"Oii hyung.. Kenapa wajahmu terlihat kesal? Huh?"
"Ani.. Gwaenchana.."
"Hei.. Katakan pada dongsaengmu ini.."
"Nope.. I'm ok"
Seungri hanya menatap temannya yg satu itu. Tidak biasanya Jiyong terlihat kesal. Bahkan hampir tidak pernah.
"Hyung.. Kau berbohong padaku kan.. Aku tahuu..." goda seungri.
"Shut up.. Urus saja urusanmu.. Kau bahkan tak mampu berkencan dengan gadis itu kan?"
"Mwo?! Ke... Kenapa kau tau?"
"Pabo!! Gimana aku tak tau jika gadis yg kau kencani adalah temannya temanku.. Kau padahal berkata bahwa kau akan membuatnya bertekuk lutut dalam seminggu" ejek Jiyong pada Seungri.
"Omo.. Gadis itu ternyata sudah punya pacar.. Jadi bukan karena aku tak bisa.. Tapi aku tak mau.." bela Seungri.
"Heleh"
"Oii Jiyong!!"
"Ah..youngbae.. Ige mwoya?" tanya Jiyong saat melihat sekantong plastik besar yg di bawa oleh youngbae.
"Oh.. Tadi waktu aku mengambil buku paketku di lokermu, sekumpulan surat memenuhi lokermu hingga bertumpah ruah ketika aku membuka lokermu.. Lalu aku memasukkan semuanya ke dalam sini.. Ini" Youngbae menyodorkan kantong plastik itu pada Jiyong.
"Aisshh lagi?" Jiyong menghela nafas lelah sembari menerima kantong plastik itu.
"Hei.. Kau memang sangat tenar Jiyong.. Bukankah seharusnya kau biasa akan hal ini?" tanya Youngbae.
"Ne.. Aku terbiasa tapi tetap saja rasanya tak nyaman.. Padahal tak ada satupun surat itu yg ku pedulikan.. Tapi tetap saja surat itu berdatangan."
"Sudahlah Hyung.. Bagaimana kalo kita nongkrong di rumah makan ramen ku dulu? Setelah itu baru kita ke pesta yg di adakan Daesung Hyung.. Eotteohge?"
"Ne.. Kebetulan aku lapar.. Kuy Jiyong.." ajak Youngbae.
"Hmm"
Mereka bertiga pun melaju ke rumah makan ramen milik seungri. Saat sampai disana, Jiyong segera membuang kantong plastik yg ia bawa di tong sampah.
"Nde..kau membuangnya begitu saja Hyung? Kau tak nak baca satu surat pun?" tanya Seungri pada Jiyong.
"Aniyo.. Untuk apa aku membacanya? Itu tidak penting." Jiyong melenggang masuk ke rumah makan Seungri dengan gayanya yg swag. Para tamu yg ada disana langsung berbisik ketika melihat sosok Jiyong yg berjalan melewati mereka begitu saja dan langsung menuju ke lantai dua.
"Sst.. Youngbae-hyung lihat kan? Setiap kali Jiyong hyung kemari, pelangganku akan bertambah hanya demi melihat Jiyong hyung .. Tapi Jiyong hyung susah sekali untuk diajak kemari jika hanya berdua denganku.." bisik Seungri pada Youngbae.
"Ne.. Sabar saja ..Jiyong kan memang begitu.." balas Youngbae.
Jiyong langsung menempati meja bagian sudut kiri ruangan. Ia mengeluarkan ponselnya sembari membuka sosmed miliknya dengan malas. Youngbae dan Seungri pun duduk di samping Jiyong.
"Kau mau makan apa Hyung?"
"Aku seperti biasa saja .. Ramen spesial tempat ini.. Dan juga segelas cola.." balas Youngbae sembari menatap sekitar.
"Kalau kau Hyung?"
"Coffe latte saja.."
"Ne.. Jamkkan.. Akan ku pesankan sekalian mengecek pembukuan hari ini.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (completed)
Fanfictionapakah kau percaya pada takdir? aku tak percaya.. tapi sepertinya ini memang TAKDIRKU Highest Rank : #3 in skydragon story/19052018 #7 in skydragon story /18052018 #26 from Hashtag #2ne1 #384 from Hashtag #story