Chapter 3

5.4K 634 37
                                    

---

Dimalam yang gelap gulita (name) memikirkan tentang hal siang tadi...

Seorang gadis berlari menuju  suatu tempat, namun ditengah jalan langkahnya terhenti ketika mendengar suara orang yang dikenalnya, kapten Levi. Gadis itu mengintip apa yang dilakukan oleh kaptennya.

"Mungkin ini terlalu cepat tapi, kami sudah mengaturnya sejak awal. Kami ingin anda menikah dengan putri kami, Petra"

"Kenapa harus saya?"

"Kami ingin memiliki orang yang melindungi putri kami"

"Hanya itu?...banyak orang yang mau melindunginya"

"Tidak hanya itu, kami ingin memiliki generasi dari anda, maksud kami-.. "

"Maksud kalian berdua ingin aku dan Petra memiliki anak dari gen kami berdua? "

"Ya, dengan kepintaran yang dimiliki putri kami dan kepintaran serta katangguhan anda pasti anak itu menjadi orang yang hebat"

"Maaf, tapi aku tidak tertarik dengan hal ini"

"Apa ada masalah? "

"Tidak, tapi karena janji yang ku buat sendiri"

"Janji apa?"

"Aku tidak akan menikah sampai para titan itu musnah"

"Baiklah, kami akan menunggu hari itu tiba sebagai gantinya tolong jaga putri kami"

"..."

"Kami permisi.."

"Ya.."

Gadis itu segera bersembunyi menuju semak-semak, menyembunyikan dirinya. Tapi, bagaimana pun juga (name) benci mengatakannya jika selama ini dirinya menyukai kapten yang menyebalkan dan berwajah datar. Bahkan karena memikirkan hal ini (name) sampai tidak makan jatah malamnya. Dengan perut kosong (name) segera tidur dan tidak ingin ingat tentang hal tadi yang dialaminya.

(name) terbangun lebih awal dari biasanya. Karena matahari belum terlihat (name) memutuskan menyegarkan tubuhnya dan memulai berlari pagi.

...

Aku terbangun dan segera melakukan keinginanku. Pagi sebelum fajar aku terbangun segera aku berlari pagi dan menuntaskan latihanku lebih awal. Sambil berlari aku terus memikirkan hal kemarin dan tentang kapten Levi yang akan menikahi Petra-san, membuatku mengurungkan niatku. "Tumben kau bangun lebih awal," segera aku menoleh kesumber suara, ternyata kapten Levi yang menghampiriku. Aku berhenti di depannya. "Aku tidak bisa tidur jadinya aku bangun sebelum fajar," ujarku.

"Dasar, larilah lima puluh kali tanpa mengurangi kecepatanmu dan setelahnya kita berlatih keseimbangan," aku mengangguk. Setelah berlari Erd-san memanggilku dan memintaku untuk sarapan pagi bersama tapi, aku menolaknya dan segera menuju gudang tapi, aku mengendap-endap menuju hutan. Merasakan nyamannya dan kesejukan pagi yang masih tersisa membuatku merasa tenang. Berjalan-jalan perlahan hingga aku menuju ketempat yang tidak ku ketahui dan yang ada disekitarku sama alias aku tersesat. Aku diam ditempat dan mencari senjata yang kubawa.

Pisau lipat yang kubawa disaku dalamku. Mencari sungai yang menuju kedesa dengan perlahan dan waspada aku berjalan terus didepan hingga tidak terasa perutku lapar. Apa ini hukumanku jika aku tidak mau sarapan pagi ya tapi, tadi aku memang nafsu makanku berkurang. Dengan terpaksa aku berburu ditengah hutan sendirian. Sambil melihat-lihat jika ada buah disekitarku, tapi itu mustahil.

Sampai aku melihat seekor rusa. Aku mengendap-endap dibalik semak-semak, lalu aku meloncat seperti singa menerkam rusa itu. Awalnya kukira itu tidak berhasil, tapi yang kuharapkan lebih dari itu. Aku berhasil memeluk leher rusa itu dan dengan cepat aku menusukkan pisau lipatku kejantungnya.

Mencari daun herbal dan tanaman bumbu disekitarku ternyata mudah karena disekitarku banyak. Aku membuat api unggun dan mengambil daging rusa itu. Aku hanya menyantap seiris dan sisanya ku bungkus dengan daun, lumayan beberapa hari kedepan aku bakalan makan enak. Lalu, aku menyadari kalau aku sedang diintai.

.
.
.

---
Yosh, udah selesai ini chap yang aku janjikan dan terima kasih untuk semuanya yang nge-vote mau pun yang komen 😊

Arigatou minna!

Dan salam dariku bye bye

Don't Makes Me Difficult BratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang