Busan. Haendae-gu.
Matahari sudah tinggi ketika Ny.Kim tiba di distrik Haendae-gu, menuju rumah perawat yang dulu pernah merawat Kim Siwon dan mengetahui keberadaan Junho. Setelah berputar-putar mencari alamat yang dituju, Ny.Kim dan sekertaris Jo tiba di depan sebuah rumah yang sudah terlihat tidak terawat. Halaman rumahnya penuh daun yang berguguran tidak dibersihkan. Sekertaris Jo mencoba mengetuk pagar dan tak ada jawaban dari dalam.
"Bagaimana sekertaris Jo, apakah ada jawaban dari dalam?"tanya Ny.Kim
"sepertinya rumah ini sudah lama tidak dihuni nyonya. Lihatlah kondisinya" balas sekertaris Jo dan kemudian diikuti Ny.Kim yang mendekat dan melihat kondisi rumah lebih dekat. Memang seperti yang dikatakan sekertaris Jo, rumah ini seperti sudah ditinggal lama penghuninya. Beberapa spot dinding sudah terlihat ditumbuhi tanaman liar.
"apakah pencarian kita akan terhenti disini saja" keluah Ny.Kim dengan nada khawatir. Sudah sedekat ini dengan kemungkinan akan menemukan Junho dan yang didapati hanya sebuah rumah kosong.
"sebentar nyonya, saya akan coba tanyakan pada penduduk sekitar sini. Nyonya tunggu disini dulu" pinta sekertaris Jo.
Sekertaris Jo kemudian terlihat berjalan ke arah mini market yang tak jauh dari lokasi rumah itu. Mencoba mencari informasi mengenai penghuni rumah ini. Tak mendapat informasi yang diinginkan, sekertaris Jo mencoba mendatangi rumah di dekatnya. Namun sekertaris Jo kembali ke depan rumah tadi tempat Ny.Kim menunggu dengan tatapan datar dan menggeleng kepada Ny.Kim. mengisyaratkan tidak mendapat informasi yang diinginkan.
"mereka yang saya tanyai tidak tahu nyonya, beberapa dari mereka pendatang baru dan ketika mereka datang ke sini, kondisi rumah ini sudah seperti ini, tak berpenghuni. Kemungkinan penghuninya sudah lama pindah" papar sekertaris Jo.
Ny.Kim hanya menghela napas pelan. Menandakan kekecewaan dan keputusasaan. Akankan jalan buntu lagi yang akan ditemuinya kini. Sekertaris Jo mengajak Ny.Kim untuk kembali masuk ke mobil, sambil mencari jalan keluar lain. Sesaat sebelum Ny.Kim masuk, seorang wanita tua mendekatinya.
"apakah kau mencari Injo, agassi?" tanya wanita tuan yang mendekati Ny.Kim, membuat Ny.Kim membalikan badannya.
"Ah, nde halmeoni. Apakah anda mengetahui dimana Injo-ssi?" tanya Ny.Kim yang terlihat sedikit senang karena mengetahui seseorang yang mengenal Do Injo, mantan perawat di rumah sakit busan.
"Injo-ssi sudah meninggal 10 tahun yang lalu, anak-anaknya sudah pindah ke Incheon. Sayang sekali kau tak bisa menemuinya" kata halmoeni itu dengan suara paraunya. Ny.Kim menanyakan mengenai alamat anak-anaknya berada, namun hanya dibalas gelengan kepala halmeoni tersebut.
Raut muka Ny.Kim kembali menampilkan kesedihan. Ternyata dia tak mendapat apapun setelah jauh-jauh ke Busan. Sekertaris Jo yang keluar dari mobil mencoba untuk menenangkan Ny.Kim.
"Ada urusan apa kalian dengan Injo?" tanya halmeoni itu tiba-tiba.
"Kami mencari seorang anak yang hilang korban kecelakaan pesawat yang ditemukan di Busan. Menurut informasi, perawat Injo mengetahui keberadaan anak itu karena beliau dulu bekerja di rumah sakit yang menangani korban. Kami mencari anak ini" jawab sekertaris Jo dan kemudian menunjukan sebuh foto masa kecil Junho pada halmeoni itu.
Halmeoni itu mengamati seksama dengan mata tuanya dan terlihat dahinya mengernyit setelah cukup yakin dengan yang dilihatnya. Halmeoni itu menjelaskan bahwa ia pernah melihat anak kecil yang dimaksud. Anak itu ditemukan di tepian laut oleh Namjoo, adik dari Injo. Ia pernah dibawa oleh Injo ke rumahnya untuk di rawat sebentar. Anak itu hilang ingatan dan karena tidak ada orang tuanya, sekarang anak itu dirawat oleh adik Injo, yaitu Do Namjoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Dongsaeng
FanfictionSuho: Mungkin jika adikku masih hidup, dia akan seumuran dengannya. . Kyungsoo: Hyung? Benarkah aku masih memilikinya? . Eunji: Apakah aku salah berada diantaranya?