PACAR

684 55 4
                                    


"Jiyong.. Teman eomma ingin mengenalkanmu pada putrinya.." Jiyong yg sedang sarapan itu hampir saja tersedak mendengar perkataan eomma yg paling ia cintai itu. Ia pun segera meminum air putih untuk meloloskan makanan yg membuat tenggorokannya sedikit sakit itu.

"Dia bilang, anaknya itu cantik, pinter, baik, lulusan Brimingham, terus dia juga keturunan keluarga bangsawan, dia juga punya butik ternama di paris.." Mrs. Kwon menatap putra semata wayangnya itu sembari tersenyum simpul.

"Eomma.." lirih Jiyong.

"Dia bilang dia ingin mengenalkan kalian.. Siapa tau kalian bisa jadi dekat.. Bisa menikah gitu..."

"Eomma.. Aku belum ingin menikah.. Lagipula pendidikanku pun belum selesai.." ditaruhnya sendok dan garpu yg di pegangnya ke atas piring dan di tatapnya sang eomma yg masih terlihat cantik itu.

"Kau ini.. Kan bisa kenalan dulu.." bujuk sang eomma, Jiyong hanya terdiam mendengar bujukan sang eomma. Mrs. Kwon hanya menghela nafas pasrah, anaknya yg satu ini memang tak bisa di bujuk dengan mudah jika berkaitan dengan hubungan asmaranya.

"Kau kan tau.. Nenekmu ingin sekali melihat kau menikah sebelum ia tiada.. Karena itu, setidaknya jika kau tak ingin menikah karena di jodohkan nenekmu, kenalkanlah kami pada pacarmu.." Jiyong tersenyum, di raihnya tangan sang eomma kemudian di kecupnya lembut.

"Ne eomma.. I know.. Begini saja, lusa aku akan mengenalkannya pada eomma, appa dan juga nenek, Eotteohge?" tawar Jiyong dengan suara selembut mungkin.

"Jadi kau sudah punya pacar?" Mrs. Kwon terkejut mendengar penuturan anak kesayangannya itu. Jiyong tersenyum dan mengangguk.

"Kenapa kau tak bilang sayang? Kalau tau begitu, eomma tak perlu bingung mencarikan gadis untuk dirimu.. Eomma akan menunggu dirinya, secantik apa gadis pilihanmu itu" Jiyong tersenyum mendengar jawaban eommanya.

'Setidaknya aku bisa sedikit lebih lega, aku tak akan di jodohkan eomma', batin Jiyong.

"Yasudah.. Teruskan saja sarapanmu.. Eomma mau ke kamar dulu, mau menelpon nenek..." Mrs. Kwon tersenyum lebar. Di tepuknya pundak Jiyong dengan lembut, kemudian ia pergi ke kamarnya.

"Huh.. Pacar.. Siapa yg harus aku mintai tolong tentang ini?" lirih Jiyong.



🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"Astaga.. Kenapa pembantuku harus libur disaat yg tidak tepat.. Bahkan supir juga sedang sakit, suamiku pun sedang sibuk, siapa yg harus aku mintai tolong untuk membawa belanjaan sebanyak ini?" keluh Mrs. Kwon sembari menatap 7 Kantong besar bawaannya. Beliau sedang berdiri di depan sebuah minimarket, ia mencoba menghubungi anak laki lakinya, tapi entah kenapa ponsel anaknya itu tak bisa di hubungi.

"Akan ku coba bawa sendiri saja.." Mrs. kwon pun mencoba mengangkat ke tujuh kantong plastik besar itu sendirian. Sehingga tiba tiba ada seorang yeoja yg menghampirinya.

"Annyeong.. Apakah saya boleh membantu? Ahjumma terlihat kesulitan.. Aku hanya ingin menolong kog" Mrs. Kwon pun menurunkan belanjaannya.

"Arasseo.. Aku memang butuh bantuan.. Kau bisa menolongku membawa barang barang ini?"

"Ne.. Arasseoyo ahjumma.. Aku akan membantu anda dengan senang.."sahut yeoja itu dengan senyuman manisnya, Mrs. Kwon pun tersenyum tipis saat melihat kecantikan dan ketulusan yg terlihat dari wajah sang yeoja.

Mrs. Kwon pun menghentikan sebuah taksi dan menaikinya bersama sang yeoja. Awalnya sang yeoja hanya ingin membantu sampai Mrs. Kwon naik taksi saja. Tapi Mrs. Kwon memintanya untuk ikut mampir ke rumahnya, ingin mengobrol katanya. Mereka pun sampai di kediaman Keluarga Kwon. Rumah keluarga Kwon tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Rumah itu terasa begitu hangat dan nyaman.

Destiny (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang