Chaerin p.o.v
Omo.. Apa ini.. Kenapa aku bisa begini? Niatku hanya membantu eommanya oppa. Kenapa bisa berakhir seperti ini?! Oh Tuhan, jika ini kebetulan kurasa aku bisa menjuluki bahwa ini kebetulan yg begitu haqiqi. Aku ingat bahwa aku tak sengaja menabrak oppa, aku memarahinya yg sebenarnya ia tak salah apa apa. Jadi apa ini karma? Setelah itu, malamnya aku bertemu dengan oppa, esoknya pun, esoknya lagi. Dan parahnya, hari ini aku bertemu dengan eommanya dan berakhir disini. Di tambah oppa mengakuiku sebagai pacarnya. Padahal pacaran sekali saja aku tak pernah dalam hidupku. Sungguh menyebalkan. Eh, tapi semalam, aku seperti bermimpi bahwa oppa emmb apa ya namanya.. Apa itu bisa di sebut ciuman atau tidak aku tak tau. Yg jelas, lidahnya bermain di dalam mulutku. Entah namanya apa aku tak tau. Ya, aku itu memang nol besar dengan yg namanya pacaran dan hal hal yg berbau 'pacaran'. Tapi mimpi itu terasa nyata sekali. Aneh bukan? Yg aku ingat, aku mencuri minuman oppa, lalu aku menggantinya, lalu aku tak ingat, setelah itu yg aku ingat adalah saat aku memakan Strawberry cake dan ketika aku muntah, teruuusss
"Jangan melamun Chae-ah.. Kau harus berpura pura sebagai pacar yg baik, ne?" Bisikan oppa membuyarkan lamunanku.
"Mwo? Pacar apa? Siapa yg oppa ajak bicara?"
"Chae-ah.. Jangan marah.. Bantu oppa, ne?" oppa memasang wajah melasnya. Tapi aku masih sebal terhadapnya. Bayangkan saja, aku ini tak tau apa apa. Malah di libatkannya dengan hal semacam ini? Dia kira aku ini apa?! Uhh
"Apa aku mengenal anda?" jawabku ketus.
"Chae-ah..." wajah oppa bertambah melas. Tapi aku tak perduli. Ini kan salahnya. Seenaknya saja membawaku ke dalam masalahnya.
"Chaerin.. Sini sayang.. Nenek sudah datang.."
"Ne eomma.. Chae kesana" aku segera saja menghampiri eomma. Eomma berdiri di depan pintu saat melihat sebuah mobil berwarna hitam masuk ke pekarangan rumah. Eomma langsung menghampiri mobil yg sudah terparkir rapi itu. Beliau membuka pintu mobil dan terlihatlah seorang wanita tua yg kurasa masih terlihat cantik. Eomma membantu wanita itu untuk turun dan berjalan menghampiriku, aku reflek langsung membungkukkan badan.
"Annyeong nenek.." sapaku dengan senyum terukir di wajahku. Aku kembali menegakkan tubuhku, dan kulihat nenek itu tersenyum manis padaku.
"Annyeong.. Siapa namamu?"
"Lee Chaerin imnida.."
"Chaerin.. Nama yg cantik.." eomma yg di samping nenek hanya tersenyum manis.
"Ayo masuk eomma, ayo Chaerin.. Nanti kita bisa ngobrol di dalam.." ajak Mrs. Kwon padaku. Aku hanya mengangguk dan mempersilahkan kedua wanita itu masuk, kemudian aku mengikuti di belakang mereka.
"Aww.. My lovely mama.." kulihat oppa langsung berlari dan memeluk nenek. Sepertinya oppa juga sangat dekat dengan neneknya.
"Eoooh.. Jiyong.. Kau masih ingat sama nenek?" sepertinya nenek merajuk, ku rasakan nada sindiran untuk oppa. Oppa langsung melepas pelukannya, dan membuat wajah melas di depan nenek.
'Oh ayolah oppa.. Masak oppa nak merajuk sama nenek?' batinku.
"Nenek.. Jiyong tak pernah lupa sama nenek.. Nenek tau? Jiyong sibuk kuliah.. Tugas tugas itu menumpuk dan sepertinya membuat rambutku gampang rontok nek.." Ucap oppa sembari memegang rambutnya yg memang terlihat tipis itu.
"Astaga.. Benarkah? Rambut cucuku rontok? Sini sayang.. Coba nenek lihat.." Nenek langsung merengkuh oppa dan melihat rambutnya. Sepertinya mereka begitu dekat. Tuhan.. Bagaimana caraku lepas dari kesalah pahaman ini??
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Author p.o.v
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (completed)
Fanfictionapakah kau percaya pada takdir? aku tak percaya.. tapi sepertinya ini memang TAKDIRKU Highest Rank : #3 in skydragon story/19052018 #7 in skydragon story /18052018 #26 from Hashtag #2ne1 #384 from Hashtag #story