16

3.8K 432 11
                                    

I can't tell you


××


Dua hari sudah kejadian itu berlalu. Tapi, belum juga itu hilang dari ingatanku. Aku pun tidak berani menemuinya. Aku hanya mampu melihatnya dari kejauhan. Jika kami hampir berpapasan. Aku segera menghindar.

Aku tidak berani menatapnya. Aku tidak berani melihat mata sayunya. Untuk pertama kalinya aku, seorang Jeon Jungkook merasa bersalah karena ulahku sendiri.

Sial! Benar-benar sial!

"Hei, kawan! Apa masalahmu? Cerita pada kami"

Ini Jimin. Bukan Taehyung. Jimin merangkul pundakku. Seolah mengerti permasalahanku.

Kami berada di lantai dua sekarang. Mataku terus mengarah ke bawah di mana gadis itu berada. Bahkan, jika dia berpindah dari tempatnya mataku terus mengikutinya.

Wajah polosnya berubah dingin. Sangat dingin dari biasanya. Auranya benar-benar kelam. Antara sedih juga seram.

"Hanya satu masalahku"

"Wow! Seorang Jeon Jungkook punya masalah juga rupanya?"

Ya, Taehyung lebih suka mengejekku. Entah karena sudah sangat hafal denganku atau benar-benar mengejekku.

"Katakan saja!" Bujuk Jimin dengan senyum di bibirnya. Senyum mengejek, sepertinya.

"Aku-, akh! Aku tidak bisa mengatakannya"

"Kenapa? Fansmu bertambah? Uang sakumu di kurangi? Atau-"

"Lupakan! Aku tidak bisa mengatakan ini"



.

Aku terus berjalan menuju ruang olahraga. Mungkin dengan sedikit bermain bola bisa melepaskan satu beban di otakku ini.

Tanganku terulur meraih gagang pintu. Bersamaan dengan itu pula ada sebuah tangan melakukan hal yang sama. Aku melihat siapa pemilik tangan itu.

Ya, benar. Tebakan kalian benar. The running girl, gadis itu orangnya. Mata kami bertemu beberapa detik. Sebelum akhirnya, dia berlalu menjauh dariku.

Mataku hanya mampu menatap punggungnya yang semakin menjauh. Dalam hati aku terus membisikkan kata 'maaf' walaupun dia tidak mendengarnya.




Berhenti--

Just Wanna Know Your Name / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang