Jiyong p.o.v
Apa kau percaya akan takdir?
Aku tidak.
Aku tidak pernah percaya akan takdir sebelumnya.
Yg ku tau, Orang bisa sukses itu karena usaha mereka.
Orang bisa saling mencintai itu karena mereka terbiasa bersama dan juga punya alasan masing masing.
Tapi.. Untuk kali ini..
Aku percaya.
Aku mulai percaya akan takdir saat aku bertemu dengan Chaerin untuk kedua kalinya.
Aku mulai percaya takdir saat aku jatuh cinta pada Chaerin.
Cinta yg bisa menjungkir balikkan diriku.
Cinta yg membuat aku buta akan hal hal yg selama ini aku jaga.
Cinta berlandaskan takdir yg membuat kami bertemu dan saling mengenal.Mungkin saling mengenal itu adalah pilihan kami.
Tapi pertemuan kami memang sudah terencana oleh Takdir.
Dan aku yakin..
Chaerin adalah Takdirku.
Chaerin adalah masa depanku."Mianhaeyo Jiyong.. Karena sudah meminta hal yg aneh padamu.. Aku hanya.."
"It's oke Dara-ssi.."
"Bolehkah aku tau.. Kenapa kau jatuh cinta pada Chaerin?" Dara memandangku dengan pandangan penuh hasrat ingin tau
"Padahal selama ini begitu banyak gadis di sekelilingmu.. Tapi kenapa pilihanmu bisa jatuh pada Chaerin?" timpalnya lagi. Aku hanya tersenyum tipis, ku bayangkan wajah manis Chaerin.
"Karena aku merasa dia adalah Takdirku.." dapat kulihat Dara-ssi terkejut mendengar perkataanku.
"Kalau kau memang berfikir seperti itu.. Jangan biarkan dia lepas,ne?" Dara tersenyum padaku.
Ya.. Aku tak boleh membiarkannya lepas. Jadi, aku harus menemuinya sekarang juga.
"Aku pamit dulu Jiyong" Aku hanya mengangguk dan mengantarkannya ke depan, sampai eomma mengejutkanku dengan pertanyaannya.
"Jiyong.. Chaerin kenapa pergi sambil menangis?"
"Mwo? Chaerin?" tanyaku bingung.
"Lhoh.. Tadi itu Chaerin kesini.. Lalu eomma suruh ke kamarmu.. Tapi tiba tiba dia turun sembari menangis.. Bahkan panggilan eomma pun di abaikan lhoh.. Kamu apain hayoo?" Hatiku terasa berbunga sekaligus bingung. Aku senang karena Chaerin berniat menemuiku setelah mengirim pesan yg membuatku hancur itu.
"Eomma.. Aku pergi dulu ne!" Aku segera berlari. Saat aku sampai depan mobilku. Aku baru teringat bahwa aku lupa membawa kunci mobil. Sehingga akupun berlari kembali ke dalam rumah.
"Kok balik?" tanya eomma.
"Kunci mobil ketinggalan!" pekikku sambil berlari ke lantai atas. Dan kembali turun secepat mungkin.
"Cepat cepat cepat!! Dia pasti sedang ada di rumah sekarang! I love you Hunh.. And i'll never let you go.." kataku mantap sembari masuk ke dalam mobil.
Aku pun menelfon beberapa orang yg menurutku bisa ku andalkan.
"Guys.. Bantuin gue! Urgent!"
"Ini gua kirimin file filenya.. Lu cepet bikinin yess..!"
"Nggak nggak pokoknya harus lagu yg itu.."
"Iya yg itu!"
"Hooh cepet.. Waktu gue cuma dikit!"
"Halloo.. Yess appa.. I'm sorry.. Iya.. Gapapa kan? Beneran? Sip appa.. Thank you so much!"
"Yeoboseyo.. Ne.. Tentu saja.. Tak apa.. Ya ya.. Iya.. Segera"
This is just for you hunh.. I hope you'll like it.. And you come back to me..
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Chaerin p.o.v
Saat aku mendengar perkataan oppa tadi. Jujur, rasa bersalah menggerogotiku. Aku takut, aku menyesal karena mengambil keputusan secara sepihak. Tapi aku juga tak yakin apa aku bisa menghadapi kesedihan oppa. Di tambah, appa dan eomma ingin aku kembali ke desa dan menetap disana. Apa yg harus ku lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (completed)
Fanfictionapakah kau percaya pada takdir? aku tak percaya.. tapi sepertinya ini memang TAKDIRKU Highest Rank : #3 in skydragon story/19052018 #7 in skydragon story /18052018 #26 from Hashtag #2ne1 #384 from Hashtag #story