Berhubung ada yg request minta crita skydragon yg greget.. Jadi saya coba bikin oneshoot aja yess say..
Krena crita yg Destiny.. Emang belum mulai konfliknya.. MueheheTapi.. Akhirnya saya yg sebenarnya kurang paham akan permintaan pembaca pun bertanya pada si oppa GD.. Wkwkwk yg kawe ya tapi.. Yg asli pan wamil 😂😂😂
Berikut ini pertanyaan saya
Berhubung si oppa tak mau bikin crita krena suatu hal.. Wkwkwk.. Akhirnya ia memberikan ide.. Beberapa ide bahkan tak mau aku uraikan dalam fikiran.. Wkwkwk jadiii saya akhirnya bikin cerita ini.. Sesuai dengan salah satu yg dia berikan.. So.. Coba baca ajon guys.. Semoga suka 😂😂😂
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Semuanya sudah siap bukan?"
"Udah semuanya.. Tinggal jemput Chaerin saja.."
"Aku sungguh nervous eomma.."
"Tentu saja kau nervous sayang.. Siapa yg tak nervous di hari pernikahannya?"
"Gimana kalo aku aja yg jemput Chaerin eomma?"
"Eh jangan.. Nanti kan juga ketemu dengan Chaerin di gereja.. Sudahlah.. Sabar sayang.. Eomma tau kau sudah tidak sabar kan.."
"Bah.. Eomma ini.."
"Hahaha udah lhah.. Ayo kita turun dan berangkat ke gereja.." Jiyong menarik nafasnya dalam dalam, kemudian ia menghembuskannya perlahan, di ulanginya sampai 7 kali hingga ia lebih tenang.
"Kajja.. Kwon Jiyoongg.."
"Ne eomma.." Jiyong pun mengikuti Mrs. kwon dan keluar dari ruangan pengantin itu. Mereka pun berjalan menuju mobil yg sudah di hias khusus untuk hari spesial antara Kwon Jiyong dan Lee Chaerin itu.
Mrs. Kwon dan Mr. Kwon berada di mobil yg berbeda dengan Kwon Jiyong. Awal perjalanan mereka menuju gereja lancar lancar saja, akan tetapi saat pertengahan. Jalanan macet. Jiyong pun berinisiatif untuk turun dan melihat penyebab macet. Dan dilihatnya banyak orang yg berkerumun di dekat sebuah mobil yg terbalik di tengah jalan.
Jiyong pun mendekat dan dilihatnya seorang Yeoja yg mengenakan gaun pengantin dan bersimbah darah dengan posisi badan yg terbalik. Wajah yeoja itu penuh darah sehingga Jiyong tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Lalu akhirnya ia memutuskan kembali. Tetapi langkahnya terhenti ketika ia mendengar nama Chaerin di sebut sebut oleh petugas medis yg menangani kecelakaan tersebut. Jiyong pun panik, ia segera berlari dan menerobos tali pembatas untuk memastikan bahwa yeoja itu bukan miliknya. Bahwa yeoja itu bukan Chaerin calon ibu dari anak anaknya.
"Pak berhenti pak! Apa yg anda lakukan! Anda tidak boleh melewati tali itu!" tahan seorang polisi yg bertugas mengamankan kondisi disana.
"Saya hanya ingin melihat yeoja itu pak! Apa itu calon istri saya apa bukan! Minggir!" tegas Jiyong sembari mencoba melewati petugas yg menahannya.
"Pak! Jika anda ingin tau, lebih baik nanti saja! Kami masih bertugas!"
"Aku hanya ingin memastikan apa itu Chaerinku apa bukan!!! Minggir!!!"
Salah seorang petugas medis yg ada disana pun langsung menghampiri Jiyong.
"Anda mengenal korban?"
"Siapa nama yeoja itu pak?" tanya Jiyong cepat dengan jantung berdegup keras.
"Namanya Ny. Chaerin pak.. Anda mengenalnya?"
"Chaerin?!!!! Lee Chaerin!!!!" dengan sekuat tenaga ia mendorong para petugas yg menahannya itu.
"Hei hei!!! Tunggu!! Namanya bukan Lee Chaerin.. Tapi Min Chaerin .." Jiyong yg hendak memeluk yoeja yg bersimbah darah itupun langsung menoleh.
"Mwo? Min Chaerin? Bukan Lee Chaerin?"
"Ne.. Nama korban tersebut adalah Min Chaerin.." Jiyong pun menghela nafas lega mendengarnya. Iapun terduduk dan sedikit tertawa.
"Haha.. Syukurlah.. Terimakasih Tuhan.. Ternyata dia bukan Chaerin ku.. Eh.. Chaerin? Aku harus ke gereja sekarang!" Jiyong pun berlari kembali menuju mobilnya. Tapi sebelum itu, di hampirinya mobil sang eomma dan meminta orang tuanya untuk mengambil jalan memutar, karena ada kecelakaan di depan.
Jiyong pun melajukan mobilnya sekencang mungkin karena ia tidak ingin telat di hari pernikahannya.
"Ayoo cepat cepat cepat.." lirih Jiyong pada dirinya sembari melirik ke jam tangan yg ia pakai. Dan waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat lima menit.
"Astaga! Aku sudah terlambat hampir setengah jam karena mengambil jalan memutar! Omo! Bantu aku Tuhan!"
"Shit! Jalanan ini kenapa juga harus macet?!!!" Jiyong pun turun dari mobilnya dan dilihat antrian panjang di depannya.
"Sudah tidak ada waktu lagi! Hanya butuh lima menit ke gereja dari tempat ini.. Aku harus cepat!" Jiyong pun mengunci mobilnya dan meninggalkannya di jalan tersebut, lalu ia akhirnya nekad berlari menuju gereja.
"C'mon GD.. You can do it!!" lirih Jiyong menyemangati dirinya. Ia pun semakin menguatkan larinya. Dan tak lama kemudian.. Akhirnya ia pun sampai di seberang gereja. Dan dilihatnya Chaerin yg memegang ponsel dengan wajah khawatirnya di depan gereja tempat mereka akan menikah. Terlukis sebuah senyuman di bibir Jiyong.
"Hunh!!!" pekikan Jiyong membuat Chaerin langsung melihat dirinya yg berada di tepat di seberang jalan.
"Oppa!!" Chaerin dengan mata berbinar langsung berlari ke arah Jiyong tanpa melihat sisi kanan ataupun kiri jalan. Jiyong yg awalnya tersenyum pun langsung berlari saat melihat sebuah mobil mercedez yg melaju kencang menuju Chaerin.
Dan
"BRAAAAAAKKKKKKK!!!!!!"
"TIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINNNNNNNNN"
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁TBC🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Ide ©GDxCL rp 😌😌😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (completed)
Fanfictionapakah kau percaya pada takdir? aku tak percaya.. tapi sepertinya ini memang TAKDIRKU Highest Rank : #3 in skydragon story/19052018 #7 in skydragon story /18052018 #26 from Hashtag #2ne1 #384 from Hashtag #story