10. Itu bukan mimpi

536 63 7
                                    

Zoey masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Orang yang diperkenalkan padanya adalah pria halte bis yang memberinya burger waktu itu. Zoey kemudian membuka ponselnya dan baru benar benar memperhatikan foto yang diberikan Jace. Dan ya itu wajah yang masih sama dengan foto foto yang waktu itu diperlihatkan Jace padanya. . Tapi. Ah Zoey masih berusaha mengembalikan jiwanya kembali kedunia nyata. Awalnya Zoey tidak mempermasalahkan gaya berpakaian pria itu yang memakai tshirt dan topi bergambar kartun. Mungkin dia fans fanatik serial kartun tersebut, begitu pikir Zoey. Pria itu masih tampak tenang. Namun beberapa menit kemudian, betapa shocknya Zoey saat pria itu tiba tiba menangis kencang. Seperti.. seperti anak kecil .

Zoey masih diam terpaku saat ayahnya memanggil manggil namanya. Pria itu atau bisa disebut bocah itu lalu dibawa istri pak Lee keluar restaurant.

"Zoey...''

''Tadi itu apa?' Tanya Zoey dengan ekspresi kaku.

"Tae hyun... dia kehilangan ingatannya. Ia terperangkap pada jiwa anak anaknya. Sejak.. sejak pengeroyokan itu" menteri lee menjelaskan secara terbata bata. Zoey ingat pengeroyokan itu terjadi beberapa hari yang lalu.

"Jadi aku? Aku akan menikah dengan bocah itu?'' tanya Zoey tak percaya sambbil menunjuk ke arah dirinya.

"Aku tau kau tidak akan mau.... Kau sejak awal sudah menolaknya. Aku tau itu"

Untuk pertama kalinya Zoey melihat sosok menteri lee tertunduk sedih. Zoey sampai tidak bisa berkata apa apa. Dia yang biasanya suka mendebat pak tua itu kali ini kehilangan kata kata.

"Aku tidak akan menolaknya" entah darimana kata kata itu tiba tiba saja keluar dari mulut Zoey, ia sendiri kaget dengan kata katanya sendiri.

Menteri lee mendongak menatap Zoey. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Begitu juga dengan ayah Zoey. Istri menteri Lee yang baru saja membawa si bocah jaehyun kembali kedalam restaurant ikut-ikutan terpaku. Pria yang seperti bocah berumur tujuh tahun itu tampak menunjukkan kebingungannya. Melihat semua orang terdiam setelah kata kata ajaib yang keluar dari mulut Zoey.

"Kau... serius?'' Pak lee mulai membuka suara,

Zoey mengangguk pasrah, toh ia sudah tidak bisa lagi menarik kata kata yang sudah dia ucapkan. Ia kemudian melirik kearah si bocah Tae hyun yang sekarang sudah asyik bermain dengan mainan dinosaurusnya. Zoey menghela nafas pelan, sulit dipercaya si bocah jaehyun ini akan jadi suaminya, yang ada dia akan jadi ibu dari si bayi besar ini...

Lalu tiba tiba, pria yang sekarang mendapat julukan baru dari Zoey, si baby besar itu menyeringai kearah Zoey. dia cukup terkejut sambil membelalakkan mata, membuat si baby besar itu kembali menangis ketakutan ..

"Zoey, apa yang kau lakukan?"

"Aku? Apa yang ku lakukan?"

"Kau menakutinya...''

"yang benar saja...''

"Zoey. saat ini dia terperangkap dalam jiwa anak anak. Ku mohon mengertilah"

"Sebaiknya kita pulang sekarang.''

Zoey dan ayahnya berpamitan pada keluarga menteri lee

''Jadi ini pernikahan jebakan?''

"Kau.. apa maksudmu?''

"Ayah sudah tau tentang si babi besar itu?''

"Babi besar?''

"Lee Taehyun itu''

"Percaya padaku. Itu bukan amnesia permanen.''

"Jadi aku harus menikahi pria amnesia? lalu bagaimana kalau setelah dia sembuh dia tidak tau kalau dia sudah menikah?''

"Hmm soal itu"

Tiba tiba Zoey memikirkan sesuatu, sebuah ide bermunculan di otaknya. Dia tersenyum licik, kalau pria itu tidak tau bahwa mereka sudah menikah, itu akan memudahkan Zoey untuk bebas dari pernikahan itu. "batinnya.

"Apa yang kau pikirkan?''

"Hmmm? Ah tidak ada. Baiklah, aku harus segera pergi" ucapnya seraya tersenyum. Senyum penuh arti. Yang tak terduga oleh sang ayah.

Zoey (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang