🎵Exo-K ~ Miracle in December
Diruangan dosen, New memicingkan matanya melihat Singto yang tengah asyik bertelpon dengan seseorang yang disebut 'sayang'. Setau New, Singto saat ini masih single, tidak memiliki kekasih ataupun gebetan.
"Sayang, sudah makan siang?" Tanya Singto pada si penelpon dengan manja.
"....."
"Cepatlah makan, aku tidak mau kau sakit sayang..."
New geli mendengar suara Singto yang seperti abg baru jatuh cinta. Singto yang dulu saat masih bersama Arthit tidak seperti ini. Singto akan tetap stay cool karena Arthit sendiri pun tidak menyukai hal – hal berbau cheesy seperti itu.
"Au, benarkah? Aku juga merindukanmu. Tunggu aku pulang na..aku ada sesuatu untukmu" Ucap Singto sembari menyandarkan punggungnya di sandaran kursinya dengan senyum teramat lebar.
Kini New semakin menatap horor pada Singto. ia merasa mual mendengar percakapan Singto dengan kekasih barunya itu. Mata Singto tak sengaja melirik kearah New pun mengedipkan sebelah matanya pada New. Sedangkan New ia merasa pening mendadak. Mungkin jika dia seorang gadis, akan menjerit heboh atau bahkan pingsan mendapatkan kedipan mata dari Singto.
"Sayang, sudah dulu ya aku harus mengerjakan sesuatu.....iya sayang, aku malah lebih mencintaimu...iya sayang, dadah muach.."
"Hooeeekkk!!!" Seru New memeragakan orang muntah setelah Singto menutup telponnya.
"Biasa saja dong Phi.."
"Sing, kau salah makan atau kau sedang mengalami penyusutan otak?"
"Memang kenapa? Kau pasti iri. Apa Lian tidak pernah memperlakukanmu seperti itu Phi?"
"Enak saja, Lian sangat perhatian padaku tapi tidak menjijikkan seperti dirimu dan kekasihmu itu. Ini seperti bukan dirimu. Kenapa kau seperti casanova sekarang?"
"Casanova apanya? Aku hanya setia pada satu orang saja"
"Ya ya ya, terserah kau sajalah..tapi ngomong – ngomong siapa kekasihmu yang sekarang? Kenapa aku tidak pernah tau?" Tanya New penasaran.
"P'New saja yang kurang peka padaku. Padahal hubunganku dengannya sudah satu bulan ini.." Jawab Singto.
"Benarkah?" Singto mengangguk.
"Namanya Arthit, sekarang dia tinggal bersamaku" Lanjut Singto dengan santainya tanpa tau jika wajah New kini menampakkan kebingungan. Dahinya berkerut seperti memikirkan sesuatu.
"Arthit? Sing, kau tidak gila atau sedang halusinasi kan?"
"Tidak Phi, aku serius. Kau tau Phi, Arthit yang ini sungguh polos dan menggemaskan, tingkah lakunya seperti anak – anak"
"Jangan bilang jika Arthit yang sekarang ini umurnya dibawah 17 tahun. Sing, kau tidak menjadi seorang pedofil kan?"
"P'New, jika kau tak percaya datang saja kerumahku. Kau sudah lama kan tidak kerumahku?" New mengangguk. "Kapan- kapan mampirlah kerumah, maka kau akan tau sendiri"
Seketika dia mengingat dimana Windy kerumahnya dan mengatakan jika Singto bersama Arthit.
"Berarti N'Windy tidak becanda waktu itu?" Gumam New yang tak terlalu didengar oleh Singto.
"Kau mengatakan sesuatu Phi?" tanya Singto. New menggeleng sembari tersenyum. "Oh ya Phi, aku pulang dulu na. Aku ada urusan" Ucap Singto setelahnya.
"Ohoo..bilang saja jika kau ingin menemui Arthitmu itu" Goda New.
"Tidak Phi, aku memang sedang urusan kok.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]
Hayran Kurgu[COMPLETED] PERAYA FANFICTION Singto menemukan seorang pemuda imut diteras rumahnya. Pemuda yang ternyata hilang ingatan, apa yang akan dilakukan oleh Singto? Cerita ini terinspirasi dari : - MV Davichi - Don't Say Goodbye - 49 Days - Who You Came F...