29. Realize

457 49 40
                                    


Sakit yang Taehyun rasakan tak bisa hilang begitu saja hanya karena dia sudah mencurahkan semua pada Zoey, begitu juga dengan rasa cintanya pada Luna. Biar bagaimapun juga, hubungannya pada Luna itu sudah hampir dua tahun. Perasan itu tak mungkin hilang begitu saja.

Tapi sekarang Taehyun mulai menghubung-hubungkan semua kejadian yang menimpa dirinya selama ini.

Pertama kali Taehyun diculik, Luna sedang ada pemotretan di luar negeri. Saat pulang, sepertinya wanita itu tidak peduli dan malah menceritakan pemotretannya dengan alasan agar Taehyun itu tidak stress paska penculikan. Lalu saat pengeroyokan yang membuat ia koma dan amnesia, Luna juga sedang di Inggris. Wanita itu sama sekali tidak menghubunginya.

Sepertinya tak ada yang tau mengenai hubungannya dengan Luna, meskipun Taehyun tidak berusaha menyembunyikan hubungan mereka berdua. Bahkan ayahnya yang walaupun hubungan mereka tidak dekat tapi tetap keluarganya tidak tau kalau ia sudah punya kekasih. Andaikan saja Luna datang saat dia amnesia dan menikah dengan Zoey, mungkin ayahnya akan membatalkan pernikahan itu kan, pikir Taehyun dalam hati.

Hal yang sangat aneh adalah wanita itu sama sekali tidak muncul di saat-saat ia sedang dalam bahaya. Padahal kan seseorang yang benar-benar mencintainya tanpa berfikir panjang akan langsung menemui Taehyun jika merasa pria itu dalam bahaya. Taehyun menarik benang merah dari semua kejadian yang dia alami.

" Kenapa aku baru menyadari sekarang ya" Gumamnya pelan,

Ia masih berdiri melamun menghadap jendela kamarnya saat sosok pahlawan yang selalu ada saat dia dalam bahaya itu mendorong pintu yang tak terkunci itu lebar-lebar dan berjalan kearahnya. 'Pahlawan" kata kata itu tiba tiba saja terlintas dipikirannya saat melihat Zoey, yang sepertinya sudah berkali-kali menyelamatkannya. Entah kenapa kali ini Taehyun menatap Zoey dengan tatapan penuh arti, dan begitu intens. Zoey sedikit risih di perhatikan begitu lama oleh Taehyun,

" Ehem," Zoey berdehem untuk menyadarkan Taehyun kembali, " Berhenti memandangiku begitu!" Zoey berusaha menghindari tatapan Taehyun dengan mengedarkan pandangannya kesegala arah. Taehyun sedikit menelengkan kepalanya.

" Kenapa?"

" Aku tidak suka"

" Tapi aku suka..."Godanya, membuat wajah wanita itu sedikit bersemu.

" Bukan urusanku, aish harusnya tadi aku tidak kesini." sesalnya, "Makan siang sudah siap. Kau kebawah saja kalau sudah siap" ujar Zoey langsung balik badan dan berjalan keluar kamar pria itu. Tapi langkahnya terhenti saat tangan besar Taehyun tanpa ia sadari sudah bertengger di pundak Zoey.

" Kau tau kalau tanganmu itu sangat berat" Zoey mendelik tajam kearah Taehyun, namun pria itu sepertinya tidak terintimidasi sama sekali.

" Kalau tidak sama-sama ke meja makan, aku khawatir kau menghabiskan jatahku" Jawabnya enteng sambil nyengir kearah Zoey, membuat nya membiarkan tangan itu tetap berada disana.

" Tadi kau bilang, baru menyadirinya. Menyadari apa?" tanya Zoey saat menikmati makan siangnya yang kali ini ada nasi, kimchi, salad nugget dan udon seafood. Zoey memang suka masak banyak belakangan ini.

" Soal Luna, aku baru sadar kalau dia memang tak pernah bersamaku setiap kali aku dalam bahaya." Taehyun menjawabnya dengan nada datar. Lalu kembali menyendok kan nasi ke mulutnya. Zoey jadi menyesal bertanya tadi.

" Oh" Jawabnya singkat, Zoey tak ingin membuat pria itu kembali teringat lukanya.

" Ternyata aku yang jatuh cinta sendiri, merindu sendiri sementara dia berniat menyelakai ku. Aku sebodoh itu Zoey" ucapnya lagi kali ini dengan nada sendu. Zoey benar benar ingin menghentikan suasana melankolis ini. Zoey paling benci berada disituasi seperti ini, dia mulai gelisah.

Zoey (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang