Maybe
Di kantin,
Hari ini kulihat dia duduk sendiri di meja kantin dengan earphone yang selalu terpasang di telinganya dan buku yang di letakkan di meja. Semenarik itukah bacaannya?
Aku dan dua teman gilaku baru saja menerima pesanan makanan kami.
"Duduk di mana?" Tanya Jimin.
"Iya. Di mana?" Tambah Taehyung.
"Di sana!" Ku angkat daguku mengarah pada gadis itu.
"Baiklah!" Taehyung peka rupanya. Berbeda dengan Jimin yang bingung.
Kami mulai melangkah. Apa dia akan kabur lagi sekarang?
Taehyung duduk lebih dulu di kursi depannya. Di susul Jimin. Baru aku meletakkan piringku, dia sudah berdiri menutup buku dan berlalu seolah tak melihat kami.
"Jennie! Jadi ke perpustakaan, tidak?" Teriaknya pada teman yang disebut namanya tadi.
Ku tarik ujung bibirku.
Sepertinya aku harus berusaha lebih keras.
"Kau yakin masih ingin mendekatinya?" Remeh Taehyung tiba-tiba.
"Cari yang pasti-pasti saja, Kook. Yang lebih cantik, lebih menarik. Apa yang kau lihat darinya?" Imbuh Jimin yang membuatku sedikit kesal.
"Kenapa tidak? Dia menarik" balasku dengan seringaian.
"Kau itu hanya terobsesi dengan alasannya yang tidak pernah melihatmu. Bukan karena tertarik padanya" rupanya Taehyung yang paling paham di sini.
"Ya, mungkin saja"
Mungkin saja.
Berhenti--