Chapter 12

3.6K 365 5
                                    

(Name) merasakan sesak dan merasakan sakit dipunggungnya. Dirinya mengerjabkan mata beberapa kali dan kini di depannya terdapat dua sosok yang sangat dikenal.

"Yo! (Name), kau sudah sadar?"

"Apa maksudmu hah!"

"..."

"Mo, sudahlah (name) ayo, sebaiknya cepat karena acara spesial akan segera dimulai."

"Mau dibawa kemana aku?"

"Sudah ayo"

"...Hanji-san"

(Name) masih kesal dengan kelakuan Hanji padanya. Jangan tanyakan hal barusan pada dirinya, entah tiba-tiba Hanji yang membawanya dan sekarang dengan alasan 'acara spesial' Hanji menyeretnya dalam sebuah tempat yang membuatnya dapat melihat dalam ruangan dengan leluasa yang penuh para prajurit militer, scouting legion, para pendeta pemuja dinding dan warga desa yang menatap seorang pemuda yang menjadi pusat. Tatapan aneh kini (name) layangkan pada Hanji. "Apa?" Jawabnya polos dan berhasil membuat (name) menahan emosinya yang meluap-luap.

Tiba-tiba saja suasana menjadi canggung hanya terdengar suara petinggi. Banyak warga yang menatap pemuda itu marah dan ada juga yang menatapnya ingin membunuh. "Mari kita dengar rencana dari polisi militer." petinggi itu menatap seorang militer dibangku sebelah kirinya. "Kami ingin membedahnya dan menelitinya agar dapat mengetahui asal titan dan segera melenyapkannya secepat mungkin." pemuda ditiang itu menatap ketakutan. Dan berlanjut menjelaskan rencana yang diberikan oleh pihak pasukan pengintai. "ini semua salahnya! Karena dirinya! Kami menderita!" Tuduh salah satu warga.

Para prajurit yang sedang menatap dari atas balkon hanya diam mendengarkan. "Bagaimana menurutmu (name)?" Tidak mendengarkan ocehan sebelahnya (name) tetap menatap pemuda di tengah keramaian sampai tidak disangka Levi sang kapten menendang mukanya membuat semua yang ada disana syok. Hingga darah menetes dari mulut pemuda itu dan beberapa gigi yang lepas membuat (name) seketika memegang perutnya karena mual. Walau pun setelahnya berhenti, namun sesaat setelahnya adegan itu kembali terulang dan membuat sekitar terdiam. Tidak kuat dengan siksaan yang diberikan (name) memutuskan untuk berlari pergi keluar dari gedung untuk menenangkan rasa takutnya.
.

.

.
Menatap sekitar penuh dengan orang yang berlalu lalang tanpa disadari (name) seseorang menabraknya. Belanjaan yang dipegang jatuh membuat semuanya berceceran disekitar mereka. "Maaf, aku tidak melihatmu. Aku juga tidak fokus tadi," sesal (name). Setelah memungut semua belanjaan wanita itu hanya tersenyum memaklumi kejadian ini. Kembali menuju markas setelahnya ke kamar dan mengganti pakaian, (name) mengambil tas yang selama ini disembunyikannya.

"apa aku harus pergi lagi ya?" Tanya (name) pada dirinya sendiri sampai dirinya pergi dan memutuskan berkeliling dipinggir hutan sampai disebuah hilir sungai dirinya melihat seekor kuda yang sedang menikmati makanannya. Merasa tertarik dengan kuda itu, (name) memutuskan untuk mendekatinya dan menatapnya dari dekat. Binatang itu mulai terusik dan membuat (name) bergidik ngeri dengan tatapan tajam yang ditunjukkan oleh kuda itu.

Namun, karena rasa penasarannya, dirinya mendekati kuda itu dengan pandangan biasa seolah tidak terjadi apa-apa. Hingga kuda itu berlari mendekati (name) dan memutarinya. Dilain sisi dirinya merasa takut dan disisi lainnya dirinya sangat penasaran sampai kuda itu mendekat dan mengendus aromanya. Merasa mendapat kesempatan dirinya mencoba menyentuh kuda di depannya, namun sialnya seseorang berteriak membuat kuda liar itu pergi menjauh.

(Name) berbalik dan mencoba keluar dari hutan itu dan usahanya berhasil. Segera mungkin (name) berlari menuju tempat latihannya. Diam-diam (name) memutuskan untuk mengendap-endap berusaha untuk tidak diketahui oleh anggota yang lain, namun seseorang menyeret kerah jaket belakang (name) dengan paksaan dan membanting dirinya tepat didepan orang itu setelahnya.

"Sakit tahu!" teriak (name) dan segera setelahnya dirinya diberi tatapan tajam oleh seseorang. "Oh... Kapten.." jawab (name) pelan. "Segera siapkan kudaku dan gunakan kuda yang tidak terpakai. Kita akan pergi ketempat markas pengintaian di dalam hutan." jelasnya dan segera pergi meninggalkan (name) sendiri.

Sambil menggerutu (name) menyiapkan perlengkapan. Saat akan mengambil perlengkapan dikamarnya,  (name) mendengar perdebatan antara Hanji dan Erwin mengenai pemberangkatan regu Levi. Sempat perdebatan itu semakin menjadi, sampai suara Levi yang meneriaki (name). Dia bergegas menghampiri Levi yang sudah dipastikan jika Levi akan mengomelinya habis-habisan.

Mengemasi barang yang dibawa dengan perlahan (name) memindahkan satu per satu barang yang diangkut di punggung kuda yang ditungganginya. Setelah semua selesai (name) memeutuskan untuk mengambil hodienya yang tertinggal dan saat berbalik dirinya tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang.

(Name) menoleh mendapati anggota baru yang tidak dikenalinya dan setelah diingat-ingat ternyata orang didepannya Eren Jeager, sititan jadi-jadian. Berkenalan sebentar dan setelahnya mereka memutuskan untuk berangkat. Saat dalam perjalanan (name) memutuskan untuk menghindar dan mengikuti mereka dari kejauhan.













Hayoooo~
siapa yang nunggu maaf man teman saya upnya lama dikarenakan banyak pr dan tugas dan habis ini juga UN!

Jadi sebenarnya saya mau bilang kalo saya hiatus lagi...

😧😧😧😧

Tak apa lah ceritanya tetep aku lanjutin kok 👌

Lagian udah jauh sih (dinotebook ku) maksudnya bukan di hp ini 🙃🙃

Jadi selamat menunggu lagi da dah

Don't Makes Me Difficult BratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang