#14 - Peterpan dan Komedi Putar

3.2K 341 91
                                    

🎵EXO-K ~ Peterpan

Play lagu ini sambil baca wqwq...
Dan kalo kalian paham, banyak clue disini
😊😊😊

Singto dengan wajah seriusnya tengah berkutat dengan pen tablet miliknya. Tangannya yang memegang stylus bergerak lincah diatas plastic pad dan menghasilkan rangkaian gambar panel demi panel di layar PC-nya.

Ya, Singto tengah meneruskan komiknya. Menumpahkan segala ide cerita yang dimiliki dalam pikirannya. Matanya yang tajam terbingkai kacamata begitu tampannya menatap PC dengan jeli. Sesekali ia membenahi kacamatanya yang melorot.

Tiba – tiba suara gaduh seperti orang berlarian terdengar ditelinganya. Singto menghentikan kegiatannya. Ia menatap pintu ruangannya yang terbuka menunggu orang tersebut yang memang tengah berlari semakin mendekati ruangannya.

"P'Sing.." Panggil Arthit setelah memasuki ruangannya.

"Kenapa berlarian hm?" Tanya Singto.

"Lihatlah, aku baru saja membuat cookies bersama P'Gun" Ungkapnya sembari memperlihatkan setoples cookies ditangannya.

"Kau senang?" Arthit mengangguk semangat kemudian ia meletakkan toples tersebut dimeja Singto.

"Cobalah!" Pinta Arthit.

Singto membuka toples tersebut dan mengambil satu buah cookies. Digigitnya dan dirasakannya sembari menatap Arthit yang harap – harap cemas akan komentar Singto tentang cookiesnya.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Arthit.

Singto mengernyitkan dahinya membuat Arthit semakin was – was, takut saja jika cookies buatannya tidak enak. Singto menggigit lagi dan mengunyahnya perlahan, bola matanya bergerak – gerak seperti tengah meresapi rasa cookies yang sedang dimakannya.

"Enak.."

Satu kata yang membuat Arthit bersorak. Reflek ia bertepuk tangan dan melakukan selebrasi dengan mengepalkan tangannya meninju udara keatas.

"Yeay!! Berhasil..." Serunya.

"Jadi kau seharian dirumah Gun hanya untuk membuat ini? Bahkan kau tidak menyambutku pulang dari kampus tadi" Ujar Singto.

"Iya Phi, aku ingin membuktikan padamu jika aku tidak terlalu buruk dalam urusan dapur. Memang sih, aku tidak bisa memasak tapi setidaknya aku bisa membuat kue untukmu"

"Au, haruskah aku terharu untuk ini?"

Arthit mengerucutkan bibirnya dan memicingkan matanya menatap Singto sebal. Singto tertawa melihat ekspresi Arthit seperti itu. Sungguh kekanakan!

"Aku becanda..." Kata Singto. "Sini duduklah, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.." Ucap Singto sembari menepuk pahanya.

Arthit menggeleng membuat Singto heran.

"Kenapa tidak mau?" Tanya Singto.

"Nanti kau modus ingin menciumku seperti waktu itu" Jawab Arthit saat mengingat kegiatan piknik mereka.

"Tapi kau suka kan?" Goda Singto.

Arthit menatap tajam seolah kesal dengan Singto namun wajahnya memerah menandakan jika ia malu. Lucu, Singto terbahak. Arthit pemalu dan juga sangat menggemaskan.

"Jangan tertawa!" Rengeknya.

"Baiklah baiklah. Sini duduklah, aku tidak akan memakanmu. Aku hanya ingin menunjukkan komik ini padamu sebelum aku kirimkan pada Lian, aku ingin kau membacanya. Jadilah reader pertamaku"

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang