#39 - Hello Goodbye END

6.1K 464 383
                                    

🎵Hyorin – Hello Goodbye (OST. Who You Came From The Star)

Yapp akhirnya kita berada di chapter terakhir FF penuh prahara dah kek macem sinteron Tersanjung, Cinta Fitri, Tukang Bubur Naik Haji, dkk.

Dan, di chapter ini waktunya dicepetin tiba - tiba ada part yang udah ganti bulan tiba - tiba ganti tahun aja wakakak trus ada flashback didalam flashback. Haduu...gapaham lagi dah, semoga kalian enjoy bacanya...

~~~

"Krist..bangun Krist...Maafkan aku...hiks.." Singto mengguncang tubuh Krist.

"P'Krist hiks..." Indah menggenggam tangan Krist sambil terisak.

"Kenapa jadi seperti ini Tuan muda hiks..." Bibi Nam tak kuasa untuk menahan tangisnya.

"Krist bertahanlah..." Kata Mark.

Saat ini Singto, Indah,Bibi Nam, dan Mark sedang mengikuti brankar rumah sakit yang didorong oleh dua orang perawat. Krist terbaring diatasnya dengan keadaan lemah tak sadarkan diri, perutnya mengeluarkan banyak darah.

"Krist... Astaga, apa yang terjadi?" Tanya Dokter Jib yang kini telah bergabung dengan mereka mengikuti perawat tersebut mengantar brankar Krist menuju ruang UGD.

"Krist mengalami luka tusukan dibagian perut..." Jawab Mark yang memang hanya dirinya yang dapat menjawab pertanyaan dokter Jib ketika yang lainnya sibuk mengkhawatirkan keadaan Krist.

Dokter Jib mengangguk.

"Maaf kalian tidak boleh masuk..." Ucap perawat tersebut ketika mereka sudah berada didepan ruang UGD. Dokter Jib membawa brankar Krist kedalam ruangan UGD. Singto hendak menyusulnya begitu pula dengan yang lainnya.

"Tapi aku ingin menemaninya!!" Teriak Singto.

"Maaf Tuan ini sudah kebijakan dari kami, mohon kerja samanya.." Balas perawat tersebut dengan ramah kemudian masuk kedalam ruang UGD menutup pintunya dengan rapat.

Singto menunduk dengan lelehan air mata yang tak kunjung berhenti.

"Kumohon selamatkan dia hiks..." Lirih Singto. semua memandang Singto dengan iba.

Pluk..

Seseorang menepuk pundaknya, Singto menoleh pada orang itu. Mark menatapnya penuh keyakinan.

"Dia pasti selamat Sing...lebih baik kita duduk dulu.." Ajaknya. Singto mengangguk mengikuti Mark duduk di bangku tunggu.

Indah terisak dalam pelukan Bibi Nam yang juga menangis menatap pintu ruang UGD tersebut.

"Ini semua salahku..." Gumam Singto dengan pandangan kosong.

Semua menoleh padanya. Mark yang ada disamping Singto mengelus punggung Singto memberikan ketenangan pada pria itu.

"Semua sudah takdir Sing, tidak ada yang salah.."

"Seandainya waktu itu aku mau mendengarnya, jika saja aku mendengar perkataan Paman untuk tidak menemuinya dulu, semua ini tidak akan terjadi.." Sesal Singto.

"Sudahlah, semua sudah terjadi. Sekarang kita doakan saja agar Krist bisa terselamatkan.."

Tak lama kemudian pintu itu terbuka. Dokter Jib keluar. Semua orang mengerubungi dokter Jib. Dari raut wajah dokter Jib yang sendu membuat mereka was – was dan bersiap untuk mendengar kemungkinan terburuk.

"Bagaimana keadaan Krist?" Tanya Singto tak sabaran.

"Krist...euu...luka yang diperutnya cukup dalam sehingga merobek usus besarnya, dia juga mengalami pendarahan perut. Untuk itu kami akan segera melakukan operasi. Kalian berdoa saja agar operasinya lancar..."

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang