Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi aku masih terus berkutik dengan buku-buku matematika. Oh tuhan.. soal-soal ini begitu sulit aku tidak bisa mengerjakannya, pikiranku sudah rumit, aku butuh istirahat sebentar.. tiba-tiba saja aku merasa haus, aku berjalan ke ruangan bawah menuju dapur, saat kulkas di buka, aku kaget susu soda yang ku beli tadi sore sudah hilang, hmm ini pasti mamah deh!
"Kenapa.." tiba tiba mamah muncul dari belakang.
"Kehilangan sesuatu ya.. mamahkan sudah bilang beli dua kenapa hanya satu, salah sendiri"
Ya itu memang salahku, aku lupa membeli dua karna buru buru saat pulang dengan gerry, terpaksa aku harus beli lagi ke minimarket. Hmm malam ini lumayan dingin, lolongan anjing memecahkan keheningan malam, jalanan sudah terlihat sepi, tiba-tiba dari jauh aku melihat sosok yang familiar,
"Hey, kenapa keluyuran malam malam begini, kamu tidak mengerjakan pr?"
"Eh pak alvin.. aku sudah mengerjakan setengahnya, soalnya begitu sulit, aku baru saja membeli susu soda di minimarket"
"Oh begitu.. ya lebih baik kita duduk sebentar disitu, dan tanyakan apa yg tidak kamu mengerti, aku akan coba jelaskan"
Setelah ku perhatikan lebih dekat ternyata dia mempunyai mata cokelat yang indah dan bibirnya terlihat sexy dengan rambut yang sedikit acak-acakan, tiba-tiba saja ada getaran aneh dalam diriku, pembawaannya yang tenang dan suaranya yang lembut juga sikapnya yang hangat, aku merasakan kenyamanan saat bersamanya.
20 menit berlalu, dia beranjak dari kursi dan langsung membuka kresek putih,
"Ini kue buat kamu, kebetulan aku sudah kenyang"
"Wah kue mahal lagi ya pak, sepertinya bapak boros sekali sering membeli kue ini.."
"Haha, tidak usah dipikirkan, makan saja..aku pulang dulu ya, sampai ketemu disekolah" dia pergi sambil melambaikan tangan, aku tidak beranjak, aku masih terpaku melihatnya berlalu.
Sepanjang perjalanan sampai ke rumah aku terus memikirkannya.. apa yang istimewa darinya sampai aku terus-terusan memikirkannya?
Lelaki tampan banyak dikelasku,
tapi kenapa baru kali ini aku merasakan perasaan berbeda yang belum pernah aku rasakan dengan lelaki lainnya. Tidak, tidak.. aku membuyarkan lamunanku sendiri, aku harus fokus menyelesaikan pr, dan menyiapkan buku buku pelajaran untuk besok, saat aku membuka tas, ada sepucuk surat tergeletak didalamnya, hmm dari siapa ya..?From secret admirer.
Hanya melihat senyumanmu itu, memberi kekuatan dan semangat untukku, tiada bosannya aku melihatmu dari jauh, tetaplah tersenyum walau keadaan kadang sulit, fighting!"
Pikiranku langsung tertuju pada pak alvin, tapi aku kurang yakin..
Entahlah, aku butuh tidur saat ini.