Bab 3 : Sudah Mengenal Namun Belum Mengerti

170 14 0
                                    

Mereka telah tiba di kantin sekolah. Kemudian mereka memulai pencarian beberapa makanan dan minuman yang mereka inginkan. Kinan sedikit kebingungan kala ia memilih makanan yang sudah dihidangkan itu. Sebenarnya ia cukup mengenal beberapa makanan itu, tapi dirinya tidak tahu apa makanan itu akan bersahabat dengan lidah dan perutnya. Mau tidak mau Kinan juga harus menyesuaikan dengan makanan yang mungkin akan asing di lidahnya itu. Akhirnya, ia hanya membeli dua buah onigiri dan segelas teh hangat.

Kinan pun kemudian berjalan mendekati salah satu meja yang dimana Keyko dan Haru sudah berada disana.

"Kinan, sungguh hanya makan itu saja?" tanya Keyko.

"Mmm ... iya. Hanya ini saja. Memang mengapa?" jawabnya sekaligus bertanya.

"Tidak, aku hanya mengkhawatirkanmu saja. Apa kamu akan kenyang dengan hanya memakan dua buah onigiri?" ucap Keyko.

"Menurutku ini sudah cukup untukku." jawab Kinan meyakinkan.

Entah setelah itu Keyko dan Haru saling tatap sejenak. Dan mereka kemudian menyodorkan makanan yang mereka punya kepada Kinan.

"Ini kamu bisa mencoba makanan milikku," ujar Keyko."Iya, coba ini juga. Aku yakin kamu akan menyukainya." lanjut Haru.

Kinan hanya terdiam dan memerhatikan kedua sahabat barunya itu. Saat itu ia benar-benar merasa tubuhnya diselubungi kehangatan. Dan tentunya kehangatan itu berasal dari Keyko dan Haru, sahabat Kinan yang sudah mengukir warna di lembaran baru kehidupannya.

"Terima kasih Keyko, Haru." ucap Kinan seraya menyimpulkan senyuman.

"Iya, Kinan dengan senang hati." jawab Keyko seraya tersenyum ke arah Kinan.

"Mmm ... Kinan apa kamu jadi mencoba makanan milikku? Karena aku ingin segera makan. Aku sudah sangat lapar." ucap Haru dengan polosnya seraya menarik kembali makanan miliknya.

"Ih, kamu ini. Kamu sungguh-sungguh ingin memberi atau tidak?" ucap Keyko jadi kesal.

Kinan yang melihat hal itu hanya tertawa kecil. "Jika tawaran untuk mencoba masih berlaku, aku mau." jawab Kinan setelahnya seraya mengangguk.

"Ah, ini Kinan cobalah." ucap Haru segera mendekatkan kembali makanan miliknya.

"Wah, aku suka makanan ini. Bukankah ini ramen?" ujar Kinan.

"Iya, Kinan benar." jawab Haru mengangguk.

"Sekarang Kinan harus coba makanan milikku." ucap Keyko setelahnya.

Lalu Kinan mencoba makanan yang Keyko berikan. Ia melahap makanan itu.

"Hm ... sama-sama enak. Ternyata makanan Jepang sangat bersahabat dengan lidahku." ucap Kinan sedikit tergelak. Keyko dan Haru pun yang melihatnya juga dibuat tergelak.

"Syukurlah, jika Kinan menyukai makanan Jepang." ujar Keyko senang.

"Haha, iya." jawab Kinan sambil menyengir lebar.

Setelah itu ada satu hal yang tiba-tiba terlintas di dalam pikiran Kinan. Sesuatu hal mengenai pria dingin itu.

"Keyko, Haru aku ingin menanyakan sesuatu hal kepada kalian." ucap Kinan.

"Memangnya Kinan ingin bertanya apa?" ujar Haru yang masih setengah mengunyah makanannya.

Kinan menyesap teh hangat miliknya dan setelah itu ia melanjutkan perkataannya."Jadi, aku ingin bertanya tentang laki-laki yang terlambat datang tadi. Apa kalian tahu tentangnya?" ujar Kinan.

Sesaat Keyko dan Haru saling tatap. Raut wajah mereka menggambarkan sebuah kebingungan. Entah, apa yang menyebabkan hal itu terjadi.

"Mengapa tiba-tiba Kinan menanyakan laki-laki itu?" ujar Keyko kemudian.

PerspektifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang