PROLOG

88.3K 2.8K 118
                                    

Minggu malam adalah surga bagi para pasangan. Di mana, pada malam ini mereka banyak menghabisi waktu bersama.

Pada malam ini juga, tempat-tempat yang biasanya sepi dipenuhi oleh banyak pasangan.

Misalnya saja di Caffe. Suasana di sini benar-benar dipadati para pasangan. Hampir-hampir tidak ada yang tidak memiliki gandengan. Mereka sungguh menikmati malam-malamnya.

Berbeda denganku!!!

Sudah berjam-jam lamanya terduduk mematung di tempat memerhatikan lalu lalang pasangan yang keluar masuk dari Caffe. Melihat mereka saling bersuka ria dan bermesra-mesraan.

Membuat aku iri!!!

Padahal, aku tidak sendirian. Aku bersama dengan pacarku. Namun, sungguh tidak menikmatinya. Seolah-olah hanya sendirian di sini. Aku dan pacarku hanya duduk bersebelahan dalam keterdiaman.

Kulihat pacarku sibuk dengan laptopnya.

Ingin sekali mengajaknya bicara. Namun, apa boleh buat. Jangankan bicara, menatapnya saja tidak mampu. Aku pemalu, dan juga pendiam, sedang pacarku cuek, dingin sedingin es di kutub. Hal itu semakin membuatku tak kuasa berkutik dengannya.

Beberapa pasangan berbisik-bisik. Dapat kulihat dari tatapan mereka seakan mencibir ke arah kami.

Buat apa mereka melakukan itu?
Apa karena kami seperti pasangan penjaga kuburan? Entahlah. Yang bisa kulakukan hanya menunduk malu.

Menyebalkan!!!

Aku merasa seperti di telantarkan. Ingin kumenghilang sekarang juga.

Jika begini jadinya.
Buat apa Dia 'Pacarku' mengajak keluar?
Dia mengajakku tapi juga mengacuhkanku.

Tau seperti ini, tidak akan pergi. Lebih baik menghabisi waktu di rumah sambil membaca novel bergenre Percintaan, lalu menghayal seolah-olah tokoh dalam novel itu aku dan pacarku.

Rasanya lebih menikmati menghayal daripada mengalami suasana seperti ini.

Cuek & PendiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang