30

3.4K 382 20
                                    

Met her again.




αα

Sekian hari berlalu. Gara-gara melihatnya waktu itu, aku jadi semakin mengingatnya. Aku yang berniat melupakannya harus kembali di hantui oleh bayangannya.

Berkali aku datang ke area itu. Sekedar ingin melihatnya. Seperti saat ini misalnya. Aku memarkirkan mobilku di seberang jalan kafe tempatnya bekerja.

Mataku menembus dinding kaca di depan sana. Ya, tentu saja aku melihatnya. Dia tengah membereskan meja pelanggan. Sungguh, aku ingin menemuinya. Tapi, bagaimana jika itu tidak sesuai keinginnya? Akan lebih buruk jika dia masih membenciku.



Tidak. Tidak masalah. Aku harus menyelesaikan ini. Aku tidak ingin seperti ini.

Dengan keyakinan yang hanya setengah hati aku turun dari mobil dan masuk ke dalam kafe. Langsung duduk di salah satu kursi.

"Anda lagi?"

Cicit seorang wanita yang menghampiriku. Seolah dia muak melihatku. Oh, ayolah, nona. Kau bahkan tidak lebih menarik darinya.

"Anda masih mencarinya?"

"Aku pesan coffee latte satu"

Setelah ku jawab begitu, dia lekas beranjak. Namun, samar-samar aku mendengar dia menggerutu. "Cih,  dasar pria aneh"








"Ini pesanan anda"

Ku perhatikan gadis yang tengah meletakkan secangkir kopi di depanku. Sepertinya dia belum menyadari siapa aku.

"Terima kasih" ucapku yang membuatnya langsung menatapku.

Dia tampak terkejut dan bertanya, "kenapa kau bisa di sini"

"Hai?" Sapaku agak kaku.

"Silakan di nikmati. Permisi"

"Tunggu!"

Dia langsung berbalik menatapku.




Berhenti--

Just Wanna Know Your Name / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang