#27 - Krist

3.1K 345 218
                                    

Curhat dulu :p

Gaess...pro kontra banget yah ternyata mau belok ke mpreg. Emang sih kerangka awal ga ada unsur mpreg sama sekali dan ga ada menyentuh NC (Adegan enaena sampek detail) cuma rated T-M (Dewasa, becos konfilknya kan dewasa bukan remaja ala ala anak SMA) jadi adegan dewasa ga terlalu vulgar amat. Cukup tau aja mereka enaena gitu wq.
Maap maap ni yakk jika kurang berkenan :)
.

Yoan memakirkan mobilnya didepan rumah Singto. Ia baru saja pulang dari tugasnya yang dikirim ke daerah terpencil. Mendapat pesan dari Windy yang mengatakan Singto sakit pun membuatnya khawatir dan segera kerumah tersebut.

Yoan mengetuk pintu rumah Singto, tak lama kemudian Windy membukakakn pintu untuknya.

"P'Yoan...masuklah"

Yoan memasuki rumah tersebut.

"Mana Singto?"

"Dikamarnya, P'Sing jarang sekali keluar kamar"

Yoan mengernyit, ini sama seperti enam bulan lalu dimana Singto setelah kehilangan Arthit mengurung diri didalam kamarnya hingga berhari – hari.

Yoan segera melangkahkan kakinya menuju kamar Singto. dibukanya perlahan, Singto sedang duduk dibalkon kamarnya.

Yoan mendekatinya.

"Sing.." Panggilnya.

Singto menoleh sebentar, tau itu Yoan ia mengalihkan pandangannya lurus kedepan. Kosong, tak ada pancaran apapun dibola mata Singto.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Singto lirih namun terdengar tak menyukai kedatangan Yoan. Sangat dingin seperti waktu itu.

"Aku sudah tau semuanya, Krist—"

"Kau dan dia sama saja. Sama – sama membohongiku. Kau dari awal sudah tau bukan jika dia tidak amnesia? Kenapa kau melakukan ini padaku? Kau temanku bukan?" Potong Singto dengan nada datar.

"Sing sebenarnya waktu itu..."

Flashback

Yoan mengunjungi rumah Singto malam itu karena pria itu menelponnya karena ada yang sakit. Untung saja waktu itu dirinya sedang perjalanan pulang sehingga bisa mampir kerumah Singto.

Sesampainya disana ia mengetuk pintu rumah itu hingga Singto membuka pintu untuknya. Yoan tersenyum melihat Singto.

"Jadi kau kenapa lagi?" Tanya Yoan.

"Bukan aku, tapi dia.." Tunjuk Singto pada pemuda imut yang masih bergeming.

"Sing, dia siapa?"

"Emm..dia....uh, temanku. Dia sepertinya sedang sakit, kau bisa periksa keadaannya kan?"

Yoan mengangguk dan menghampiri pemuda imut tersebut.

"Hai, aku dr. Yoan teman Singto" Kata Yoan itu memperkenalkan diri.

Pemuda imut itu memberi wai pada Yoan sembari tersenyum lembut.

"Aku Arthit.."

"Hah? Arthit?" Tanya Yoan memastikan.

Pemuda imut bernama Arthit itu mengangguk. Yoan menatap Singto dalam seolah meminta penjelasan pada pria itu.

"Emm...Sing, tidak mungkin kan aku memeriksanya disini? Apa ada kamar?" Tanya Yoan.

Singto mengangguk dan mengajak mereka berdua menuju kamar yang terletak disebelah kamarnya. Yoan dan pemuda bernama Arthit berjalan dibelakang Singto. namun pemuda imut itu menarik lengan Yoan membuat perempuan itu menoleh pada Arthit.

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang