Chapter 17

2.7K 288 0
                                    

Kenny berjalan menghampiri (name) dan mengenggam rahang gadis itu dan mengarahkan padanya. "Lakukan tugas yang ku minta dan jangan berbuat hal yang membuat kita jatuh dalam jurang." (Name) hanya menatap sebentar dan setelahnya dirinya mengambil mantel kumuhnya. "Aku lihat nanti jika kau berada di posisi yang tepat Kenny." Batin (name) dan kini dirinya berjalan tertatih menuju tempatnya memantau.

Ditempat lain para pasukan pengintai sedang menyiapkan diri. Beberapa saat yang lalu mereka mendapatkan informasi mengenai posisi Rod Reiss. Dalang dibalik semua kejadian yang menimpa. Sebagian prajurit sudah siap dengan persiapan masing-masing.

Dalam perjalanan degup jantung mereka yang semakin kuat berdetak dan mereka kini dengan jiwa yang membara bersiap merebut Eren kembali. (Name) menatap sekitarnya yang penuh dengan bebatuan kristal berwarna biru. "Sama seperti saat itu. Biru dan bersinar. Luas dan tidak bisa disentuh. Jauh dan tidak kenal batas. Apa dia baik-baik saja disana?" Batinnya kini menjerit.

Disebuah tempat kini mereka berada dekat dengan posisi. Kapten Levi menatap sekitarnya dan mendapati beberapa peristiwa yang tidak wajar. Setelah mereka memasuki tempat yang ternyata berada dibawah tanah di sebuah tempat. Dengan mengendap-endap mereka merencanakan sesuatu dan kini terlihat jelas. (Name) menatap sebuah bayangan dan segera menuju Kenny.

LeviPOV
Aku menatap sekitar. Mendapati tempat itu sepi aku mencoba waspada namun, saat aku hendak melangkah aku mendengar suara langkah kaki. Dan aku melihat seorang dengan dirinya menatapku namun, segera dirinya berlari. Apa itu (name)? Aku merasa itu sepertinya dirinya. Kami menyusun rencana dan itu berhasil namun, beberapa saat pasukan Kenny kembali membawa bala bantuan. Sial, aku kini bertarung dengannya.

Beberapa gerakan membuatku kerepotan namun, setelahnya aku menoleh kearah Hanji yang menabrak salah satu pilar kristal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa gerakan membuatku kerepotan namun, setelahnya aku menoleh kearah Hanji yang menabrak salah satu pilar kristal. Aku membenci hal ini. Aku menatap Kenny yang menghampiriku dan dirinya yang menerjangku namun, aku berhasil mengenai perutnya walau pun kini Hanji dalam keadaan tidak baik. Aku meminta Hanji untuk kembali kemarkas dan menyerahkan masalah ini padaku. Namun, dirinya beberapa saat lalu memaksa untuk mengikuti.
EndLeviPOV

(Name) menatap mereka dari salah satu pilar. "Aku tidak yakin jika mereka dapat mengalahkannya jika seperti ini." Ucap (name) dan seorang tiba-tiba mendekapnya. "Ikut aku." (Name) menoleh mendapati Kenny.

Kenny memegangi perutnya yang terluka sementara (name) berjalan mengikutinya. "Sebaiknya kau sembuhkan dulu lukamu." Tidak mendengarkan ucapan (name), Kenny mengulurkan tangannya menggenggam tangan (name). "Bersembunyi disini nanti akan kuberi tanda. Lakukan dengan serius aku akan membawamu pada titan sesungguhnya. Dia dalang dibalik ini semua."

(Name) hanya menatapnya lalu menuruti perkataan Kenny. "Sebenarnya kau orang yang baik kan?" Pria itu melegang pergi dan meninggalkannya. Sementara (name) menulis sebuah surat. "Setrategi macam apa ini..." batin (name).

(Name) melihat Kenny yang menghampiri Rod Reiss. "Oh, orang itu.." mendapati situasi mulai tidak memungkinkan. Segera (name) meninggalkan Kenny.

Dibalik sebuah dinding kini (name) bersembunyi. Apa daya dirinya yang hanya memiliki sebuah panah dan belati yang dicurinya. Menatap sekitarnya yang ternyata sebuah lahan luas tanpa pepohonan tiba-tiba saja seorang titan menghampirinya. "Akhirnya aku menemukanmu."

.

.

.

.
Maaf kalo beda udah lupa ceritanya dan chap selanjutnya khusus Levi POV. Bye~ TBC

Don't Makes Me Difficult BratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang