SalHam

431 36 8
                                    

"Aku ingin mengungkapkannya Minzy-ah.."

"Ya unnie ungkapin aja lhah.."

"Tapi dia kan udah ada Chaerin-ssi.."

"Kau sih.. Kau terlalu lama berfikir untuk mengungkapkan perasaanmu kepadanya.. Jadilah seperti ini bukan?" timpal Bommie.

"Lagian nih ya, aku ngrasa bang Jiyong sempet suka juga ama unnie.. Lihat tak pas unnie di back stage, trus Bang Jiyong ngajarain unnie joget joget gitu.. Trus pas latian bang Jiyong liatin unnie kan.. Mana bang Jiyong bilang pengen denger unnie ngerap pula.." terang Minzy.

"Eh kapan?"

"Itu pas YG tour waktu itu.."

"Iyakah?"

"Hu umb.. Unnie ajon yg gak peka"

"Tuh Minzy ajon bilang gitu.. Coba deh kamu bilang ke Jiyong.. Cuma bilang aja gak salah kan? Toh kamu nggak ngrebut Jiyong dari Chaerin." Dara terdiam mendengar perkataan Bom.

Mereka bertiga saat ini sedang berkumpul di kafe peaceminusone milik Jiyong. Ya, hari ini mereka dan para big bang ingin berkumpul mumpung mereka masih bisa libur sebelum kembali menggelar tour.

"Oi.. Itu Jiyong dan lainnya.." Bom menunjuk Jiyong dan para member big bang yg baru saja turun dari mobil dengan dagunya.

"Entah kenapa aku merasa Seunghyun aka TOP jadi terlihat lebih tampan." lirih Bom.

"Heleh.. Dasar si unnie.. Di chat ajon panggilnya udah papa mama.. Kalo suka bilanh gih.. Cocok dah ntar.." sahut Minzy sembari meminum Chocochino miliknya.

'Apa aku harus mencoba bilang? Tapi aku takut nanti kami jadi awkward' batin Dara.

"Eh tapi mana Chaerin unnie? Tumben sekali nggak bareng bang Jiyong?" timpal Minzy.

"Masih kerja kali.." sahut Bom.

"Oii oii oii.. What's up girl.." sapa Seunghyun sembari meliuk liukan badannya seperti ulat (?)

"I'm fine bro!" sahut Bom.

"Tuhkan cocok.. Jadian aja gih" sindir Minzy.

"Hayolooh kalo jadian jan lupa kasih peje lu mama papa.." sahut Youngbae yg kemudian duduk di samping Dara.

"Eh aku ke toilet bentar ya.." pamit Dara. Lalu ia pun pergi ke toilet, tapi sayangnya di lantai dua toiletnya penuh. Jadinya ia pun turun ke lantai satu. Setelah Dara menuntaskan HIV aka Hasrat Ingin Vivis, ia pun keluar dan tak sengaja Ia menabrak Jiyong yg juga kebetulan baru saja keluar dari toilet.

"Eoh.. Dara-ssi.. Mian.. Nggak sengaja nabrak"

"Ah.. It's oke.. Aku juga nggak liat liat sih tadi pas jalan.." Jiyong hanya mengangguk.

"Yuk ke atas.."

"Emmbb Jiyong.."

"Ne?"

"Emm.. Aku.. Duh duh.. Mataku kelilipan.." Dara hendak mengucek matanya. Tapi Jiyong menahannya.

"Jangan di kucek, nanti perih.. Sini aku tiupin.." Jiyong pun meniup mata Dara dengan pelan pelan. Dan hal itu tak di lewatkan oleh para paparazzi yg tengah mengamati mereka dari sudut sudut ruangan disana. Sudut di mana mereka bisa mengambil gambar dengan mudah. Di tambah jika di lihat dari belakang Dara, Jiyong seperti sedang mengecup dirinya. Sedangkan posisi mereka memang di pojok. Dan Dara berada di depan Jiyong.

Seorang yeoja yg awalnya masuk ke kafe itu dengan ceria langsung berhenti ketika melihat kekasihnya berada di pojokan dengan seseorang yg ia kenal. Jantungnya terasa tertikam, tapi ia hanya terdiam melihatnya.

Destiny (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang