Okelah, ku ga bisa bobo jadi update saja wakakaka...
Btw ni judul gitu amat yakk -_-!
.
Peck memasuki kamarnya ketika Krist baru saja keluar dari kamar mandi. Peck tersenyum melihat Krist yang sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk. Krist memakai bathrobe tampak menggoda dimata Peck.
Krist menatap mata Peck yang tengah menatapnya penuh nafsu. Krist bersmirk ketika melihat jakun Peck yang naik turun.
"Bukankah kau harus menemani Captain?"
Peck terkesiap kembali pada alam sadarnya. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Peck merasa gugup sekarang.
"Iya, tapi dia tertidur. Aku tak bisa tidur jadi aku kesini"
Krist menaikkan sebelah alisnya. Dia menatap jam dinding masih pukul 9 malam. Ini masih terlalu sore untuk Captain tidur, biasanya pemuda itu akan tidur cukup larut setau Krist. Ada yang aneh dengan Peck.
Pria ini menjadi sedikit menempel padanya, mencoba mengabaikan Captain.
"Kau apakan dia hingga jam segini sudah tertidur?"
Peck menatap Krist terkejut, Krist seperti mengetahui tabiatnya.
"Aku hanya memberikan dia sedikit lullaby dan dia tidur" Krist menatapnya datar membuat Peck sedikit salah tingkah. "Euu...Captain sedang hamil jadi dia harus menjaga istirahatnya kan?"
"Bodoh, aku tau kau memberinya obat tidur seperti yang selalu kau lakukan dulu padaku"
Krist mengingat ketika dulu Peck selalu memberinya susu saat malam hari, Krist selalu merasa mengantuk tiap kali meminum susu yang diberikan Peck. Setelah Krist tertidur Peck akan pergi dari rumah, entahlah Krist tidak tau kemana perginya Peck. Itu cara Peck untuk menemui Captain saat malam hari agar tidak dicurigai Krist.
Krist tersenyum miring. "Ya kau benar istrimu itu butuh istirahat untuk menghadapi hari esok, lalu P'Peck ingin tidur disini lagi?" Peck mengangguk.
Krist meletakkan handuknya. Kemudian membuka lemarinya.
"Krist..." Panggil Peck.
"Hmm?"
"Jangan ganti baju dulu..." Krist terdiam disana.
Peck mendekatinya sambil menatap punggung Krist intens.
Grep.
Krist sedikit terkejut dengan tindakan Peck yang tiba – tiba. Peck memeluknya dari belakang, bahkan Krist merasakan jika Peck menciumi bahunya. Krist meremang tentu saja, ia menggigit bibirnya menahan desahan ketika Peck mulai melorotkan kain bathrobe di bahunya dan mengecupnya berkali – kali.
"Krist, aku merindukanmu..."
Peck membalikkan badannya, memegang kedua bahunya dan menatapnya dalam. Peck mendorong tubuh Krist menuntunnya menuju ranjang. Peck mendudukkan Krist ke pinggiran ranjang.
Krist diam saja, dia menunggu apa yang selanjutnya akan Peck lakukan padanya.
Peck merebahkan tubuh Krist, Peck menindihnya.
"Krist bolehkah?" Ijinnya. Krist terdiam menatapnya.
"Kenapa tidak dengan Captain saja?"
"Aku tidak mungkin kan meniduri Captain ketika dia hamil. Aku takut terjadi apa – apa pada calon bayi kami"
"Brengsek, bahkan kau meniduriku dengan kasar saat aku hamil!"
Krist meremat seprei dibawahnya dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]
Fanfiction[COMPLETED] PERAYA FANFICTION Singto menemukan seorang pemuda imut diteras rumahnya. Pemuda yang ternyata hilang ingatan, apa yang akan dilakukan oleh Singto? Cerita ini terinspirasi dari : - MV Davichi - Don't Say Goodbye - 49 Days - Who You Came F...