Chapter 7

4.4K 540 3
                                    

Ditempat lain, seorang gadis membuka kelopak matanya  menampakan bola mata yang indah. Dengan tenaganya yang baru pulih (name) berusaha untuk berjalan menuju jendela dan melihat apa yang sedang terjadi diluar sana. Langit jingga dengan awan putih berjalan terlihat indah pada hari itu. Dengan perlahan namun pasti, (name) berjalan menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap. Setelah beberapa menit dirinya keluar dari kamar mandi dengan badan yang segar.

Setelah keluar dari kamarnya (name) memutuskan untuk mencari Hanji yang seingatnya berada dikantornya pada jam seperti petang ini. Setelah menuju ke kantornya (name) tidak menemukan Hanji di ruangannya. Mencari disekeliling (name) juga tidak menemukan Hanji. Lelah dengan semuanya akhirnya (name) memutuskan untuk melihat sang surya yang terbenam.

Hangat yang dirasakan membuat dirinya merasa nyaman hingga tanpa disadari seseorang memegang pundaknya dari belakang. Dengan spontan (name) menolehkan wajahnya kearah orang yang sedikit mengganggu kesenangan dan ketenangannya. Seorang pria muda yang merupakan tim dari haichonya ini tersenyum dihadapan dirinya. Walaupun umurnya yang terbilang muda wajahnya terlihat lebih tua dan pria ini bernama Oluo.

(name) membalas dengan tersenyum. "Maaf, aku tidak bermaksud mengganggumu tapi, aku disini karena kau dipanggil komandan divisi Hanji diruangannya" (name) mengangguk dan berkata terima kasih lalu pergi keruangan Hanji. (name) yang baru sampai tidak sengaja berpapasan dengan Petra Ral. (name) tersenyum kearahnya walaupun dirinya tidak rela.

Setelah sampai (name) segera mencari Hanji walaupun dirinya sudah mencari dikantornya tadi. Tidak kunjung ketemu (name) memutuskan untuk duduk-duduk sambil membaca buku dan dari sekian buku yang dibaca Hanji tidak kunjung datang. Kesal dengan tingkah gurunya ini (name) memutuskan untuk meninggalkan surat dimeja dan pergi entah kemana.

.

.

Beberapa hari kemudian...

.

.

Siang hari ini udaranya terasa panas. Banyak anggota lain memutuskan untuk istirahat tapi, ada sebagian yang masih ingin bekerja. Dilain tempat para kadet diperintahkan untuk mengawali misi mereka. Ini merupakan pertama kali bagi para kadet tersebut. Seorang pemuda mengambil peralatannya dan bersiap untuk memulai misi.

Di atas tembok di distrik Trots para kadet diminta untuk menyiapkan peralatan perang dan meriam. Tiba-tiba saja suara dentuman keras terdengar. Tanpa mereka sadari didepan mereka saat ini seorang titan kolosal berdiri menatap mereka. Tidak lama dinding itu berlubang, titan itu menendangnya. Dengan siap seorang pemuda meluncur dengan 3D Manuver Gearnya untuk menghunuskan pedangnya kearah leher titan itu.

Tapi, dengan sekejab titan kolosal itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya, lalu pemuda itu hanya bisa melihat para titan masuk kedalam dinding. Dipikiran pemuda itu saat ini hanya sebuah pertanyaan yang sampai saat ini membuat dirinya ketakutan. 'akankah kejadian itu terulang kembali?'. Semua para kadet diminta untuk menyerang para titan itu. Banyak yang gugur dimedan perang karena berjuang, tapi ada juga yang kabur namun tidak berhasil dan ada juga yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Perang memperebutkan wilayah itu tidak kunjung usai. Dengan keadaan darurat saat ini tidak memungkinkan jika umat manusia menang. Sampai karena suatu alasan, komandan Pyxis turun tangan memimpin peperangan ini. Seseorang diberi tahu akan informasi bawahan salah satu kadet yang dapat berubah menjadi seorang titan.

.

.

...

Dibagian lain para pasukan pengintai sedang membasmi para titan.

Penghunusan pedang itu terhenti ketika seseorang terpenting memanggil semua pasukan dan anggota yang ada. Erwin Smith merupakan orang yang memiliki jabatan sebagai komandan dari pasukan pengintai. Mendatangi sang kapten Levi Ackerman.

"kita harus kembali sekarang"

"kembali?, kau tidak lihat apa yang terjadi?"

"aku tahu, tapi keadaan disana lebih parah"

"apa?"

Dengan secepat mungkin para pasukan pengintai menuju tempat distrik Trots.

---
Ok, ini yang kedua kali
Dan aku mulai terasa pusing..

Demo, demi minna-san!
Gambatte! 😆😆

Don't Makes Me Difficult BratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang