______8

535 100 5
                                    

Ting! Tong!

"Umji, buka pintunya. Ada tamu.." teriak mama umji.

Umji yang sedang tiduran dikamarnya menggerutu kesal, "haish. Mama kan ada diluar kenapa  harus aku yang membukanya. Mengganggu saja!.."

"Tidak usah banyak menggerutu, cepat buka pintunya. Lagipula inikan apartemenmu, memangnya selama ini jika ada tamu siapa yang membukanya?.."

"Iya.iya.. cerewet sekali.."

Klik.

"Siap-- ya! Apa yang kau lakukan disini?!.." pekik umji kaget.

Seorang lelaki yang masih berpakaian seragam berdiri tegak sembari menunjukkan senyum gingsulnya.

"Hai mungil noona. ."

"Hari ini dan tiga hari kedepan tidak ada jadwal les untukmu. Mengapa kau kemari, huh?.." kesal umji.

Woojin menyerahkan sebuah kertas pada umji. "Besok jam 7 pagi aku jemput.."

Umji menerima kertasnya, "omong kosong apa ini?.." ucapnya dengan mata membulat besar karena terkejut membaca isinya.

"Aku dihukum dan besok harus ke bukit perkemahan untuk mencari bahan penelitian. Noona, harus ikut karena aku memilihmu menjadi pendamping hidup-- ups hukumanku.."

"Ya! Apa kau gila? Mengapa harus aku? Bukankah kau bisa mengajak orang lain?.."

"Karena aku hanya ingin noona yang mendampingiku, tidak ada pilihan lain.."

Umji menggertakkan giginya menahan emosi. "Mengapa? Haish. Aku rasa aku sudah mulai gila.."

Woojin terkekeh, lalu membelai pipi umji lembut.

"Jangan marah-marah terus, nanti noona cepat tua.."

Dan bertepatan dengan momen itu, mama umji yang tadi mendengar suara gaduh dari luar pergi untuk melihat dan sekarang mendapati putri semata wayangnya bersama dengan seorang lelaki yang tengah membelai pipinya. Mata mama umji kian melotot disaat tahu dia memanggil putrinya dengan sebutan noona , yang berarti lelaki itu lebih muda dari umji. Dan kaki mama umji melemas seketika disaat melihat pakaian yang dipakai lelaki itu, ya. seragam SMA.

Ini tidak bisa dibiarkan! Batin mama umji.

Umji membeku ditempatnya disaat tangan hangat woojin membelai pipinya, dadanya kembali berdegup kencang seperti waktu itu namun kali ini dua kali lebih kencang.

Apa ini? Dadaku-- tidak! Tidak! Ini tidak benar! Aku tidak mungkin menyukainyakan? Batin umji panik.

"Lepas--

"YA! Apa yang kau lakukan pada putriku?.." potong mama umji.

Umji reflek langsung berbalik menatap mamanya terkejut karena tiba-tiba muncul, sedangkan woojin ia juga tak kalah terkejut mengetahui ada orang lain didalam apartemen umji selain gadis itu, namun ekspresi keterkejutannya berhasil ia tutupi dengan ekspresi datarnya.

"Mama?.."

Mama umji turut bergabung dan menampik tangan woojin dipipi putrinya, "Dasar tidak sopan! Ya! Kau masih SMA, bagaimana mungkin kau berani memacari anakku? Gara-gara kau, anakku terus memikirkanmu sampai ke mimpinya.."

"Mama!.." pekik umji kaget karena mamanya membahas  mimpinya tadi pagi.

Woojin tak bisa menahan senyum lagi mendengar penuturan mama umji jika gadis ini terus memikirkannya. Oh ayolah, mengapa dengan mudahnya mungil noona jatuh cinta padanya, ini memang sangat mudah tidak seperti kelihatannya yang menurutnya sangat sulit.

(Completed)I Love You, Noona | Umji x WoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang