11. Menikah loh

562 56 2
                                    



Menikahi si babi besar itu merupakan fakta yang tak terelakkan lagi bagi Zoey. Semua keluarga menyetujuinya. Termasuk adiknya Blue, anak itu entah kenapa bisa langsung akrab dengan Tae hyun yang sifatnya seorang anak berumur tujuh tahun. Yang manja dan tukang menangis. Keduanya cukup akrab meskipun sesekali Blue membuat Tae hyun menangis.

Zoey sendiri tidak terlalu mempedulikannya. Walaupun Tae hyun sering mengadu padanya. Yang di prioritaskan Zoey saat ini hanya satu. Tae hyun dibawah pengawasannya. Ya sejak memutuskan menikah dengan Tae hyun, Zoey pun tinggal di rumah Tae hyun. Sebelum Tae hyun kehilangan ingatan dewasanya, dia sudah tidak tinggal dengan orang tuanya. Dia punya rumah sendiri. Rumah itu lah yang sekarang ditempati Tae hyun dan Zoey.

"Zoey.. Zoey.. Zoey... " rengek Tae hyun sejak dari ruang tamu menuju kamar tempat Zoey berada. Zoey yang sedang berkutat di depan laptopnya menanggapi dengan malas. Ini sudah rengekan kesekian kalinya.

" Hmmmm... apa??"

Tae hyun duduk didepannya dengan muka cemberut.

"Blue bilang kau dan aku akan menikah? Apa benar?" Tanya nya.

"Yaaa begitulah, kenapa?" Zoey memperhatikan wajah cemberutnya, "Kau tidak mau?" Tanya Zoey lagi. Pria yang Zoey anggap bocah itu berfikir sejenak.

"Well, tidak masalah kau bilang tidak mau, kau tinggal merengek pada ayahmu dan katakan padanya kau tidak mau menikah dengan ku. Beres kan. Ayah mu tidak mungkin menolak permintaanmu"ucap Zoey dengan nada meyakinkan.

"No Zoey. " pria itu menggeleng pelan."Aku pikir tidak ada salahnya menikah dengan mu. Aku lihat semua orang yang menikah tinggal bersama. Kecuali ayah dan ibuku tentunya. Mereka saling menemani. Aku suka itu. Aku jadi tidak sendiri"

"Hah? Bocak 7 tahun tahu apa soal menikah" ledek Zoey, " Eh tapi siapa bilang ayah dan ibu mu tidak. Mereka tinggal bersama kan ya"

" Wanita itu bukan ibuku, ibuku sudah lama pergi. "

"Pergi? Maksudmu?"

"Ya pergi.. aku tidak tau kemana. Aku masih kelas nol besar saat itu" terangnya, diwajahnya menyiratkan kesedihan. Zoey sedikit iba dengan perubahan wajah pria itu.

"Oh begitu, aku tidak tau"

"Jadi karena itu lah, kau tidak boleh meninggalkanku yaaa.... " Tae hyun memegang lengan Zoey dengan kedua tangannya penuh harap menatap Zoey. Dia tidak tau harus menjawab apa. Hanya seutas senyum yang dipaksakan, yang diartikan Tae hyun dengan jawaban iya.

"Terima kasih Zoey. "

***

Hal yang paling Zoey herankan sekarang adalah alasan dibalik penculikan dan pengeroyokan terhadap Tae hyun. Ada apa dengan si baby besar itu. Selain fakta dia anak menteri , apalagi coba motif lain dibalik semua ini. Meskipun pernikahannya sebentar lagi. Zoey tidak terlalu peduli. Sudah ada yang mengurus hal itu. Jadi sekarang yang ada diotaknya adalah mencari tau motif penculikan dan pengeroyokan itu.

"Rion, saat terjadi penculikan apa si penculik minta tebusan uang? Tanya Zoey saat membahas kasus Tae hyun.

"No Zoey, mereka tidak minta uang. Mereka hanya menyiksanya. Sepertinya ada sesuatu yang berharga yang dimiliki calon suamimu itu yang mereka inginkan"

"Hei.. berhenti memanggil dia calon suami" ucap Zoey jengkel.

"Lhoo.. memang iya kan."

"Dia tidak lebih dari pada seorang bocak tujuh tahun dimataku"

"Oh baiklah Miss Devlin" Rion mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Jengkelnya Zoey itu kode bahaya. Dia tidak mau berurusan dengan Zoey yang sedang jengkel.

"Good! Kembali ke topik. Aku ingin kau menyusup ke kantor Tae hyun. Cari tau apa yang terjadi disana" perintah Zoey,

"Oke, eh... wait. Harusnya Jace yang memerintahkanku melakukannya" ucapnya sesaat menyadari ada yang salah komando disini.

"Oh ayolah Rioooon..." Zoey memutar bola matanya kembali jengkel.

"Iya iya. Dasar gadis cerewet. Aku pergi "

Rion pun berlalu meninggalakn Zoey sendirian di ruang diskusi mereka. Untuk urusan menyusup, menyamar Zoey tau rionlah ahlinya. Zoey tau bagaimana lihainya dia bersikap layaknya perempuan dan menggoda. Itu sebabnya Zoey ingin Rion lah yang menyelidiki kantor tae hyun. Ia tau Jace pun akan memerintahkan hal yang sama. Lagi pula dalam bertugas sebagai tim, Zoey dan temannya memang sering mengambil inisiatif sendiri. Tak jarang tak ada campur tangan Jace disana. Dan Zoey selalu bilang kalau Jace makan gaji buta.

***

Pernikahan itu tiba, Pesta pernikahan itu dihadiri banyak orang. Kolega pak menteri cukup banyak. Diadakan ditaman belakang rumah pak lee yang indah dan luas, pesta taman itu cukup meriah. Zoey menatap semua keindahan yangada di pesta, meja meja dengan hiasan taplak putih dan bunga lili tertata sangat rapi. Ini hari yang merubah hidupnya. Orang orang yang dikenalnya datang menyalami dan memberi selamat. Zoey sendiri bisa mengendalikan dirinya. Tak banyak bicara tapi murah senyum. Itu yang di ajarkan Sei na dan Hyeri, hal yang cukup berat untuk makhluk ajaib seperti Zoey.

Dan tidak seperti yang ditakutkan semua anggota keluarga. Tae hyun bersikap sangat baik. Jauh melebihi ekspektasi seorang anak umur tujuh tahun yang ada didalam tubuh 180 cm nya. Dia sangat tenang disamping Zoey. Tak ada rengekan, tak ada keluhan, sehingga semua prosesi berjalan lancar. Hingga sampai ditengah pesta, sebuah tarikan takut-takut di gaun putih Zoey, membuat Zoey menoleh pada tae hyun. Rona wajah pria itu sudah berubah meringis.

"Ada apa?"

"Aku lelah, aku tidak suka lagi disini. Selamatkan aku Zoey.."bisiknya. Zoey berfikir sejenak. Yaaa dia memang juga sudah sangat sangat lelah dengan pesta itu. Tidak ada salahnya juga mengajak tae hyun kabur dari pesta ini. Akhirnya ia pun mengangguk setuju. Zoey pun mengambil ponselnya dan menghubungi J yang lansung mengangkat telponnya.

" Tunggu aku didepan gerbang J. Aku mau kabur dari pesta ini. Tae hyun sudah sangat lelah" ujarnya. J yang tau sifat Zoey yang tidak terlalu suka keramaian lansung mengangguk.

" Baiklah. " ucapnya sambil menstarter mobil pajero sport kesukaannya. Tak berapa lama, tanpa disadari para tam undangan, Zoey dan tae hyun sudah sampai didepan gerbang. Mereka berdua lansung menaiki mobil J.

Tak perlu waktu lama bagi J untuk membawa mereka kembali kerumah Tae Hyun sesuai permintaan Zoey.

"Selamat ya pengantin baru" ucap J seraya memamerkan cengiran khasnya yang membuat Zoey mendengus kesal. Sementara Tae hyun sudah setengah mengantuk. Zoey memapah tubuh berat Taehyun menuju rumah. Sesampai dirumah Zoey membaringkan tae hyun di sofa ruang tamu. Zoey dengan gaun pengantin super ribetnya berjalan menuju kamar. Ia Ingin segera menyingkirkan gaun itu sesegera mungkin.

Zoey menghela nafas panjang seraya mendudukkan dirinya di atas kasur king size itu. Hidupnya sudah seperti rollercoaster. Belakangan ia bahkan tak sempat menghela nafas. Setelah ini akan lebih berat ungkapnya dalam hati. Bersuamikan Bocah 7 tahun, menyelesaikan kasus yang masih misteri tentang Taehyun, belum lagi urusannya disekolah yang bahkan ia abaikan. Sudah lama ia tak kesana. Mungkin kepala sekolah sudah mengganti dirinya, ah sudah lah. Zoey sedang tak ingin memikirkan itu. Baginya pekerjaan sebagai pengajar hanya sambilan. Berusaha menjadi manusia normal seperti yang Jace bilang. Saat ini dunianya berfokus pada Taehyun. Hanya itu. 

TBC

Jangan Lupa Voment nya yes    

Zoey (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang