23. C&P

16.3K 925 35
                                    

Tok ... Tok ... Tok ...

Dua pemuda somvlak mengetuk pintu rumah seseorang.

"Aduh ... ini pintu terbuat dari apaan, sih? Tangan gue sakit coy. Keras amat nih pintu." pekik salah seorang pemuda berbadan gembor.

"Dari besi ... Ya, dari kayu dodol," ujar pemuda satunya lagi, yang berbadan rada-rada jangkung.

"Kayu dodol? Emang ada?"

"Elo itu yang dodol."

"Dari kayu jati kali, ya."

"Terserah. Peduli amat gue sama kayu." elaknya

"Assalamualaikum," Salam dari pemuda jangkung yang pasrah tadi.

"Punten. ini rumah ada penghuninya nggak?"

Tak lama, sayup-sayup terdengar suara dari dalam.

"Waalaikumsalam .Ada-ada, tunggu bentar, ya."

Ceklek (pintu terbuka.)

"Eh, ada Radit sama Ilham, kirain siapa? Tukang nagih utang." teka cewek tomboy yang tak lain, Indri.

"Nyadar woy. Loe emang punya utang sama gue. Seratus ribuan,"  Radit mengingati.

"Lain cerita. Loe kesini bukan mau nagih, tapi mau mampir. Yok lah masuk." ajak Indri, akhirnya.

Setelah berada di dalam, Ilham berkata.

"Ndri, loe mau ngasih kita minum apa?"

"Hmm, gue kasih minuman yang paling enak di rumah gue."

"Wieh, apa dia?" harap Ilham.

"Air putih ditambah gula pasir terus diaduk sampai larut dah siap. Tinggal minum aja."

"Kampret loe."

"Suwer. Itu minuman favorite gue ... kalian mah kalau mau minum, minum aja. Itu banyak di kulkas. Kalo mau minuman terenak disini, pergi aja ke dapur, gulanya ada di lemari, air putih tinggal ngambil ditempat cucian piring, nah beres kan ... Gue ke kamar dulu, mau siap-siap."

Setelah berucap ngasal, Indri bergegas ke kamar. Berselang beberapa menit lamanya, Indri kembali.

"Yoew, Mans. Let's go. Gue udah siap ini."

Ilham maupun Radit sama-sama melongo.

"Lah, pada bengong nih dua curut. Buruan woy, nanti kagak kebagian tempat."

"Loe mau kemana?" tanya Radit dengan masih melongo.

"Ke pesta, elah."

"Ngaca dulu napa, Nyuk. Loe mau ke pesta, apa mau ngerock ... Itu gaya loe metal abis, anjis."

"Emang itu pesta apaan, sih!?" Indri berkacak pinggang.

"Pesta berkurangnya umur Jennie." sahut Ilham.

"Iya tau 'Ultah'... Maksud gue, kan ngak ada dibilang penampilanya harus gini-gini, gitu-gitu."

"Yaaa, kagak. Tapi kan--"

"Masa bodo!" Indri melambaikan tangan keatas.

"Gue kesana mau makan, bukan mau presian show."


***


"Nggak pa-pa, nih aku kesana? Kita, kan ngak satu sekolah, Cel."

"Nggak apa-apa, Dam. Lagian ada di bilang, kok boleh pergi sama pacar."

"Oo gitu... Ya udah ayo kita pergi."

Cuek & PendiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang