(Name) berdiam diri disemak-semak sambil mendapati keenam orang yang sedang membersihkan markas. "Untung saja aku menjauh tadi" batin (name). Sampai (name) memunculkan diri sambil berakting seperti orang tersesat. Dengan tenang (name) duduk berdiam diri sambil memeperhatikan kuda yang ditungganginya. Tidak disangka seorang pria berdiri di belakangnya. "Oi (name), kemana saja kau bocah!" dirinya berbalik mendapatkan si kapten menatapnya dengan tajam. "Hehe.., haicho.. " jawab (name) dengan cengengesan. Mendapatkan deathglare (name) segera menaruh kudanya dikandang. "bersihkan lantai kamar atas dan dapur serta kantin awas saja kalau kau melarikan diri." setelahnya (name) dengan wajah yang lesu mengerjakan tugasnya. Namun, saat akan membersihkan kantin dirinnya tanpa sengaja melihat sekilas pria dan wanita dari balik pintu.
Namun, (name) segera meninggal tempat itu dan melanjutkan tugasnya. Dengan perasaannya yang tidak tenang. Setelah (name) menyelesaikan semuanya dirinya bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat sedang mengganti baju diruangannya seorang mengetuk pintu. "(name)? Apa kau ada didalam?" tanya seorang yang ternyata Erd.
"Iya, ada perlu apa?"
"Bisakah kau menyiapkan teh untuk rapat ini? Dan ini perintah langsung dari kapten."
"Iya, akan aku kerjakan"
Setelahnya (name) memakai seragamnya yang baru serta lengkap dan setelahnya dirinya bersiap-siap menuju kantin. Mengambil beberapa peralatan untuk teh dan dengan sebuah nampan dirinya membawa persiapan yang dibutuhkan. Dilorong menuju dapur markas (name) samar-samar mendengar suara aneh. Dengan mengendap-endap dirinya sampai di depan pintu dengan dirinya mengintip di sela kayu dapat dilihat Levi dan Petra yang sedang berciuman dengan setelahnya mereka bersikap biasa.
(Name) kembali mengendap di posisi awalnya semula namun, mendengar langkah kaki dan suara di depannya dirinya segera menapakkan kaki agar terdengar suara menggema lalu dirinya berhenti sebentar dan kembali lagi menapakkan kakinya sambil berjalan. Di dalam pikiran (name), Erd berharap dapat mendengar langkahnya dan segera menghampirinya. Suara itu pun juga berupa sebuah kode namun, entah untuk siapa?
Dilihatnya didepan ke empat pria yang berjalan bersama terdapat seorang perempuan yang melangkah dengan langkah kaki yang berhati-hati dalam melangkah. "(Name)?" perempuan itu menoleh dan benar dugaan Erd. Dihampirinya (name) dan segera membantu membawa peralatan minum mereka. "Aku tidak dengar langkah kakimu tadi," dengan tersenyum (name) membalasnya. "Ah, aku tadi berhenti sebentar membetulkan cangkir yang hampir jatuh. Cukup lama... Jadi tidak terdengar.. Hehe" Erd memaklumi (name) yang kesusahan membawa barang yang mereka butuhkan akhirnya (name) dibantu dengan Erd dan (name) membukakan pintu untuknya. Setelahnya Erd menaruh semua peralatan yang dibawanya di atas meja sementara (name) merebus air panasnya. Kapten Levi hanya memandang datar mereka berdua. Setelah semuanya selesai rapat pun dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Makes Me Difficult Brat
Fanfictioncerita yang terinspirasi dari seseorang . . . kisah dimana seorang gadis harus menghadapi kenyataan pahit yang menimpanya dengan mengorbankan perasaannya sendiri demi melindungi orang yang dicintainya . . . . romance, levi, ackerman, levixreader, fa...