Rain 18

28 0 1
                                    


Keira, keira ananda seorang perempuan yang sangat takut akan derasnya hujan. Entah apa yang membuat dia sangat takut pada air yang jatuh dari langit itu.

Malam ini, tepat malam di bulan yang baru. Bulan agustus sudah tiba dan malam ini diguyuri gerimis yang membasahi permukaan rumah nanda, membuat nanda enggan keluar pada malam ini. Nanda seorang diri didalam kamar kesayangan nya karna mamah yang sangat nanda cintai belum pulang dari toko kue milik ibunya.

Nanda menatap layar ponsel nya dan mencari nama kenny dalam kontak dan menekan call .....

Call...........

Call .....

Bukan suara kenny yang nanda dengar melainkan suara mbak mbak operator yang menjawab panggilan darinya.

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk....."

Suara khas mbak mbak operator membuat nanda jengkel mendengarnya.

Nanda coba menelpon lagi tapi jawaban nya sama, telpon kenny sedang sibuk. Nanda melempar telpon nya sembarang dikasur, dia kesal karna kenny tidak bisa dihubungi.

Dredddd dredddddd..

Suara ponsel nanda bergetar, nanda langsung buru buru meraih ponsel nya yang terletak di ujung kasur. Sambil berharap pesan dari kenny atau dari mamah nya yang sebentar lagi pulang.

"Sayang, mamah sepertinya pulang agak malem. Soalnya masih banyak pekerjaan, kamu minta temenin kenny dulu ya sayang"

Tangan nanda langsung lemas melihat pesan dari sang mamah yang akan pulang tidak seperti biasa dengan alasan pekerjaan.

Nanda berbaring menatap keatas sambil mengucapkan.

"Mamah, kenny jahat"

Jam sudah menunjukan pukul delapan malam. Nanda sudah tertidur karna lelah menunggu pesan balik dari ken dan menunggu sang mamah pulang entah jam berapa.

Tok tok tok......

Suara ketukan pintu membuat mata nanda terbuka. Nanda bangun melihat jendela kamarnya dilihat hujan yang turun semakin deras.

Tok tok tok ....

Suara ketukan pintu kembali, nanda berjalan keluar dari kamarnya. Karna takut nanda membawa tongkat besbol milik ken yang nanda sita karna melihat ken tawuran memakai tongkat itu dulu.

Dengan langkah perlahan, nanda mengendap seperti detektif yang akan menangkap buronan nya.

Krekkkkkkk....

"Maling........!!!!"

Teriak nanda melihat orang memakai jaket dan menutupi kepalanya dengan kuncung jaketnya.

Nanda langsung memukul dia dengan tongkat besbol nya.

"Aduh... aduh..."

Tahan dia menahan tongkat besbol nanda.

"Mau maling ya kamu."

"Maling.. Maling"

Orang itu langsung membekap mulut nanda dan membawanya masuk.

"Hey. Ini gua"

Dia membuka penutup kepalanya, dan memperlihatkan wajah seorang kenny dihadapan nya.

Ken melepaskan tangan dari mulut nanda.

"Kenny" nanda bengong.

"Iya, gue kenny" kesal ken.

"Kamu mau maling rumah nanda?"

Tanya nanda polos membuat ken ingin memakan tongkat besbol yang nanda pegang.

September RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang