10

358 8 0
                                    

Hari minggu ini sangat membosankan. Karna bangun kesiangan aku jadi tidak berangkat latihan, dan aku juga sudah berjanji pada hery tidak akan telat lagi.

Tiba-tiba boneka doraemon yang tergeletak dikasur mengingatkan ku pada pak alvin, dia sedang apa ya? Aku ingin sekali menanyakannya lewat pesan, tapi saat sudah mengetik setengahnya, pasti ku hapus lagi. Apa aku coba saja lewat rumahnya? Siapa tau aku bisa melihatnya didepan rumah.

Aku langung menyambar sweater pink, sweater ini baru saja ku beli, karna kata-kata yongki waktu itu cukup menyinggungku. Aku langsung bergegas pergi berjalan menyusuri rumah-rumah komplek, rumah pak alvin hanya berbeda 3 blok dari rumahku, sesampai di depan rumahnya, aku melihat pak alvin sedang membetulkan sepeda gunung,tapi sayangnya dia tidak melihatku.

Tiba-tiba ibunya pak alvin keluar rumah dan melihat kearahku,

"Hey nak, kau mau kemana?"

"Aku hanya sekedar lewat saja untuk membeli sesuatu"

"Memangnya beli apa?"

"Eh itu, gula.."

"Kalau hanya gula ibu punya banyak, kamu bisa mengambil setengahnya, ayo sini-sini, masuklah.." dia menyeretku masuk kedalam rumah, sedangkan pak alvin hanya  terdiam mendengar percakapan kami.

"Ini bawalah.. sekalian roti-rotinya juga berikan pada ibumu ya" dia memberikanku roti sekantong kresek.

"Oh iya bu, memangnya pak alvin itu suka roti ya? Hampir tiap hari dia juga memberikanku roti"

Ibunya pak alvin hanya tersenyum,

"Tidak.. hanya saja kakanya mempunyai toko roti, jadi sudah kebiasaan setiap hari kakanya memberikan roti-roti ini"

Oh begitu, pantas saja..

"Yasudah bu, aku pulang dulu, makasih ya roti dan gulanya.."

"Apa kamu tidak ingin ngobrol dulu dengan alvin?"

Baru saja ingin ku jawab, pak alvin sudah memanggilku.

"Airin, kemarilah sebentar.."

Aku langsung bergegas keluar.

"Ada apa?"

"Kamu bisa naik sepeda?"

"Bisa, memangnya kenapa?"

"Kalau begitu, naiklah sepeda ini, aku akan menggunakan sepeda yang satunya. Kamu ada waktu kan untuk menemaniku memancing?"

"Iya kebetulan aku juga bosan dirumah" jawabku cepat.

Selesai mengantarkan roti dan gula, kami berangkat menuju tempat pemancingan yang jaraknya lumayan jauh.

Pak alvin memimpin didepan aku mengikutinya dari belakang, dari sini aku bisa melihat punggungnya yang gagah, ingin sekali aku memeluknya dari belakang.

Sesampainya disana, aku kaget ternyata ini bukan hanya tempat pemancingan tapi rumah makan berbentuk saung-saung, hasil pancingan juga bisa langsung dimasak disini.

Tiba-tiba datang lelaki menghampiri kami,

"Oi gimana kabarmu, lama tidak berjumpa ya.." lelaki itu memeluk sambil menepuk-nepuk pundak pak alvin.

"Kenapa kamu disini?"

"Ya kebetulan sally mengadakan reuni, ini kan tempat nongkrong kita semasa SMA, mana mungkin kita lupa dengan kebiasaanmu memancing disini setiap hari minggu. Kami sengaja tidak memberi tau karna ingin memberi kejutan, kami tau kmu pasti akan datang"

Tiba-tiba seorang wanita berteriak,

"Hai kalian mau sampai kapan disitu terus, cepat bergabung disini"

Ada sekitar 6 orang disana, lima lelaki dan satu perempuan cantik, tapi perempuan itu terlihat tidak menganggap keberadaanku.

"Bagaimana kabarmu alvin.. aku sangat merindukanmu" dia memeluk pak alvin cukup lama, sepertinya wanita ini menyukai pak alvin.

"Iya aku sibuk mengajar.. oh iya perkenalkan, ini muridku namanya airin"

"Salam kenal.." aku berkata kaku.

"Wah muridmu cantik juga. rasanya aku ingin jadi guru deh"
timpal lelaki berambut cepak.

"Ah kalau kau yang jadi guru, bisa-bisa semua murid perempuan kau pacari!" jawab pak alvin.

"Airin, perkenalkan mereka teman-teman SMA ku, yang ini namanya toni, dia bernama adit, dan yang itu alex, yang mukanya jelek itu angga, yang satunya lg fedrik, dan wanita ini sally"

"Hai airin salam kenal ya.. oh iya memangnya ada kepentingan apa nih guru dan murid datang kesini, kalian tidak sedang berkencan kan?" tanya angga dengan penuh kecurigaan.

"Dasar bodoh.." Pak alvin memukul angga.

Sally menepuk kedua tangan, "Sudah-sudah.. lebih baik kita cepat makan! Aku sudah memesan makanan favoritmu alvin.. saus kepiting lada hitam"

"Oke, makasih.. mari makan semuanya"

Pak alvin berbisik padaku,

"Kau juga cepat makan airin.."

Aku mengangguk.

Roti ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang