17

321 7 0
                                    

Tidak terasa sudah dua minggu berlalu sejak aku melewati ujian, rasanya aku takut sekali, takut kalau tidak lulus.. Kalau memang tidak lulus, aku sudah berniat pindah sekolah saja, deh..

Aku hanya melamun dikelas sambil memakan chiki. Anak-anak kelas tiga mulai nganggur karna tidak ada pelajaran, kami hanya tinggal menunggu kelulusan saja, dan pengumumannya akan keluar dua hari lagi. Saat-saat terakhir ini sebenarnya aku ingin bertemu pak alvin, tapi aku gak melihatnya dari tadi pagi. Apa sally sudah merencanakan perpisahan itu ya? Atau jangan-jangan dia juga sudah melupakan niatnya..

"Hei airin, mau temani aku ke mall gak? Aku mau beli baju nih.."
tiba-tiba veli datang mengagetkan ku dari belakang.

"Hemm, males ah.."

Sebenarnya aku gak males sih, karna disini juga bosan.. tapi niatku disini hanya untuk bertemu pak alvin saja kok.

"Kamu aneh.. mau ngapain coba nganggur disini gak ada kerjaan?"

"Ayolah.. please, temani aku"
veli mulai memaksa sambil menarik-narik tanganku.

"Iyaaa.. tapi jangan tarik-tarik dong! Nanti baju seragamku bisa robek tau.."

"Nah gitu dong,"

"Tapi gak gratis ya.. syaratnya kamu harus traktir aku es campur dulu.."

"Huh dasar.. yasudah cepat!"

Saat kami berjalan keluar sekolah, terlihat dari jauh sally melambaikan tangan ke arahku. Mau apa dia disini?

"Airin, aku kesini mau memberitahu tentang rencana kita itu.." sally bicara dengan nafas ngos-ngosan.

"Wah rencana apa,nih???" veli bertanya penasaran.

"Jadi kami akan mengadakan perpisahan dengan alvin di laut.. Apa kamu mau ikut?"

"Hmm, ya mungkin aku ikut.. tapi ngomong-ngomong kamu ini siapa?"

"Kenalkan aku sally, teman alvin. Karna sebentar lagi alvin akan pindah kerja ke luar kota, aku berniat mengadakan perpisahan"

"Oh begitu.. baiklah kalau begitu aku akan ikut"

"Kenapa kamu gak kabarin lewat pesan saja sampai repot-repot kesini.." aku mengalihkan pembicaraan.

"Ya niatnya sih sekalian mau ketemu alvin.. hehe"

"Aku sudah bicara dengan cewek itu.. dia namanya fina, ternyata cewek itu lugu dan polos jadi aku mudah merayunya. Besok pagi kita berangkat jam 8 ya.. aku akan menjemput kalian"

"Baiklah.. kami akan ke mall, apa kamu mau ikut?"

"Tidak. Aku sudah ada janji bertemu fina disini sekalian mau ketemu alvin, kalian pergi saja.."

"Oke, duluan ya.." veli menarik lenganku yang sejak tadi hanya bengong. Sebenarnya aku ingin ikut sally utk bertemu dengan pak alvin, tapi mau gimana lagi, aku kan sudah janji menemani veli.

                            ******

Huh.. kalau saja tadi aku ikut dengan sally.. Aku mulai bosan disini, menunggu veli yang sedari tadi memilih-milih baju. Padahal kami sudah memutar keseluruh mall, hanya karna harganya beda berapa ribu dia malah kembali ke tempat pertama yang sudah kita kunjungi tadi, heuh dasar veli..

Pikiranku jadi tidak bisa tenang memikirkan pak alvin, sedang apa ya mereka.. lebih baik ku kirim pesan saja deh pada sally,

Aku : "hei, apa kau masih di sekolah?"

Sally : "memangnya kenapa? kau pasti ingin bertemu dengan pak alvin ya.. aku sedang bermesraan dengannya,lho😜"

Aku : "jahat sekali.. aku kesana ya"

Sally : "tidak usah, lagian aku juga akan pulang.. alvin dari tadi hanya diam saja, sebal aku melihatnya.."

Benar saja dugaanku.. aku kurang yakin dengan perpisahan besok, apa akan berjalan lancar?

"Airin ngapain kamu disitu, begong mulu.. mau beli es campur tidak?"

Entah kenapa aku jadi tidak mood.

"Tidak. Aku udah gak selera, aku pulang duluan aja ya.."

Aku langsung pergi tanpa sempat menunggu jawaban veli.

Aku berjalan menyusuri komplek, aku berniat lewat rumah pak alvin, siapa tau bisa papasan,kan..

Tapi yang aku lihat, pak alvin sedang menyirami tumbuhan dengan fina. Sudah terlanjur mereka melihatku jadi aku paksakan saja tersenyum dan menyapa walaupun rasanya malas sekali.

"Halo, pak.."

Dia hanya tersenyum tapi tidak menjawab.

"Halo, kamu airin ya.. aku fina, waktu itu kita belum sempat berkenalan ya, haha"

Huh, aku tidak peduli denganmu!

"Oia, apa kamu mau mencicipi kue strawberry buatanku, baru saja tadi aku membuatkannya.."

"Tidak usah.. aku sedang alergi makanan manis, lain kali saja ya, aku pulang dulu.."

Huh, tidak usah baik didepanku, deh! Sikapnya yang baik seperti itu malah membuatku semakin cemburu saja.


Roti ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang