Yeoja manis itu terus saja menggerutu sambil berjalan dengan mata tertuju tanah. Ia bahkan tak ingin mendongakkan wajahnya hanya untuk sekedar melihat adakah orang yg berjalan di depannya."Aisshh.. Kenapa mereka terus saja menekanku seperti itu.. Mereka ah.. Apa yg harus kukatakan lagi? Bla..bla..bla"
'Duk'
"Aww.." yeoja manis itu pun memegang kepalanya yg tak sengaja menabrak seseorang yg berada di depannya. Ia pun segera menatap orang yg menabrak dirinya. Namja itu mengusap dagunya, mungkin dagunya sakit karena tertabrak oleh yeoja di depannya.
"Ka-"
"Hei.. Kalo jalan tu pake mata dong.. Tau nggak sih! Dasar! Lo nggak liat kalo gue jalan disini.. Jalanan ini lebar tau! Kenapa kau harus menabrakku oppa?!" gerutu yeoja manis itu.
"Tapi-"
"Kenapa semua orang hari ini terasa menyebalkan! Nggak yg ini, yg itu, sekarang oppa juga menyebalkan! Wae? Wae? Kenapa kalian semua seperti itu padaku?!" mata yeoja itu mulai berkaca kaca. Sang namja yg tak tau apapun menjadi bingung melihat yeoja di hadapannya yg siap menangis itu. Di tambah orang orang di sekitar mereka pun menatap kearahnya.
"Hei.. Kau-" belum sempat sang namja selesai bicara, sang yeoja malah menangis keras.
"Huweee... Huhuhu" orang orang di sekeliling mereka langsung menatap yeoja yg menangis itu. Dan menatap sang namja seperti seorang tersangka.
"Ani.. Ani.. Bukan aku yg membuatnya menangis.." ucap sang namja sembari menatap ke sekeliling.
"Huwaaaa!!!!" sang namja pun semakin bingung. Ia ingin sekali meninggalkan yeoja yg sedang menangis di hadapannya. Tapi ia malah terlihat seperti tersangka nantinya. Ia pun menghela nafas perlahan.
"Hei.. Diam.. Siapa namamu?" tanya namja itu sembari menatap wajah yeoja dihadapannya.
"Kenapa kau menanyakan namaku? Apa pentingnya untukmu?! Memang kau ini siapa? Hiks hiks huwaaaa!!!"
"Hei tolong berhentilah menangis.. Kau membuatku seperti tersangka yg telah menyakitimu disini! Padahal kau yg menabrak aku"
"MWO?!! Jadi menurut mu semua ini salahku?! Huwaaa kau jahat oppa!! Huwaaa!!!"
"Aiisshh stop stop stop!!" teriak namja itu tanpa sadar.
"Dan sekarang kau meneriakiku?! Huwwaaaaa!!!! Kau jahaatt!!!" namja itu melongo menatap yeoja yg di depannya itu. Ia menghela nafasnya perlahan.
'Ini benar benar sungguh memalukan.. Aku tak melakukan apapun disini.. Tapi kenapa dia malah membuatku seperti tersangka disini?! Aisshh' batin sang namja.
"Hei nak.. Jangan kasar pada wanita.. Kau tak kasihan pada pacarmu itu. Buat dia berhenti menangis. Lelaki macam apa kau ini!" ucap seorang ahjussi yg melihat mereka sedari tadi.
"Pacar? Ano.. Aiishh.. Mian.. Mian.." namja itu menatap yeoja yg masih menangis itu. Dengan cepat ia menarik tangan sang yeoja, dan menyeretnya ke cafe terdekat.
"Duduk!" perintahnya saat sampai di dalam cafe.
"Kenapa kau-"
"Duduk ku bilang!" titah sang namja membuat yeoja itu langsung terduduk dengan mata sipit yg berkaca kaca dan terus mengeluarkan air mata. Matanya yg terlihat seperti mata kucing membuat sang namja merasa bersalah telah membentak yeoja yg sedang bersedih di depannya. Ia pun duduk berhadapan. Ia memanggil seorang pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (completed)
Fanfictionapakah kau percaya pada takdir? aku tak percaya.. tapi sepertinya ini memang TAKDIRKU Highest Rank : #3 in skydragon story/19052018 #7 in skydragon story /18052018 #26 from Hashtag #2ne1 #384 from Hashtag #story