________23

306 47 4
                                    

4 Tahun Kemudian....

"Hari ini aku berniat akan memberikan kejutan pada woojin. Tolong mama bantu umji ya?" ucap Umji pada wanita paruh baya didepannya itu.

Mama Woojin tersenyum, "baiklah, jadi apa yang bisa mama bantu?"

Hubungan Umji dan mama woojin memang menjadi dekat setelah aksi penculikannya waktu itu. Mata mama Woojin seakan terbuka jika selama ini Umji itu tidak seburuk yang ia pikir. Ternyata Sohye memang sengaja membuatnya membenci Umji agar dirinya tidak merestui hubungan mereka. Sudah bertahun-tahun berlalu, kini Woojin sudah resmi menggantikannya sebagai direktur perusahaan.

"Mama?" intrupsi menyadarkannya.

"Ya?"

"Mama kenapa? Apa mama sakit?"

"Ah, tidak. Jadi bagaimana?"

"Tolong masakkan makanan kesukaan woojin, untuk masalah dekorasi aku sudah meminta bantuan kepada Daniel dan Jihoon."

Mama Woojin mengangguk, "itu mudah."

"Baiklah, Umji tinggal keluar dulu untuk membeli bahan-bahan ya ma."

"Iya, hati-hati "

Sepeningga Umji, Mama woojin terlihat mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo?"

********

"Baiklah, semua sudah aku beli. Tinggal yogurt. Entah kenapa aku ingin sekali makan yogurt sekarang."

Akhir-akhir ini umji merasa seperti sedang mengidam karena ingin makan sesuatu yang selama ini hampir tidak pernah menjadi pilihannya. Seperti misalnya makanan yang terbuat dari daging karena selama ini ia seorang vegetarian.

Tapi, kalau dipikir-pikir ia sudah telat mens selama dua bulan. Dan selama ini jika ia bercinta dengan woojin, pria itu tidak pernah memakai pengaman. Tapi woojin tidak pernah mengeluarkan spermanya di dalam rahimnya. Ia tidak mungkin hamilkan?

Namun, tiba-tiba ia kembali diingatkan ketika Woojin baru pulang kerja dan memaksanya untuk bercinta saat ia sibuk memasak di dapur. Ya, mereka melakukannya di atas meja makan dapurnya dan seingatnya Woojin mengeluarkan air maninya di dalam. Jadi jangan-jangan ini karena percintaannya beberapa bulan yang lalu sewaktu di dapur.

Umji panik, bukan karena ia takut woojin tidak menerima kenyataan jika ia hamil karena pada nyatanya pria itu lebih siap darinya. Namun tidak untuk dirinya, ia belum siap memiliki anak didalam kehidupannya.

Setelah membayar belanjaannya, Umji memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan memeriksakan kehamilannya jika memang dugaannya benar. Kalau dirinya sedang hamil.

Dan umji tidak siap.


"Bagaimana dok?"

Dokter itu tersenyum ke arah umji yang baru saja memeriksanya.

"Nona, selamat. Sebentar lagi anda akan resmi menjadi seorang ibu."

Mata umji membulat sempurna, "saya positif hamil?"

Dokter itu mengangguk, "Usia kandungan anda menginjak 8 minggu, jadi tolong jangan banyak berpikir dan makan makanan yang bergizi untuk kesehatan janin anda."

"8 minggu?"

Umji membungkam mulutnya sendiri dan mengusap perutnya yang masih rata.

Mengapa kau harus datang disaat aku belum menginginkanmu?

*************

"Apakah umji belum kembali ke rumah, ma?" tanya woojin lewat saluran telepon yang tersambung pada mamanya di sebrang sana.

"Belum, nak. Tolong cari keberadaannya, mama khawatir."

Woojin turut khawatir setelah mamanya mengabarinya yang sedang berada diperjalanan pulang untuk memberi kejutan umji yang juga sedang memberinya kejutan karena hari ini ulang tahunnya. Woojin mengetahui itu dan ia sengaja memanfaatkan hari ini untuk melamar umji. Ia berencana akan mempersuntingnya dan sudah bersengkongkol dengan mamanya untuk merealisasikan rencana ini. Tapi ia sama sekali tidak menyangka umji yang dari pagi pamit pergi ke supermarket tidak kunjung kembali ke rumah. Dan lebih buruknya nomornya tidak bisa dihubungi.

Woojin sudah mengelilingi kota untuk mencari keberadaan umji, namun dari tadi ia sama sekali tidak menemukannya. Ia menyerah dan memutuskan untuk menghubungi Johnny meminta bantuannya yang notabenenya polisi dikota ini.

"Halo hyung?"

"Ada apa woojin?"

"Umji hilang, tolong bantu aku mencari keberadaannya."

"Apa? Hilang? Bagaimana bisa?"

"Dia tidak pulang dari tadi pagi."

"Apa kau sudah berusaha menghubunginya?"

"Jika aku bisa, aku tidak akan meminta bantuanmu hyung." ucap Woojin frustasi.

"Baiklah, aku akan melacak keberadaannya."

Dan sambungan telepon pun diakhiri, woojin membuang nafas kasar.

"Sayang, kau ada dimana?"

Sementara itu, ditempat lain. Umji menatap serius mamanya. Ya, setelah dari dokter kandungan, umji memutuskan menemui mamanya.

"Jadi kau hamil dan kau tidak siap menjadi seorang ibu?" tanya mamanya dan mendapat anggukan mantap dari umji.

"Aku belum siap, ma. Ini terlalu cepat."

"Sayang, tapi kau sudah terlalu siap karena--"

"Ma, aku ingin menggugurkan kandungan ini."

Dan mama Umji memandang putri semata wayangnya itu tak percaya.

"Apa kau rela membunuh hasil cintamu dengan woojin?"

Umji terdiam.

"Aku--" umji tidak tahu harus berkata apa kecuali mencengkram perutnya dengan keras.

"Tidak seharusnya kau tumbuh didalam perutku, nak!" teriaknya frustasi kepada janinnya dan kemudian gelap. Umji pingsan.

Tbc.

Sudah berapa lama tidak update? Ada yang masih setia menunggu ff ini? Hihi.


(Completed)I Love You, Noona | Umji x WoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang