#31 - Masa Lalu

3.2K 368 155
                                    

Tak taulah diriku ini nulis apaan wakakaka...

.

"P'Sing..." Bisik Krist.

Singto yang mendengar Krist menyebut namanya pun tampak berbinar. Ia tak menyangka Krist mengingat dirinya dengan begitu cepat.

Tapi ada yang aneh.

Bola mata Krist bergerak tak terkendali. Bahkan tangannya mencengkram rambutnya. Raut wajah Krist seperti orang kebingungan seperti mencari sesuatu.

"P'Sing...P'Singto....P'Singto...P'Sing...." Panggilnya terus menerus.

"Krist aku disini.."

Krist tak menoleh padanya, dia masih bergerak tak terkendali.

"P'Singto dimana, tolong aku..hiks...P'Sing...P'Sing...tolong...!!"

Singto semakin panik melihat Krist yang mulai menangis histeris. Krist tidak melihatnya, Krist tak mengenalnya. Dia hanya tau namanya.

"P'Singto!!" Jerit Krist semakin menangis dan menarik rambutnya sendiri. Bahkan kakinya menendang nendang tak aturan.

Mau tak mau Singto menyentuh kedua bahu Krist menghadapkan tubuh Krist agar melihatnya.

"Krist ini aku Singto. Lihatlah aku!" Paksa Singto.

"Aaaaakkhhh!! Jangan, kumohon jangan sentuh aku!! Pergi!! Kau pergi!!"

Krist memukulinya bahkan menendangnya. Singto mengernyitkan dahinya ketika tubuhnya merasa sakit akibat Krist yang memukulnya.

"Krist sadarlah ini aku!!"

Krist menggeleng dengan air mata yang meleleh deras.

"Bukan, kau bukan P'Singtoku. Kau bukan P'Singtoku, kau jahat!! Jangan sentuh aku kumohon hiks...aku tidak mau!! Hentikan ini!!"

Singto mencoba mendekap tubuh Krist yang bergerak tak terkendali seperti itu. Krist memberontak semakin kuat.

"Pergi!! Aku tak mau melihatmu!! Jangan sentuh aku!! Kau jahat padaku hiks..."

"Krist ini aku Singto..."

"Bukan kau bukan P'Singto, menyingkirlah!!" Usir Krist semakin memberontak membuat Singto kualahan.

Bug

Kepala Singto pun tak luput dari pukulan Krist. Membuatnya sedikit pusing. Krist yang ketakutan, kekuatannya cukup kuat.

"KRIST!!"

Krist tak mau mendengarnya bahkan Singto merasakan sakit sekujur tubuh. Krist benar - benar membuat tubuhnya remuk seketika. Pukulan dan tendangannya lumayan membuat Singto meringis.

"ARTHIT!!"

Diam.

Tenang.

Krist sudah tidak memberontak lagi. Tubuhnya seketika menjadi tenang. Bahkan Krist menatap kedalam mata Singto. Bukan tatapan kosong lagi.

"P'Singto..." Ucapnya dengan lembut.

"Iya ini aku, Arthit.."

"Hiks...P'Singto kau pulang?"

Singto mengernyit. Pulang?

Mengingat keadaan Krist yang seperti ini membuatnya maklum. Mungkin Krist sedang dalam peran ketika seperti dirumahnya dulu.

Grep.

Singto makin terkejut, Krist memeluknya.

"P'Singto kemana saja? Hiks.."

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang