31. Pak Tua, si Baby besar dan insiden

536 46 30
                                    

Hai semua. So sorry baru update lagi. Masih tetap banyak kekurangan. Mohon kritik dan sarannya. Silahkan dinikmati...


Zoey masih ditengah euforia menerima email dari orang-orang Shizuka pagi itu. Dan panggilan telepon itu merusak suasana hatinya. Dilayar ponselnya tertera nama Pak tua Lee, oh itu ayah mertuanya tercinta yang sudah lama tidak menghubunginya. Tepatnya sudah satu minggu. Entah ada angin apa ayah mertuanya itu menelepon.

Awalnya Zoey hanya mengabaikan panggilan pertama itu, saat diliriknya ponsel yang terletak diatas nakas dekat dapurnya, dan mengaktifkan mode silent. Zoey yang sepagi itu sedang sibuk memasak sarapan untuk dirinya dan Taehyun memilih mencuci sayuran yang akan dibuat untuk campuran nasi goreng.

Dan baru saja Zoey mengeringkan tangannya setelah mencuci sayuran, Zoey kembali melirik ponselnya dan sudah tertera 20 panggilan tak terjawab. Zoey mengambil ponsel tersebut dan mengeceknya. Semua panggilan tersebut dari ayah mertuanya yang Zoey pikir kurang kerjaan itu. Zoey menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya pak tua satu itu ternyata sudah menelponnya puluhan kali. Biasanya kan orang orang yang menelpon hanya sampai beberapa kali, dan akan mengerti kalau orang tersebut sedang sibuk. Yup, ayah mertuanya itu pengecualian.

Dan nama pak tua itu kembali muncul dilayar ponselnya, dengan malas Zoey menjawab panggilan tersebut sambil mematikan kompornya. Bicara dengan pak tua itu biasanya akan memakan waktu yang cukup lama, Zoey tidak mau mengambil resiko makanannya gosong. Zoey berjalan keluar dan mengambil posisi duduk di meja makan yang masih kosong dekat dapur.

"Ya ayah?" Jawab Zoey dengan nada suara yang dibuatnya selemah mungkin, agar ayah mertuanya itu tidak berlama-lama di telepon. Ia tidak mau kehabisan energi sepagi itu.

"Hei.. hei.. Pagi-pagi begini kenapa suaramu tak bersemangat begitu?" Tanya ayah mertuanya itu dengan nada riang seperti biasa. Zoey menggaruk kepalanya yang tak gatal,

"Ini karena ayah terus-terusan meneleponku. 20 panggilan yah, gila" Jawaban Zoey itu kembali disambut dengan kekehan dari ujuang sana, Zoey berdecak kesal.

"Aku sengaja!"Jawabnya tanpa rasa bersalah,"Habis kau mengabaikan panggilanku. Kau mau ku pecat ya" suara diseberang itu sok sok an galak, Zoey tidak pernah takut ancaman receh Pak Lee.

"Ya, pecat saja aku! Paling besok kau meneleponku lagi" Ah Zoey sudah menebak endingnya akan seperti apa kalau pak tua itu mulai mengancamnya. Pria tua itu kembali terkekeh, mulutnya sampai pegal ketawa karena pagi-pagi sudah mengerjai menantunya.

"Haha kau tau saja." Sesaat Pak tua itu terdengar mendesah kesal,"Huft, dasar kau ini ya... apa tidak ada takut-takunya padaku?"

"Untuk apa aku takut?"Tantang Zoey seperti biasa.

"Aku ini menteri loh"Sahut Pak tua itu tak mau kalah.

"Aku sudah tau"

Obrolan tidak jelas itu tiba-tiba tak ditanggapi Zoey lagi saat sosok Taehyun muncul. Dia terlihat segar dan menurut mata Zoey yang sedang ia pikir tidak beres ini, Taehyun terlihat begitu menggoda dengan tampilan pakaian kerja lengkap. Setelan Taehyun sebetulnya biasa saja, jas hitam dengan kemeja putih didalamnya dipadukan dengan celana bahan warna senada dengan jas ditambah dasi biru tua. Itu sebetulnya penampilan para eksekutif muda yang sering Zoey lihat, bahkan Jace pun selalu memakainya. Tapi melihat Taehyun entah kenapa, berbeda dimata Zoey yang tidak beres itu.

Sesaat dia terpesona, ya hanya sesaat karena ia kembali kedunia nyata. Tak terlalu kentara, sehingga Taehyun tak punya kesempatan untuk mengejeknya. Zoey tahu betul apa yang akan dikatakan pria itu kalau tahu Zoey kepergok menatapnya lebih lama dari satu menit.

Zoey (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang