Rain 10

25 3 0
                                    

Langit yang sudah menampakan gelapnya, ditemani bulan yang terang menemani kenny di jalanan kota jakarta. Ken sedang berjalan di dekat komplek rumahnya. Sambil mencari hidangan makan malam dipinggir jalan untuk mengisi makan malamnya yang tertunda karena sang ibu belum pulang.

Sedang asik menikmati nasi goreng komplek pinggir jalan. Ken melihat seseorang perempuan yang sangat tidak asing baginya. Siapa lagi jika bukan velin. Entah jodoh atau apa ken kembali bertemu dengan velin tapi sekarang bukan diwarung makan. Melainkan di jananan komplek dekat rumah ken.

Ken menaruh piring nasi goreng nya yang masih tersisa tiga buah kerupuk diatasnya. Ken langsung menghampiri velin yang sedang berdiri membeli sebuah fried chiken menunggu pesanan nya datang.

"Hay" sapa ken menampakan senyum terbaiknya.

"Hay" balas velin.

"Tumben, malem malem keluar" ken sok akrab.

"Baru juga jam tujuh, gabut dirumah"

Velin menjawab dengan nada biasa, sepertinya velin sudah tidak takut lagi dengan ken. Karna dea dan nanda sudah menceritakan kehidupan seorang kenny.

"Mau, gak gabut lagi?" tanya ken.

"Gimana?"

"Ikut gua" ajak ken.

"Kemana?"

"Gua tau tempat buat ngilangin kegalauan"

"Serius, dimana?" velin tersenyum penasara.

"Ayok"

Ken menggenggam erat tangan velin tanpa ada penolakan darinya. Dan mengajak ke suatu tempat yang tidak jauh dari komplek rumah ken.
Mereka berjalan kaki. Menyusuri jalanan yang mulai sepi karna memang ini sekitar komplek bukan jalan raya yang siapa aja bebas melewati.

Mereka berjalan berdua. Sekarang tangan velin sudah tidak digenggam ken lagi. Tapi velin rentangan. Dia sedang menikmati angin yang berhembus malam ini.

"Vel" ucap ken.

"Iya"

"Sepertinya kita jodoh" ucap ken sambil tersenyum.

Velin terkekeh "musrik ahh"

Mereka berdua terus berjalan dengan pelan, sekali sekali velin menikmati udara malam sambil merentangkan tangan nya.

"Buktinya, kita tiba tiba ketemu lagi"

"Cuma kebetulan, tadi habis pulang dari rumah nanda. Aku lihat ada makanan favorit aku disini"

"Makanya tadi aku mampir kesini habis sholat magrib" lanjutnya.

Ken menghentikan kakinya, velin juga. Kini mereka berhadap hadapan.

"Gua berharap ini bukan cuma kebetulan vel"

"Gua berharap memang tuhan yang sengaja mempertemukan kita disini"

Velin hanya mengangguk mendengar ucapan ken. Dan kembali melanjutkan jalan nya.

"Kenny" ucap velin sambil berjalan.

"Iya vel"

"Aku tau kok, kamu orang yang nyerang sekolah aku waktu kemarin"

Ken terkejut mendengar ucapan velin
"Nanda yang bilang?"

"Dari pertama ketemu kamu, aku udah tau ken"

"Makanya lo takut sama gua vel?"

"Hmm.. Iya.."

Ken merasa bersalah plus takut saat ini. Merasa bersalah karna dia sudah menyerang sekolah velin dan hampir lemparin batu nya terkena velin. Dan takut velin menjauhi ken. Karna tau ken adalah siswa berandalan dari sma nusantara.

September RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang