"Jiyong... Sayang.. Bangun...""Hmm..."
"Bangun Jiyong.. Eomma ingin minta tolong.." Jiyong yg masih sedang tidur pun langsung mencoba duduk dengan mata masih terpejam dan muka bantalnya.
"Ne, eomma? Hooaaeemmm"
"Ayo cepat Jemput Chaerin.."
"Mwo? Eomma?" Jiyong langsung mencoba kedua matanya meski matanya masih begitu berat.
'Aku seperti mendengar eomma bilang soal Chaerin' batin Jiyong.
"Ayo bangun... Cepat jemput Chaerin.."
"Hah? Chaerin?" rasa kantuk Jiyong memudar seketika mendengar perintah sang eomma.
"Ne.. Ayo mandi sana.. Jemput Chaerin sekarang juga.." Jiyong langsung menatap jam weker di atas nakas, dan ia kembali terkejut.
"Eomma.. Ini pukul 4 pagi..."
"Lalu?"
"Kenapa aku harus menjemput Chaerin sepagi ini? Untuk apa?"
"Bawa dia kesini.. Eomma ingin mengajak Chaerin jalan pagi.. Eoh.. Dan nenekmu ingin bertemu dengan Chaerin.. Dan Juga.. Dami, eomma, dan nenek ingin jalan jalan bersama Chaerin nanti siang.. Eoh kakakmu juga ingin membawa Chaerin ke butiknya.." Jiyong melongo mendengar eommanya begitu bersemangat membicarakan rencananya dengan Chaerin nanti.
"Eomma.. Kenapa aku merasa seperti eomma sedang membicarakan jalan jalan keluarga?" Jiyong mengedipkan matanya cepat. Jujur saja, ia merasa para wanita di keluarganya seperti telah menemukan anggota keluarganya yg hilang.
"Eoh.. Tentu saja.. Kami para wanita ingin jalan jalan bersama .. Tapi idemu bagus juga Jiyong.. Ah.. Mari piknik bersama hari ini.. Kau kosongkan jadwalmu,ne? Bolos kuliah sesekali tak apa.. Eoh.. Jangan lupa segera mandi dan cepat jemput Chaerin.. Eomma akan memberitahu appa, nenek, dan juga Dami.." Jiyong semakin melongo, kata kata bodohnya barusan seperti ide cemerlang bagi eommanya.
'Piknik bersama? Apa inii???' batin Jiyong.
"Eoh eomma.. Chae-ah harus bekerja eomma.." ia berharap eommanya akan mengurungkan niatnya ketika ia berkata tentang pekerjaan Chaerin.
"Hmm kalau begitu ijinkan dia dari bosnya.. Supaya dia libur hari ini.."
"Huh.. Kenapa sekalian eomma tak menyuruhku untuk merisgnkan Chae-ah dari pekerjaannya.." lirih Jiyong sebal.
"Eoh.. Ide bagus Jiyong.. Lakukan saja itu, dan kalian segeralah menikah.. Eomma dan nenek juga Dami pasti akan langsung mempersiapkan pernikahan kalian jika kau melakukan itu.. Jadi Chaerin tak perlu bekerja.. Dia cukup di rumah menemani eomma dan nenek.. Duuhh senangnya.. Jika kau mau melakukan itu sekarang tak apa.. Eomma rela sayang.. Sungguh.." Jiyong semakin menekuk mukanya ketika menatap wajah berbinar milik eommanya.
"Lebih baik aku mandi.." lirihnya sembari beranjak dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi.
"Cepat ya sayang.. Segera jemput Chaerin.. Eomma akan bersiap siaap!!" teriak Mrs. Kwon sembari keluar dari kamar Jiyong.
"Astagaa... Kenapa jadi begini?" lirih Jiyong.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Tok tok tok
"Siapa yg bertamu ke rumahku di pagi hari?"
"Apa ada paket?"
"Eoh.. Aku kan tak pernah belanja online.. Siapa ya?" Chaerin berjalan ke ruang tamu. Dan di lihatnya pemuda yg memakai Topi peaceminusone berwarna merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (completed)
Fanfictionapakah kau percaya pada takdir? aku tak percaya.. tapi sepertinya ini memang TAKDIRKU Highest Rank : #3 in skydragon story/19052018 #7 in skydragon story /18052018 #26 from Hashtag #2ne1 #384 from Hashtag #story