32. Jawaban

464 47 46
                                    

Hi guys. Maaf telat Updatenya. 


Apa yang bisa diharapkan dari pertemuan dua pria yang mengaku dewasa ini, yang sudah sepuluh tahun terakhir tak berkomunikasi dengan baik. Sepuluh tahun penuh perdebatan bagi keduanya. Pak Lee, Seorang ayah yang bagi Zoey cukup menyenangkan walaupun sedikit menyebalkan, namun tidak begitu bagi seorang Taehyun yang justru dia seorang ayah yang begitu tega meninggalkan istrinya demi wanita lain. Masih jelas di ingatan pria itu saat dirinya berumur tujuh tahun, ibunya pergi meninggalkan rumah mereka meninggalkan Taehyun yang menangis memohon pada ayahnya untuk menahan sang ibu. Tapi ayahnya tetap bergeming membiarkan ibunya pergi begitu saja.

Tak banyak yang bisa mereka bicarakan di ruang kerja menteri Lee yang di penuhi rak-rak buku berbagai judul itu. Suasana ruangan itu masih tak jauh berbeda dari yang terakhir Taehyun masuki. Sudah lama Taehyun tidak memasuki ruangan ini. Dulu dia sering ke sini hanya untuk sekedar memenuhi hasrat membacanya yang sedari dulu sudah sangat besar. Ayah Taehyun tak mampu mengubah keyakinan seorang Taehyun yang tetap bersikukuh kalau ayahnya bersalah. Pak tua itu menghela napas lelah menatap putranya yang sedari tadi hanya diam.

"Pergilah ke alamat ini!" Ayahnya menyerahkan secarik kertas bertuliskan sebuah alamat yang tak langsung di ambil oleh Taehyun. Ia malah mengalihkan pandangannya kearah lain. Tak ingin menatap sang ayah.

"Untuk apa aku kesana?"

"Kau akan mengerti setelah ini"

"Apalagi yang harus aku mengerti?" nada suara Taehyun sedikit meninggi. Seperti biasa, ayahnya tetap sabar menghadapi.

"Kau tak pernah mau mendengarkan kata-kataku kan" Tebak sang ayah, "Itu adalah alamat ibumu"

Mendengar hal itu, Taehyun langsung menoleh kearah ayahnya mencari pembenaran. Ayahnya mengangguk pelan.

"Kau mencarinya selama ini kan? Begitu juga aku"

Taehyun segera meraih kertas itu lalu setelah berpamitan ia keluar dari ruangan kerja ayahnya, mencari sosok Zoey yang sedang asyik mengobrol dengan istri Pak Lee.

Pandangan mereka bertemu saat Taehyun memasuki ruang keluarga. Pria itu melangkah cepat kearah Zoey. Tatapan tajam Taehyun yang dilayangkan padanya membuat Zoey sedikit kikuk..

"Sudah selesai bicaranya?" tanya Zoey saat Taehyun mendekat. Namun bukan jawaban yang diterimanya. Pria itu malah meraih tangan Zoey dan menyeretnya pergi tanpa menoleh ke Ibu tirinya.

"Kita pulang!" Cuma dua kata itu yang keluar dari mulutnya.

"Hei! Kau apa-apaan sih. Aku tidak bisa jalan secepat itu."Zoey menoleh sekilas pada istri pak Lee yang tersenyum lembut pada mereka berdua. Zoey membungkuk sedikit lalu terus berusaha menyamakan langkahnya dengan Taehyun yang tidak juga melepaskan tangan Zoey.

Mereka kemudian berjalan beriringan menuju parkiran tempat mobil Taehyun. Zoey tidak terlalu bisa berjalan dengan baik karena dress selutut warna krem dengan lengan pendek dan heels yang dia gunakan itu. Heran, untuk Taehyun dia rela menyiksa diri dengan pakaian terkutuk ini.

Taehyun membukakan pintu mobilnya mempersilahkan Zoey masuk, setelah memastikan gadis itu duduk dengan nyaman ia menutup pintu. Lalu pria itu berjalan mengitari bagian depan mobil menuju sisi pengemudi.

Harusnya yang Taehyun lakukan tadi jadi adegan romantis kalau saja raut wajah pria yang sedang menyetir ini tidak datar seperti sekarang. Zoey tak berani bertanya seperti biasa, karena ia yakin suasana hati pria di sampingnya ini sedang tidak baik.

Akhirnya mereka berdua saling berdiam diri dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Zoey seperti biasa memilih mengalihkan padangannya keluar. Jalanan malam itu tidak terlalu ramai. Ia mencoba menikmati suasana kota Seoul di malam hari. Lalu tiba-tiba Taehyun menepikan mobilnya dan berhenti, membuat Zoey menoleh ke arah laki-laki disampingnya itu.

Zoey (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang