_____2

725 138 11
                                    

"jadi anda kemari untuk melaporkan dompet anda yang hilang karena dicopet?.."

Umji mengangguk. "Benar, pak. Dompet saya dicopet, tadi kar---

"Tunggu sebentar. Saya tulis keterangannya dulu.."

Polisi itu menulis sesuatu disebuah buku tentang keterangan laporan yang diajukan umji tentang asal-muasal bagaimana kronologis kejadian hilangnya dompet itu.

"Nama?.."

"Kim umji, pak.."

Polisi itu menulis nama panjang umji kedalam buku.

"Umur berapa? Sekolah dimana?.."

"Umur 20 tahun. Kuliah di universitas seoul.." jelasnya.

Polisi tadi mengangkat wajahnya dan menatap umji dengan seksama. "Jangan bercanda, berikan keterangan yang sebenarnya nak.."

"Pak. Itu memang keterangan yang sebenarnya. Saya tidak bercanda.."

"Nak. Aku tahu pakaianmu terlihat dewasa. Tapi, wajahmu tidak bisa membohongi. Kau masih SMP atau SMA?.."

Umji memejamkan matanya kesal, jangan lagi. Tadi sudah murid itu, sekarang polisi ini juga. Memangnya ada yang salah ya dari wajahnya, apakah dirinya yang sudah sedewasa ini masih dicap murid SMP.

"Pak. Tolong, percaya dengan keterangan saya. Saya mengatakan kebenarannya.."

"Mana buktinya? Apakah kau sudah punya ktp?.."

"Maka dari itu, temukan dompet saya agar saya bisa menunjukkan ktp saya supaya tidak dicap murid SMP lagi. Bapak tahu tidak? Anda orang kedua yang sudah mengatai saya masih SMP hari ini.." semprot kesal umji.

"Hey. Anak muda, kau tidak boleh berteriak begitu pada orang yang lebih tua darimu.."

Polisi lain yang sedang duduk dikursinya akhirnya turut bergabung disana karena sedari tadi ia melihat gadis muda itu memasang wajah amat kesal.

"Ada apa pak lee?.." tanya polisi muda itu.

"Oh.ini ada murid SMP kecopetan.."

"Pak. Sudah berapa kali saya bilang, saya bukan murid SMP. Saya ini sudah kuliah semester tiga.."

"Pak lee. Lebih baik anda makan siang dulu. Biar saya yang urus gadis ini.."

Pak lee mengangguk setuju. "Baiklah. Saya serahkan laporan anak muda ini padamu pak johnny.."

Johnny membungkukkan badannya 90° disaat pak lee berdiri dari kursinya. Lalu, ia menatap umji dan tersenyum.

"Selamat siang, saya johnny.."

"Siang pak. Saya kim umji.."

"Jadi, anda kecopetan ya?.."

Umji mengangguk, "benar. Pak. Didalam dompet itu ada beberapa lembar uang, dua ATM dan ktp pak.."

"Baiklah. Oh iya, sebelumnya maafkan pak lee tadi ya.."

Umji tersenyum kaku. "Santai saja, dia bukan orang pertama hari ini yang mencap saya masih SMP.."

"Hahah. Saya tahu bagaimana rasanya berada diposisi anda. Tapi, anda lebih beruntung dari saya.."

"Memangnya kenapa?.." tanya umji penasaran.

"Jika anda dicap masih SMP oleh orang-orang padahal sudah kuliah. Nah saya, masih berumur 24 tahun tapi sudah dicap jadi bapak-bapak anak dua.." curhatnya.

Umji tertawa. "Begitukah? Ya tuhan. Jadi intinya kita senasib ya pak?.."

Johnny mengangguk. "Panggil johnny saja, jangan panggil pak. Ini sama saja anda mencap saya tua.."

(Completed)I Love You, Noona | Umji x WoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang