Dia membenciku?
αα
"Hei! Tunggu!"
Aku mengejarnya. Setelah mengatakan pada mereka bahwa kami tidak ada hubungan apa-apa.
Walaupun begitu, aku masih tidak mengerti apa masalah mereka. Mungkin tebakan kalian justru benar. Sayang sekali, aku justru tidak mengerti.
"Ya, kami tidak ada hubungan apa-apa? Ada apa? Bahkan aku tidak tahu namanya"
Begitu jawabanku tadi pada tiga gadis yang sepertinya sangat menanti kepastian dariku.
Tapi, kenapa rasanya begini?
Tidak ada apa-apa?
Kata 'tidak apa-apa' itu seolah meminta hati untuk 'ada apa-apa'.
Ck!
Bagaimana mungkin itu terjadi? Dia saja tidak pernah peduli padaku.
"Hei! Berhenti!"
Tibalah kami di koridor sepi menuju toilet. Di sinilah sekarang kami berhadapan. Tatapannya begitu tajam mengarah padaku.
Memang, sebesar apa salahku?
"KAU LIHAT, KAN?! KAU LIHAT?!"
Dia membentakku begitu keras dengan air mata yang sudah menggenang. Aku tidak tahu, sungguh tidak tahu. Apa maksud dari perkataannya.
Astaga!
Kenapa Jeon Jungkook jadi sebodoh ini?
"Mereka menyerangku. Aku harus berurusan dengan mereka. Kau, kau sudah membuatku berada dalam masalah. Karena kau-"
"Bisa kau bicara pelan-pelan saja?"
"Jeon Jungkook, berapa kali ku bilang? Jangan menggangguku! Kau tahu, kan sekarang? Fans-fansmu itu akan meyerangku"
"Jadi, hanya karena itu?"
"Hanya itu kau bilang?! Kau tidak tahu bagaimana mereka memperlakukanku. Mereka menghakimiku. Mereka mengira aku menggodamu. Aku tidak aman, Jeon Jungkook. Kenyamananku sudah hilang" jelasnya penuh penekanan.
Baiklah. Aku mengerti sekarang. Dan aku tahu, dia sangat marah padaku.
Tatapannya semakin tajam padaku. "Jeon Jungkook, aku membencimu! SANGAT MEMBENCIMU!"
Deg!
Ada apa dengan hatiku?
Berhenti--