3. Seketika Gak Mood

5.1K 785 20
                                    

Happy Reading📖

✉✉✉

Sesuai perjanjian Iqbaal sebelumnya, bahwa dia akan mentraktir (Namakamu) eskrim hari ini untuk memenuhi janji yang kemarin. Aldi dan Kiki juga ikut menemani, mereka sadar bahwa sudah lama mereka tidak jalan bersama.

(Namakamu) naik motor bersama Iqbaal sementara Kiki dan Aldi membawa kendaraan masing-masing dan mengikuti arah motor Iqbaal. Karena Iqbaal yang tau kemana arah tujuan mereka.

Setelah mereka sampai di sebuah Cafe yang tidak jauh dari sekolahnya. Iqbaal menarik lengan (Namakamu) untuk mencari tempat duduk, membuat (Namakamu) terkesiap dan menatap tangannya yang ditarik Iqbaal sambil melongo. Sementara Kiki dan Aldi hanya mengikuti dari belakang.

"Lo boleh pesen apapun yang lo mau, biar gue yang bayar." ujar Iqbaal pada (Namakamu) setelah mereka berempat mendapatkan tempat duduk.

(Namakamu) tersenyum sumringah kemudian langsung mengambil buku menu. Pandangan Iqbaal beralih pada dua temannya yang lain, "Kalian kalo mau pesen, pesen aja. Tenang, gue yang bayar kok"

"Asik." seru Aldi dan langsung membuka buku menu yang sama seperti (Namakamu).

"Nah! gitu dong, itu baru temen." timpal Kiki memberikan cengiran khasnya.

Iqbaal mendengus, "Jadi, kemarin-kemarin gue bukan temen lo, gitu?" tanya Iqbaal sarkastik.

"Baper aja lo,"

(Namakamu) memanggil waitress yang ada kemudian langsung menyebutkan pesanan yang dia inginkan, membuat Aldi dan Kiki mencebikkan bibirnya seusai mendengar pesanan gadis itu. Gadis itu memesan 3 eskrim dengan rasa berbeda, Cheese Cake dan juga Vanilla Chocolate.

"Nggak mau makan apa.. gitu? jangan kebanyakan eskrim," ujar Iqbaal memberi saran. Bukannya menurut, gadis itu malah mengerucutkan bibirnya.

"Katanya boleh pesen sesuka gue, nah itu yang gue suka."

Iqbaal menggelengkan kepalanya. Dengan pasrah dia pun menyetujui keinginan gadis itu.

"Kalian berdua pesen apa?" tanya Iqbaal pada Kiki dan Aldi.

Aldi menyodorkan buku menu pada Iqbaal, "Samain aja kayak lo. Gue bingung duluan gara-gara denger si upil nyebutin pesenannya," ujar Aldi seraya mengangkat dagunya untuk menunjuk (Namakamu).

(Namakamu) mendelik dan berdesis sebal, "Sialan!"

Iqbaal terkekeh kemudian menarik buku menu yang Aldi sodorkan tadi. Dia pun menyebutkan pesanan untuk dirinya, Kiki dan juga Aldi.

"Ada lagi?" tanya waitress itu dengan nada ramah. Mereka berempat menggeleng. "Baik, di tunggu sebentar, yaa"

Setelah waitress itu pergi, mereka menyibukkan diri dengan ponsel masing-masing.

"Iqbaal," panggilan dari Kiki membuat Iqbaal mengangkat wajahnya yang tadi menunduk menatap ponsel. Memandang Kiki dengan pandangan bertanya.

"Kenapa?"

"Tadi lo bilang si Shava mau kerja kelompok, kan?"

Iqbaal mengangguk meski rada bingung, tumben sekali Kiki bertanya perihal gadisnya. Karena biasanya, teman-temannya ini paling cuek denga Shava, "Iyaa, sama temen-temennya."

Kiki menganggukkan kepalanya dan kembali memainkan ponselnya. Dia tengah melihat snapgram salah satu teman sekolahnya yang memang satu kelas dengan Shava. Mungkin sepertinya satu kelompok juga. Sampai akhirnya anak itu membuat snapgram yang isinya Shava tengah mengobrol berdua dengan seorang laki-laki di pojok ruangan, terlihat tangannya sedikit menggenggam secara takut-takut. Dan di video tersebut terdapat tulisan, "Di cariin ternyata malah mojok takut ketauan pacaran😒"

Best(boy)Friend [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang