11

339 4 0
                                    

Pulang sekolah hari ini panas sekali, aku sudah tidak kuat ingin cepat sampai rumah.

"Mamah, aku pulang.."

"Ya selamat datang sayang.. mamah sudah membelikanmu sop buah dikulkas, makanannya sudah ada dimeja makan, sekarang mamah harus berangkat lagi mengantar pesanan, kamu hati-hati jaga rumah ya.."

"Iyaa.."

Mamahku jualan online, dari pakaian, makeup, parfum, juga sepatu, sampai tas-tas. Tapi saat aku membujuk minta tas yang lucu dia tidak memberikanku, alasannya hanya untuk dijual.

Setelah makan es buah dan makan nasi, perutku kekenyangan, dan akhirnya aku tertidur di ruang tv dalam keadaan masih memakai seragam sekolah.

"Ya ampun, airin bangun.."

"Iya mah.. ada apa?" tanyaku sambil mengucek-ngucek mata.

"Kamu ini bisa-bisanya tertidur dalam keadaan gelap dan pintu tidak dikunci, kalau ada maling gmn?!"

"Iya maaf mah.. aku ketiduran"

"Yasudah cepat mandi dan ganti seragam mu itu!"

"Iya iya.."

Selesai mandi aku langsung mendapat pesan dari pak alvin,

Alvin : "airin, apa kamu bisa menemaniku ke acara birthday party dirumah fedrik?"

Aku : "iya siap pak.. kapan?"

Alvin :"satu jam lagi aku akan menjemputmu"

Aku : "oke.."

Masih ada waktu untukku bersiap-siap, aku akan berdandan natural saja, untuk pakaiannya mungkin aku cukup pakai yang kasual.

****

Aku berdiri di antara kerumunan orang, sedangkan pak alvin pergi mengambil minuman untukku, dan tidak lama sally muncul dengan wajah tersenyum..

"Ini minumlah.." sally memberikan gelas berwarna merah.

"Tapi pak alvin sud.." belum sempat aku selesai bicara dia sudah memotong kata-kataku.

"Sudah tidak papa, cepatlah minum jangan malu-malu"

Akhirnya aku meminumnya sampai habis karna haus, tapi minuman ini rasanya aneh.

Aku melirik ke kiri dan kanan, pak alvin belom muncul juga, sedangkan disini semakin ramai dan pengap oleh asap rokok. Dentuman musik semakin kencang, orang-orang mulai berjoget, rasanya aku perlu duduk, suasana disini pelan-pelan membuatku pusing.

Sally datang kembali, kali ini bersama seorang lelaki seumuranku.

"Airin, kenalkan ini jack.."

"Halo, aku airin.." aku membalas jabatan tangannya.

"Oh iya airin, alvin sedang membetulkan mobilku, kamu bisa menunggu sebentar kan? jack bisa menemanimu ngobrol biar gak bosan, ya kan, jack?"

"Iya, tenang saja, aku akan menjaganya" jawab jack tertawa.

"Baiklah,aku pergi dulu,bye.."

Jack langsung mengalihkan pandangan padaku, "ayo, lebih baik kita duduk disofa" dia langsung menarik tanganku ke arah sofa, dan mulai bertanya hal-hal tentangku. Dari penampilan, dia sebenarnya cukup keren,  mukanya mengingatkanku dengan rapper terkenal, rich chigga, dengan memakai hoodie di tambah bicaranya yang cool, menambah kesan yang benar-benar mirip. Dia terus-terusan mengunyah kacang yang sudah tersedia diatas meja, lalu pergi sebentar dan kembali lagi membawa dua gelas minuman.

"Ini untukmu.."

"Terimakasih"

Aku hanya menegak setengahnya, karna rasanya cukup aneh.

"Sebenarnya ini minuman apa?" tanyaku penasaran.

"Ini cocktail.."

"Cocktail?"

"Setauku, minuman dengan campuran alcohol, memangnya knp?"

"Pantas saja kepalaku agak sedikit pusing, memangnya ditempat ini tidak ada selain cocktail?"

"Eh ada juice sih.. tapi cocktail sudah biasa menjadi minuman party, aku pikir kau menyukainya"

Apanya yang menyukainya.. lebih baik aku minum juice deh!

"Aku mau pergi dulu sebentar utk mengambil juice" aku langsung berlalu meninggalkannya.

Rasanya kalau begini lebih baik aku pulang saja deh, mana pak alvin dari tadi tidak datang-datang lagi. Tidak lama saat aku kembali, jack sudah terlelap disofa, sepertinya dia kebanyakan minum. Lebih baik aku pulang saja, aku bisa kasih tau pak alvin lewat pesan, baru saja hendak mengetik, jack bangun dan langsung mendekapku.

"A-ada apa?" tanyaku sedikit berteriak kaget.

"Aku kedinginan. Tolong jangan lepaskan.. aku benar-benar sedih malam ini.. tiffany baru saja memutuskanku"

Hah, apa urusannya denganku!

"Kalau begitu lebih baik kau pulang saja dan langsung tidur, aku juga ingin pulang"

"Baiklah kalau begitu.." dia langsung melepaskan pelukannya dan pamit pulang.

Saat aku hendak pergi, baru saja beberapa langkah, tiba-tiba saja sudah ada pak alvin dan sally memperhatikanku, entah sejak kapan..

Roti ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang