Chapter 15

3K 314 16
                                    

Sebuah bayangan terlihat dipadang pasir dengan matanya yang tajam sesosok itu menatap sesuatu di depannya. "Hanya kurang sedikit lagi," terdengar suara parau yang dicoba keluarkannya. Dengan sebuah ransel dipunggung dan sebuah 3DMG yang hanya tersisa dua belah pedang saja. Bayangan itu menatap sekelilingnya. "Bagaimana keadaan mereka?" Lalu, sesosok itu berjalan dengan serigai khasnya. "Selamat datang dikematian kedua." Dan setelahnya sosok itu menghilang di dalam asap.

Beberapa hari di dalam markas scout legion yang lebih disebut gubuk terjadi kegaduhan yang diantaranya Sasha yang berulah dan juga Farlan dan Connie yang tiada hari tanpa bertengkar. Sementara sang kapten yang entah pergi kemana membuat gubuk kecil yang ditinggali mereka seperti kapal pecah. Hingga suara pintu terdengar seketika semua menoleh. Terlihat sosok gadis berambut panjang dengan senyum merekahnya. "Minna!" Seketika semua terdiam. "(Name)!!" Teriak mereka serempak namun, ketika akan menghampiri gadis itu seorang pria datang dengan tatapan tajam.

"Kau bocah ikut aku setelah kita di markas!" Dengan kalimat menjurus itu seakan semua suara lenyap. "Hari ini kita tidak akan disini. Kemasi barang bawaan kalian kita akan kembali." Tidak lama dua orang lainnya datang. "Apa semua sudah selesai? Kita kembali segera." Dalam perjalanan mereka terpisah menjadi beberapa namun, seorang meninggalkan barisan yang mengintai seseorang. Saat sampai (name) dengan wajah cemberut berusaha untuk tidak membuat pria di depannya mengoceh. Setelah tiba mereka memutuskan untuk mengistirahatkan sebentar. (Name) menghampiri Armin dan mengajak pemuda itu untuk mengobrol. "Armin, apa kau tahu jika aku pernah melihat dunia luar?" Armin menoleh antusias. "Aku tidak yakin tapi, kakekku pernah menceritakan jika memang ada dunia luar dan katanya itu sangat indah." (Name) mengangguk dan setelahnya menunjukan sesuatu pada Armin. "Aku yakin kau tertarik dengan ini." (Name) menunjukan sesuatu yang sangat indah dan itu disebut kerang. "Aku tidak akan membaginya pada Hanji dan ini khusus padamu jika suatu hari kau menemukan yang sama maka kau sudah dekat dengan laut. Air asin yang sangat luas." Menyudahi ceritanya (name) memberikan kerang pada Armin segera pemuda itu menyimpannya namun, (name) sebelum pergi membisikan kepada Armin jika mencoba mendengarkan kerang itu saat angin tiba akan terdengar suara laut.

Entah hal apa yang terjadi mereka mendapat misi menjaga Eren dan Historia segera setelah perintah itu diumumkan mereka bersiap-siap. Strategi mereka rancang dengan sangat detail dan tentu saja ada beberapa rencana lain yang mereka siapkan. Semua anggota diberitahu dan mereka diminta untuk tetap siap siaga. Dalam keadaan tidak menentu (name) berusaha untuk tetap berjaga namun, seseorang tiba-tiba saja membekapnya dan dalam keadaan tidak sadarkan diri (name) dibawa oleh orang itu. Dalam sebuah kereta dirinya diikat bersama seorang gadis seusianya. Namun, gadis itu kini hanya menatap lesu dengan wajah pucatnya. Tiba-tiba saja seseorang kembali melakukan hal yang sama dan kini (name) hanya bisa pasrah pada nasibnya.

Tubuh yang kini meringkuk kesakitan terlihat menyedihkan dimata seorang pria memakai topi koboinya. Disebuah gudang di dalam desa mereka meminta gadis dihadapannya memberikan info pada mereka. "Aku rasa ini tidak akan mempan." Gadis itu hanya diam namun, kembali lagi seorang wanita memukulinya. "Kau gadis bodoh! Berani sekali kau mengatakan hal seperti itu!" Hanya nafas yang tercekat ditenggorokan gadis itu bahkan sudut bibir dan beberapa kali gadis itu memuntahkan darah segar dengan tubuh yang terkapar gadis itu mencoba kembali bangkit dan berusaha kabur dari tempat itu.

"Prajurit anggota kapten itu sedari tadi tidak sadarkan diri."

"Jangan sampai dia mati kita masih butuh dirinya untuk rencana kita."

"Lalu, gadis menyedihkan ini?"

"Buang saja aku yakin dirinya tidak akan berani macam-macam."

"Kita mulai rencana kita dan kalian siap siaga aku ingin cebol itu mengingatku sebagai rivalnya. Levi, aku ingin melihat reaksimu."

Keadaan kacau saat ini dengan Levi bersama dengan beberapa anak buah Hanji sedang mengintai dari atap rumah saat dalam posisi masing-masing, tiba-tiba saja suara tembakan terdengar dari arah belakang mereka dan mengenai prajurit yang bersama Levi, Nifa.

Keadaan kacau saat ini dengan Levi bersama dengan beberapa anak buah Hanji sedang mengintai dari atap rumah saat dalam posisi masing-masing, tiba-tiba saja suara tembakan terdengar dari arah belakang mereka dan mengenai prajurit yang bersama Levi,...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap sekitar sebuah suara besi terjatuh membuatnya menoleh kearah belakangnya. Dilihatnya seorang pria dengan topi koboynya menatapnya dengan tajam. "Yo! Levi, sudah lama kita tidak berjumpa," dengan geraman Levi meneriaki pria itu.

"Kenny!" Dengan segera dirinya menghindar ketika Kenny, pria itu menembakan pistolnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenny!" Dengan segera dirinya menghindar ketika Kenny, pria itu menembakan pistolnya. Levi menghindari setiap serangan yang dibuatnya dan hal itu sampai membuat sebuah restoran terlibat.

Dalam pengejaran yang sengit mereka berakhir dengan sang kapten yang mendapati kedua prajurit terpenting mereka dirampas oleh seorang yang dianggapnya musuh. Mendecih kesal dirinya bahkan tidak melihat prajurit spesialnya, (name).

 Mendecih kesal dirinya bahkan tidak melihat prajurit spesialnya, (name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Makes Me Difficult BratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang