Atau mungkin?
¤¤
Kalian tahu, aku membawanya kemana?
Ah, tentu saja tidak. Baiklah! Akan ku katakan. Aku membawanya ke ruang musik untuk mengembalikan gitar. Ya, itu yang ku lakukan. Kalian pikir aku akan membawanya kemana?
"Kenapa kau membawaku kesini? Aku harus ke kelas. Guru akan mencariku. Aku bisa di hukum"
"Kau tidak lihat? Aku mengembalikan gitar"
"Adakah hubungannya denganku?"
"Ya, tentu saja"
"Sungguh, aku tidak mengerti denganmu. Kenapa kau selalu menggangguku. Jeon Jungkook yang terkenal, aku bahkan tidak mengenalmu. Kita tidak saling kenal. Sebaiknya kau menjauh dariku. Sampai detik ini bahkan aku masih takut padamu"
Dia berucap panjang dengan kalimat yang cukup menusukku.
"Sebegitu tidak pedulikah kau padaku?"
Astaga! Pertanyaan macam apa itu?
"Apa kau tidak bisa memaafkanku?"
"Tidak ada yang perlu ku maafkan darimu. Kau tidak salah, bukan? Seorang Jeon Jungkook tidak pernah salah, bukan?"
Dia beranjak membuka pintu ruangan. Segera ku tarik tangannya hingga berbalik.
Apa aku berlaku kasar lagi padanya?
Ah, tidak. Jungkook, jangan lakukan itu.
"JEON JUNGKOOK! BERHENTI MENGGANGGUKU!"
"Kenapa? Kenapa kau tidak pernah melihatku?"
"SUDAH BANYAK YANG MELIHATMU. APA LAGI YANG KAU HARAP DARIKU? KAU TIDAK TAHU APA YANG TERJADI PADAKU SETELAH KAU MENGGANGGUKU"
Yang terjadi padanya? Apa?
Kenapa dia ingin menangis?
"Katakan! Apa yang kau inginkan dariku? Lalu, berhenti mendekatiku"
Aku diam.
Inikah saatnya kukatakan?
"Aku hanya ingin tahu namamu. Ah, tidak! Aku mencintaimu"
Berhenti--