Chapter 19

2.8K 304 5
                                    

LeviPOV
Sudah lama itu terjadi dan kini entah sekian berapa kali. Kami menuju kesebuah tempat yang merupakan informasi dari yang kami dapat dalam gudang rumah Eren. Kini disekeliling kami hanya terdapat tanah halus seperti debu. Dan tidak lupa dengan pemimpin baru, Hanji.

Flashback
Terjadi kekacauan saat merencanakan strategi menuju gudang rumah Eren. Disaat itu titan Kolosal dan Armour menyerang mereka. Dan ditambah lagi seorang Ape titan yang membawa para prajuritnya. Peperangan terjadi bahkan hampir seluruh pasukan yang dikerahkan tersisa hanya beberapa saja. Keadaan benar-benar tidak memungkinkan. Disatu sisi aku ditugaskan untuk memilih seseorang yang menurutku pantas mendapatkannya. Disisi lain aku bingung dengan kondisi saat ini. Erwin merencanakan pengepungan untuk menangkap Ape titan. Sementara Hanji dan anggota lain menyerang Kolosal titan dan Armour titan. Beberapa titan pasukan dari Ape titan satu per satu mulai membinasakan kami. Lalu, aku menatap Erwin yang menunggangi kudanya. Menginstruksikan aku untuk menyerang Ape titan disaat dirinya dan beberapa anggota menjadi umpan.

Rencananya berhasil dan kini aku menyerang Ape titan namun, disaat aku akan membawanya salah satu titan mengambilnya. Menuju kembali kedinding aku melihat kolosal titan yang mempersulit keadaan kami. Segera aku menghampiri mereka dengan membantu. Namun, keadaan semakin tidak memungkinkan. Erwin kini terbaring dengan tubuh lemahnya. Disisi lain Armin juga membutuhkan pertolongan.

.

.

.
Aku hanya menatap tubuh yang terbujur kaku dan dengan penuh rasa iba. Kutatap juga seorang pemuda yang menjadi titan. Apa pilihanku ini salah? Atau memang Erwin yang merencanakan semua ini. Zeke tidak berhasil ditangkap. Bertholtd dimakan oleh Armin dan kini informasi baru didapatkan.
EndLeviPOV

Ketika mereka pergi tanpa sadar seseorang berhasil membobol penjara dan mengambil beberapa tawanan. Komandan Pixis berjalan dengan gagah menuju istana negara dengan sebuah laporan yang dibawanya. Menghadap sang ratu yang kini menatapnya. "Salam hormat, sang ratu." Ratu itu, Historia menatapnya dengan pandangan bertanya. "Ijinkan hamba mengatakan sebuah rencana yang dibuat untuk memantau dinding."

Selama ditempat itu mereka menggali informasi dan informasi yang lain. Hingga berada disebuah tempat keadaan itu mulai mencurigakan. Namun, karena suatu alasan tim pengintai yang dipimpin oleh Hanji memutuskan untuk mundur dahulu.

LeviPOV
Melihat situasi kami yang tidak memungkinkan segera kami kembali menuju markas. Saat sampai didepan gerbang beberapa prajurit mulai menanyai informasi yang telah didapat dan perkembangan rencana. Namun, ketika aku menatap sekeliling aku melihat seorang yang dengan tubuh tegapnya berdiri diatas dinding. Cahaya mentari itu sempat menyilaukanku hingga cahaya itu hilang digantikan oleh sesosok yang telah lama dikabarkan tiada ya, (name). Kini mata kami saling beradu.

Yo~ gimana kelanjutan cerita ini??
Ada yang tau selanjutnya apa??

Don't Makes Me Difficult BratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang