
Tanya ken masih dengan setengah sadar.
"Udah, udah berangkat lagi" senyum nanda.
"Aduh, gua pasti ketiduran" sesal ken.
"Iya kenny tidur disini semalam"
"Sama lo? Berdua?"
Nanda menoyor pipi kenny lembut "enak aja. Sendiri lah. Nanda di dalam sama mamah"
Ken tersenyum "kirain hehe"
Setelah itu kenny pergi kerumahnya untuk bersiap ke sekolah. Termasuk juga nanda sedang berdandan seadanya karna nanda bukan orang yang tipikal senang berdandan.
Pukul tujuh lewat lima belas menit ken belum kunjung keluar dari rumahnya. Nanda sudah tidak sabar menunggu ken di depan rumah nya.
"Kenny..... Cepet kesingan kita"
Ucap nanda cukup keras."Udah jam segini lagi, duhh"
"Kenny cepet ihh"
Gerutu nanda kesal menunggu ken.
Ken keluar dengan tampilan seadanya. Baju yang tidak ia masukan, rambut yang belum ia sisir dan langsung masuk kedalam mobil kesayangan nya. Mobil holden merah tahun 70an peninggalan kakek nya yang sangat ken urus.
"Kenapa naik mobil, kita bisa telat"
Ucap nanda."Motor gue ban nya bocor nan, gua ga sempet tambal"
"Ihhhh" gerutu nanda, terpaksa menaiki mobil ken.
Nanda terus melihat pada pergelangan tangan nya. Melihat jam yang sudah menunjukan pukul tujuh lewat dua puluh lima menit.
"Kenny bentar lagi gerbang ditutup"
Ken mengendarai mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi agar tidak terlambat. Tapi sayang sesampainya di sekolah, gerbang sudah tertutup rapat ken dan nanda turun menghampiri gerbang yang sudah rapih dengan gembok nya.
"Mang tolong dong bukain, please mang" ucap nanda pada sekuri sekolah.
"Maaf neng, ini udah lewat sepuluh menit" jawabnya.
Dengan ekspresi lesu nanda berjalan balik menuju mobil ken.
"Mang kasian temen saya, izinin masuk yah"
"Biarin dia aja mang, saya gak usah"
Ken coba ber negosiasi dengan pak sekuriti sekolah.
"Maaf dek, gak bisa!"
"Yahh mang,"
"Sebaiknya kalian pulang, besok datang jangan lewat dari setengah delapan"
"Arrgghhh"
Gumam ken sambil memukul gerbang sekolah karna kesal dirinya tidak diberi masuk.
Ken masuk kedalam mobil nya sudah ada nanda didalam.
Ken menoleh memandang nanda.
"Nan maaf ya, ini salah gue" ucap ken penuh sesal.
Nanda balas menoleh pada ken dengan senyum yang dia tunjukan di depan ken dan mengatakan
"kenny. Kita bolos yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
September Rain
Acak-Keira Ananda- Hujan adalah butir butir air yang menyiksa. Aku benci hujan. Hujan membuatku terlihat lemah dihadapan bumi dan isinya. -Kenny Stev- Hujan. butiran air menyejukan hati dan juga jiwa. Dia menghapus kenangan buruk dan membuat kenangan ba...