Eren dan Historia berhasil didapatkan dan kini dengan kereta kuda mereka kembali. Setelahnya pertempuran dengan titan Rod Reiss berlangsung. Dengan komandan Erwin yang memimpin segera titan Reiss binasa. Semua warga yang melihat itu bersorak. Historia yang menceritakan semuanya. Bahwa dirinya adalah ratu sebenarnya segera dirinya diangkat menjadi ratu.
Semua nampak bahagia tidak terkecuali kapten Levi yang menunjukkan senyumannya. Namun, tanpa mereka ketahui seorang gadis kini menjalani hukuman.
LeviPOV
Aku menyusuri kota dengan tenang setelah kejadian itu banyak warga yang mulai mempercayai kami. Tapi, dari semua keberhasilan yang kami dapat aku masih penasaran dengan seorang yang kulihat waktu itu. Apa itu benar (name) atau orang lain. Jika itu dirinya apa mungkin selama ini dirinya juga memiliki rencana dengan Kenny. Sial, apa karena aku yang tidak dapat menjaganya. Gadis itu benar-benar merepotkan. Andai saja kau itu gadis yang diam aku masih akan memaafkanmu (name).Saat akan menuju markas kembali aku melihat sebuah bayangan yang berlari dan beberapa prajurit kepolisian yang mengejarnya. Mungkin hanya pencuri atau seorang penguntit. Aku tidak akan merepotkan diriku. Aku menatap langit yang kini berhias awan. Kuharap tidak akan terjadi hal buruk esok hari.
Aku kembali menatap kotak suntik yang diberikan Kenny padaku. Setelah kematiannya entah kenapa aku hanya merasa sendiri didunia ini. Seperti anak buang walau hal ini sudah lama aku jalani tapi, tetap saja aku tidak bisa. Mendapati kenyataan Kenny juga seorang keluarga dan kini dirinya tiada. Apa aku harus seperti ini selamanya. Memutuskan menuju ruanganku dan membaringkan tubuhku diranjang. Ini sudah hampir pagi. Namun, aku masih membuka mata ini tanpa berniat menutup mataku.
Pagi ini aku diberi kabar mengenai seorang prajurit kami yang mendapat hukuman gantung. Apa masalahnya hingga dirinya dihukum gantung. Kami semua bersiap ditempat sidang dan kini semua menatap seorang yang dibawa menuju ditengah-tengah pengadilan dengan kepalanya yang ditutup kain. "Semua yang ada disini. Aku sebagai pengadil akan membacakan laporan. Mengenai tersangka yang berada didepan kalian saat ini. Buka penutup kepalanya." Siapa orang ini yang membawa nama Scout Legion dalam masalah besar.
Ketika kain itu dibuka. Kami semua diam dan tidak berkutik. Apa aku salah melihat? Apa ini candaan. Aku menatap mata itu lekat saat mata kami saling beradu. Lalu dirinya menundukkan kepala. Lalu, aku menatap Erwin yang mungkin ekspresinya sama sepertiku. Bahkan mungkin kami tidak percaya dengan semua ini. (Name) orang yang disebut penghianat itu? Apa yang dilakukannya.
"Aku meminta kalian semua diam. Prajurit (fullname) dari scoutlegion. Aku tidak tahu pasti tapi, berdasarkan laporan. Kau menghianati regumu dengan bekerja sama dengan musuh dan membuat kami hampir gagal karena ulahmu apa itu benar? Dan seorang saksi melihatmu bersama seorang pria dengan dirimu yang memberikan surat. Lalu, berdasarkan laporan lain kau yang sebelumnya mendapat sangsi berupa kurungan kurang lebih tiga setelah matahari terbit (tiga hari) kau membebas paksakan dirimu dengan melubangi dinding sebagai jalan keluarmu. Sekarang berdasarkan laporan tadi aku ingin kalian menanggapinya." Dimulai dengan para warga yang resah dan memaki hingga kepolisian meminta hukuman mati gantung. Gadis ini benar-benar. "Tunggu, aku akan menjelaskan tentang perihal saat itu aku akan meminta orang sekitar mengerti akan situasinya." Erwin memberiku instruksi untuk menungguku dengan alasannya."Aku sebagai komandan yang mewakili prajuritku. Kami meminta untuk membebaskan (name) dalam hak dirinya melakukan itu karena dirinya sempat diancam. Beberapa waktu lalu aku dan bawahanku kapten Levi kami menjemput (name) yang merupakan tawanan Kenny dengan saat itu Levi yang menjadi penukar antara tawanan. Ada kemungkinan (name) diminta untuk berkhianat sebagai dirinya yang dituduh padahal dirinya adalah korban." Semua menentang dan kini mereka bahkan menatap kami sinis. "Wanita sialan itu tidak berguna hanya karena takut ancaman dirinya membocorkan rahasia negara." Dan komandan dari kepolisian berbicara. "Ada hukum yang menyatakan membocorkan rahasia negara sama saja hukumannya mati gantung karena rahasia itu seharusnya tidak boleh diumbar apa lagi dibocorkan sama saja dengan penghianat." Semua semakin ricuh dan bertambah ricuh sampai kami mendengar suara teriakan kencang yang memekakan telinga. (Name) berteriak hingga aku malihatnya dengan nafas yang memburuh.
"Aku mengakui kesalahanku dan kini aku merelakan diriku dihukum. Apa yang dikatakan komandan Erwin benar dan yang dikatakan dilaporan itu benar. Aku berhianat dengan membocorkan rahasia negara pada Kenny dan sebagai imbalannya aku yang saat itu dikurung dibebaskan olehnya dengan syarat aku harus mengacaukan rencana penangkapan Rod Reiss." (Name) menampakkan wajahnya dengan serigai diwajah itu. "Silahkan hukum aku, bunuh aku, gantung aku. Aku tidak akan peduli karena dengan mati jika hal itu dapat membebaskanku dari negara yang mengurungku ini aku akan puas."
Palu dipukulkan beberapa kali dan semua diam. "Aku minta tinggalkan diriku bersama tersangka dan komandan dari masing-masing divisi. Sekarang biar kami berempat akan meluruskan perkaranya. Silahkan pergi dari sini." Aku menatap Erwin yang menatapku seakan memberi jawaban jika (name) dapat dibebaskan. Kami semua meninggalkan ruangan itu dan menunggu kabar yang ada.
Hampir siang dan masih belum ada kabar aku menatap buku yang diberikan Hanji padaku beberapa waktu lalu. "Itu buku harian (name) kau bisa membacanya dan mungkin kau akan mengerti perasaannya." Menghela nafas dan tidak berniat membacanya aku menaruhnya kembali diatas nakasku. Apa mungkin dirinya mendapat hukuman. Dan apa mungkin jika dirinya diam-diam dibunuh mati. Aku mengacak rambutku frustasi dan mengapa juga aku memikirkannya? Apa aku masih pantas. Dicintai setelah aku kehilangan Petra. Aku menutup mataku sesaat dan memutuskan mencari udara segar.
Menunggangi kudaku dan berkeliling disekitar aku menatap aktivitas warga yang normal. Lalu, Eren menghampiriku dengan nafas yang tidak teratur. "Aku diminta menemuimu kapten ini tentang (name)." Segera aku mempercepat kudaku menuju markas.
Semua terdiam tanpa ada yang memulai suara kembali. Keputusan telak yang tidak dapat diubah. "Jadi, Itulah keputusan terakhir. Kita sudahi ini." Erwin meninggalkan kami dengan Hanji yang meminta penjelasan lebih. Aku tahu dirinya. Setelah menganggap (name) sebagai orang terdekat lebih kearah hubungan keluarga sejak saat itu Hanji seperti kakak bagi (name) dan menerima kenyataan ini sama saja seperti kau kehilangan setengah bagian tubuhmu. (Name) diberi hukuman mati. Itu yang terngiang dikepalaku kini.
EndLeviPOV
..
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Makes Me Difficult Brat
Fanfictioncerita yang terinspirasi dari seseorang . . . kisah dimana seorang gadis harus menghadapi kenyataan pahit yang menimpanya dengan mengorbankan perasaannya sendiri demi melindungi orang yang dicintainya . . . . romance, levi, ackerman, levixreader, fa...