"oke, tenang umji. Kau bisa melakukan semuanya. Hanya memberi penjelasan tentang materi hari ini dan menjawab pertanyaan jika dia bertanya. Hanya dua jam ya, dua jam lalu kau bisa pulang.."
Umji meyakinkan dirinya beberapa kali, hari ini adalah hari pertama dirinya menjadi guru les lelaki kemarin. Ya, park woojin. Lelaki yang lebih muda darinya dan mengatainya anak kecil dengan seenak jidatnya.
Umji menarik napas dalam, be calm. Be calm. Batinnya menenangkan.
Setelah merasa lebih baik, umji meraih gagang pintu private room dikafe itu.
Ia pikir woojin sudah ada didalam, tapi pada nyatanya lelaki itu tidak ada didalam. Antara merasa lega dan bingung, begitulah perasaan umji sekarang. Lantas ia langsung masuk kedalam ruangan itu.
"Dia belum berangkat? Cih. Kemarin menyuruhku agar tidak terlambat, tapi nyatanya dia sendiri yang beringkar.."
Tiba-tiba pintu dibuka dari luar, seorang pelayan masuk membawakan pesanan.
"Selamat sore nona, ini pesanan anda.."
Umji mengernyit bingung. "Permisi, saya belum memesan apapun.."
Pelayan itu tersenyum ramah. "Pesanan ini sudah dipesan oleh tuan woojin tadi.."
Mata umji membulat. "Dia sudah kemari? Tapi dia ada dimana??.."
"Maksud saya, tuan woojin sudah memesan ini lewat telepon tadi. Dia berpesan jika tuan woojin belum tiba, kami disuruh mengantarkan ini kemari jika anda tiba.."
"Permisi, jadi dia kemana?.."
"Maaf nona, perihal itu. Saya tidak tahu, Mungkin tuan woojin ada urusan.."
Umji mengangguk setuju, syukurlah. Setidaknya lelaki ingusan itu belum datang mendahuluinya, setidaknya ia tidak akan dikatai lagi seperti kemarin. Kini tatapannya beralih pada hidangan yang baru saja dikirim tadi, tanpa sadar ia melipat bibirnya kedalam.
Sepertinya makanan didepannya ini terlihat enak. Setelah berterima kasih pada pelayan, umji segera Melahap makanan yang ada didepannya.
Lasagna dengan toping keju mozarela diatasnya, lalu ada nemyon juga. Wah, sepertinya woojin sangat tahu style makanannya.
*
"Ada apa lagi?.." ucap woojin pada seorang gadis tanpa melihatnya.
"Mari kita kembali seperti dulu.." jawab gadis itu.
Woojin berdecih, lalu memasukkan tangannya kedalam saku celana seragamnya.
"Jadi kau kembali setelah bosan dengan lelaki itu?.."
Gadis itu mendekati woojin dan meraih dagu lelaki itu agar mau melihatnya.
"Woojin, dari awal aku hanya mencintaimu.." ucapnya manja.
Woojin menjauh dari gadis itu dan membelakanginya, lalu melihat suasana kota seoul dari atap gedung sekolahnya.
"Sohye, aku bukan lelaki bodoh yang bisa kau datangi setelah kau bosan bermain-main dengan lelaki lain.." jelas woojin sarkatis.
Sohye terkejut, namun segera mengalihkan ekspresi keterkejutannya.
"Sayang, kau berbicara apa? Aku tahu kau masih sangat mencintaiku, iyakan?.."
"Tidak. Mungkin benar kata jihoon, kau hanya mendekatiku karena kau bosan pada lelaki lain. Nanti jika kau bosan padaku dan menemukan lelaki lain yang lebih baik, kau berpaling lagi.."

KAMU SEDANG MEMBACA
(Completed)I Love You, Noona | Umji x Woojin
Fiksi PenggemarKim umji menerima sampingan kerja dengan gaji lumayan disela-selanya kuliah sebagai guru les. semua berjalan dengan baik disaat ia harus mengajar siswa SMA yang mendaftar padanya, namun tiba-tiba semua yang awalnya baik-baik saja berubah menjadi rum...