Kelangsungan hidup Nari tanpa Sehun beberapa hari biasa saja. Entah dengan Sehun, gadis itu tidak mau memikirkan pria yang sudah tidak tau diri.Sebaliknya dengan kehidupan Nari, Sehun justru dibuat gelisah dengan kandasnya hubungan mereka berdua.
Sepulang dari rumah Nari...
"Sehun!" panggil seorang gadis cantik yang sedang menunggunya di sofa ruang tamu.
Sehun hanya mendelik melihat gadis itu. Sedangkan si gadis hanya memandang Sehun bingung.
"Kamu kenapa?" tanya gadis itu dengan lembut.
"Apaan sih! Lo sentuh gue sama aja lo cari mati." ancam Sehun sembari menjauh.
Si gadis hanya cemberut mendengar ucapan Sehun.
"Sehun!! Dia tunangan kamu. Jangan kasar kepadanya!" tiba tiba wanita paruh baya datang dan mengocehi Sehun.
"Udah berapa kali gue bilang? Kalo gue itu udah punya pacar! Kalian ngerti gak sih?" ucap Sehun penuh penekanan.
Tiba tiba gadis itu berdiri dan menatap Sehun kesal "Heh bego! Lo kira gue gak tau kalo lo barusan diputusin sama pacar sialan lo itu?"
"Lo!" tukas Sehun sembari menunjuk gadis di hadapannya.
"Apa!? Gue apa?!!" tantang gadis itu.
"Tck! Bitch!" ucap Sehun memalingkan wajahnya.
"Ap---"
"Sudah lah Karina, kamu kan tau Sehun begitu orangnya. Tidak usah diladeni. Hanya akan naik darah saja." ucap wanita paruh baya itu yang tak lain adalah ibu Sehun.
Sehun kemudian masuk ke dalam kamar tidak ingin tahu apa yang terjadi setelahnya.
***
Kediaman Park
"Kok Sehun gak pernah berangkat bareng lagi ya?" tanya Chanyeol yang menyomot keripik kentang Nari dari belakang sofa ruang TV. Nari hanya diam dan fokus menatap layar TV.
"Yeee ngomong sama siapa gue? Monyet apa manusia?" sahut Chanyeol memberi tatapan malas pada Nari.
Pria itu lalu berguling ke bagian depan sofa dan merebahkan diri di atas sofa. Kakinya terletak di atas paha Nari. "Pijitin dong pegel nih gue. Lagi encok."
"Encok ya di pinggang." jawab Nari tenang tak merasa terusik dengan kaki Chanyeol.
"Ish ya maksud gue pegel loh Neng Markonah! Gak peka banget lo." Chanyeol menendang nendang kakinya di atas paha Nari.
"Markonah mata lo dajal!" ucap Nari mulai kesal dan menatap Chanyeol geram.
"Hehehe pisss. Iya lo bukan Markonah tapi---" belum selesai bicara mata Chanyeol melebar melihat genggaman kuat di tangan Nari hingga kuku gadis itu melukai tangan Nari.
"Nari lepasin Nari, Nari!!! LEPAS AHN NARI!!!" ucap Chanyeol berusaha melepaskan genggaman di tangan Nari.
Chanyeol sangat panik dan kalap, belakangan ini Nari memang seringkali harmself jika sedang marah dan bukan hal yang mudah untuk membuatnya berhenti pada momen itu seperti sekarang.
"Nari lihat gue, tenang Nari, Nari lihat mata gue. Lo bisa, lo harus lepas ya. Nanti gue beliin charger lo yang kemarin gue rusakin yah?" ucap Chanyeol sembari melepaskan genggaman di tangan Nari perlahan. Bahkan sekarang tangan Chanyeol ikut berwarna merah karena darah Nari.
Perlahan, Nari mulai tenang dan melepaskan genggaman tangannya. Percaya atau tidak, Nari melakukan nya secara tidak sadar.
Melihat Nari yang sudah melepaskan genggaman nya Chanyeol langsung berlari ke arah rak buku yang terdapat kotak P3K. Dia harus segera mengobati luka Nari saat gadis itu tidak sadar agar Nari tidak histeris.
![](https://img.wattpad.com/cover/115140101-288-k658059.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath - Osh
FanfictionENDING [PRIVATED ON SOME CHAPTHER] When obsession becomes love *Sehun I want to have seven wifes. But after she comes, bring my heart away. The desire suddenly dissapeard. I like she so much. When her go, i'm lost she. I realize that my race against...