Pagi ini Eunji sudah bersiap berangkat ke tempat kerjanya, Suho berencana menjemput ke apartemen dan mengajak sarapan terlebih dahulu sebelum bekerja. Eunji merasa senang setelah dua hari yang lalu Suho tidak bisa menemaninya ke galeri pameran dan launching di mall. Beberapa hari terakhir ini memang Suho sibuk dengan urusan kantor cabang di luar kota.
Lorong apartemen masih sepi, beberapa orang belum pergi meninggalkan kamar untuk bekerja. Ia melewati kamar ujung sebelum mencapai tangga munuju lantai satu. Katanya kamar ini telah terisi orang baru. Ia belum sempat bertemu dengannya langsung. Menurut Soo-Hee tetangga apartemennya, penghuni kamar 201 tersebut seorang pria yang baru datang dari luar kota Seoul.
'Orang mana dia ya? Apakah dari Busan?" pikir Eunji. Ia berharap dapat bertetangga dengan orang Busan di Seoul, sudah lama ia tidak kembali ke Busan. Ia rindu dengan kampung halamannya dan setiap itu pula ia merindukan ibunya yang telah meninggal setahun yang lalu karena sakit kanker, ayahnya juga sudah meninggal karena kecelakaan saat dia masih berumur 4 tahun. Air matanya kembali menetes dari matanya setiap kali mengingat semu ini. Rasanya ia ingin berkunjung ke makam orang tuanya.
"kau ada masalah? Wajahmu terlihat seperti habis menangis?" tanya Suho ketika Eunji sudah duduk di sampingnya. Ia melihat Eunji menyeka pinggiran matanya.
"tak apa-apa, aku hanya rindu orang tuaku, aku berpikir akan ke Busan setelah pameran selesai"
"mau aku temani"
"entahlah, aku mungkin ingin mengunjunginya sendiri saja. Oiya, kenapa tidak segera berangkat, nanti kita bisa terlambat" nada bicaranya kini kembali riang seperti biasanya. Suho akan sangat khawatir jika melihatnya bersedih. Dia selalu ingin membuat Eunji ceria. Karena walaupun ia akan banyak bicara, tetapi ia merasa nyaman bila disampingnya.
"Suho-oppa, kenapa kau melamun, bukankah kita nanti bisa terlambat". Perkataan Eunji membuyarkan pikirannya. Ia hanya tersenyum melihat Eunji sepertinya sudah kembali lagi.
***
Eunji tengah merampungkan desain terakhir sejak 2 bulan lalu dan waktu untuk pameran yang tinggal dua minggu lagi. Desain model mantel untuk musim dingin dengan warna utama seperti daun maple di musim gugur. Kemampuan desainnya ini membuat rekan satu tim kerja dengannya merasa bangga.
Diruang produksi Eunji melihat Suho disana juga. Suho sedang memantau pembuatan beberapa produk. Ia terlihat berbincang kepada manager Park membandingkan salah satu produk dengan gambar desain. Eunji melemparkan senyum ketika Suho menoleh dan mendapati ia dibelakangnya.
Suho segera menghampiri Eunji. Nampaknya gadis itu mencari sesuatu "Eunji-ah, sedang apa kau disini?".
"aku hanya ingin melihat proses produksinya. Oiya apa ada masalah pada produksi, kelihatanya tadi kau berdiskusi serius dengan manajer Park, apakah desain yang kami buat ada masalah?"
"bukan itu, tadi ada kesalahan dalam peletakan logo perusahaan kita. Untuk desain kurasa apapun yang kau buat sepertinya menarik"
Eunji hanya tersenyum simpul mendengar pujian dari Suho. "bukan cuma aku saja, ini kan keja tim"
"manajer Kim, bisakah kau kemari sebentar?". Suara manajer Park dari arah depan. Sebelum meninggalkan Eunji, ia mengatakan untuk menunggunya untuk nanti pulang bersama. Eunji mengangguk pelan dan berjalan meninggalkan ruang produksi. Dia merasa sangat senang dekat dengan Suho, ia merasa ada orang yang melindungi. Maklumlah, ia di hanya tinggal sendirian sekarang. Suho begitu baik padanya, bahkan sempat menawarkan tempat tinggal untuk Eunji di sebuah apartemen yang lebih bagus dari tempatnya sekarang, namun Eunji bersikap keras menolak karena tidak mau merepotkan Suho.
Bunyi lift menyadarkan lamunan Eunji, kini ia sudah berada di lantai satu. Beberapa karyawan sudah melangkah keluar lobi untuk meninggalkan kantor. Ia melirik jam tangannya, masih pukul 5.00 petang, ia bisa mampir sebentar ke kafe Hye-Sun, sudah beberapa hari ini ia tidak mengunjunginya. Dengan Hye-Sun ia bisa berkeluh kesah tentang masalahnya. Baginya Hye-Sun bukan sekedar teman, dia sudah seperti saudara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Dongsaeng
FanfictionSuho: Mungkin jika adikku masih hidup, dia akan seumuran dengannya. . Kyungsoo: Hyung? Benarkah aku masih memilikinya? . Eunji: Apakah aku salah berada diantaranya?